Identitas Konseli disamarkan KESIMPULAN DAN SARAN

1 Eksplorasi ―picture album‖ keinginan, kebutuhan, dan persepsi 2 Menanyakan keinginan-keinginan konseli 3 Menanyakan apa yang benar-benar diinginkan konseli 4 Menanyakan apa yang terpikir oleh konseli tentang apa yang diinginkan orang lain dari dirinya dan menanyakan bagaian konseli melihat hal tersebut. Pada tahap kedua ini juga konselor perlu mengatakan kepada konseli apa yang dapar dilakukan konselor, yang diinginkan konselor dari konseli, dan bagaimana konselor melihat situasi tersebut, kemudian membuat komitmen untuk konseling. c Mengeksplorasi total behavior konseli Menanyakan apa yang dilakukan konseli doing, yaitu: konselor menanyakan secara spesifik apa saja yang dilakukan konseli, cara pandang dalam konseling Realita, akar permasalahan konseli bersumber pada perilakunya doing, bukan pada perasaannya. Misal, konseli mengungkapkan setiap kali menghadapi ujian ia mengalami kecemasan yang luar biasa. Dalam pandangan Konseling Realita, yang harus diatasi bukan kecemasan konseli, tapi hal-hal apa saja yang telah dilakukannya untuk menghadapi ujian. d Konseli Menilai Diri Sendiri atau Melakukan Evaluasi Memasuki tahap keempat, konselor menanyakan kepada konseli apakah pilihan perilakunya itu didasari oleh keyakinan bahwa hal itu baik baginya.Fungsi konselor tidak untuk menilai benar atau salah perilaku konseli, tapi membimbing konseli untuk menilai perilakunya saat ini. Beri kesempatan kepada konseli untuk mengevaluasi, apakah ia cukup terbantu dengan pilihannya tersebut. e Merencanakan Tindakan yang Bertanggungjawab Tahap ketika konseli mulai menyadari bahwa perilakunya tidak menyelesaikan masalah, dan tidak cukup menolong keadaan dirinya, dilanjutkan dengan membuat perencanaan tindakan yang lebih bertanggungjawab. Rencana yang disusun sifatnya spesifik dan konkret. Hal-hal apa yang akan dilakukan konseli untuk keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinaya.