DAYA PADA SISTEM 3 FASE
1. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan
dan diserap oleh beban semuanya seimbang, dan juga pada tegangan yang seimbang : P PEMBANGKITAN = P PEMAKAIAN Daya pembangkitan = Daya pemakaian
Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang,
daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.
Gambar 5. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang. Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa adalah
P
fase
= V
fase
.I
fase
.cos θ sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat
dituliskan dengan, PT = 3.V
f
.I
f
.cos θ • Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73V
fase
maka tegangan perfasanya menjadi V
line
1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, I
L
= I
f
, maka daya total P
Total
pada rangkaian hubung bintang Y adalah: PT = 3.V
L
1,73.I
L
.cos θ = 1,73.V
L
.I
L
.cos θ • Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan
fasanya, V
L
= V
fasa
, dan besaran arusnya I
line
= 1,73I
fase
, sehingga arus perfasanya menjadi I
L
1,73, maka daya total P
total
pada rangkaian segitiga adalah: PT = 3.I
L
1,73.V
L
.cos θ = 1,73.V
L
.I
L
.cos θ Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya pada
kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.
3. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang
Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga sama
dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya In tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan
beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban. Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:
1. Ketidakseimbangan pada beban. 2. ketidakseimbangan pada sumber listrik sumber daya.
Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai ketidakseimbangan
beban dengan sumber listrik yang seimbang.
Gambar 6. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase. Sumber :
dunia-listrik.blogspot.com200901sistem-3-fasa.html Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus listrik.
Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salah satu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup
signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.
Sumber : dunia-listrik.blogspot.com200901sistem-3-fasa.html
RPP 2
URAIAN MATERI
A. MENENTUKAN KEBUTUHAN MAKSIMUM NILAI PASANG
1. Cara perhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama konsumen dan sirkit cabang
a. Kebutuhan maksimum di sirkit utama konsumen dan sirkit cabang harus ditentukan dengan salah satu cara yang diuraikan di bawah ini.
1 Dengan perhitungan, seperti dikemukakan dalam 4.3.2. 2 Dengan penaksiran, seperti dikemukakan dalam 4.3.3.
3 Dengan pengukuran atau pembatasan, seperti dikemukakan dalam 4.3.4. b. Instansi Pemeriksa dapat menetapkan cara yang harus dipakai. Selain ketentuan dalam 4.3.1.1
diberlakukan tambahan persyaratan berikut : 1 Bila nilai kebutuhan maksimum, yang diperoleh dari pengukuran, melampaui nilai yang
diperoleh dari perhitungan atau penaksiran, maka nilai hasil pengukuran inilah yang diambil sebagai kebutuhan maksimum.
2 Bagi sirkit utama konsumen atau sirkit cabang yang menyuplai sirkit akhir, yang diamankan dengan pemutus daya arus lebih dengan setelan pada nilai tertentu, kebutuhan maksimumnya
tidak boleh diambil lebih besar dari jumlah nilai setelan arus pemutus daya yang mengamankan sirkit akhir.
2. Perhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama konsumen dan sirkit cabang
a. Dasar perhitungan 1 Umum
Kebutuhan maksimum harus dihitung sesuai dengan 4.3.2.2 sampai 4.3.2.3 untuk jenis instalasinya dan perlengkapan yang terpasang.Untuk maksud perhitungan, beban yang
tersambung pada setiap penghantar aktif harus diperlakukan terpisah. 2 Pertimbangan khusus
Disadari bahwa boleh jadi terdapat perbedaan yang besar dalam pembebanan dari satu instalasi dengan instalasi lain, termasuk yang dicakup dalam Tabel 4.3-1 dan 4.3-2 dan
lainnya seperti tempat ibadah, gedung umum, sekolah, komplek rekreasi dan komplek peristirahatan. Jika beberapa aspek dari 4.3.2 dan Tabel 4.3-1 serta Tabel 4.3-2 dapat
digunakan sebagai pedoman dengan memperhatikan semua informasi relevan yang tersedia, suatu cara perhitungan kebutuhan maksimum alternatif untuk suatu instalasi dapat diizinkan.
3 Bagian campuran rumah dan bukan rumah Bila suatu instalasi terdiri atas beban rumah dan beban bukan rumah, kebutuhan maksimum
harus diperoleh dengan menggabungkan nilai relevan yang dihitung dari Tabel 4.3-1 dan Tabel 4.3-2.
b. Instalasi rumah tunggal dan instalasi rumah ganda