LAPORAN PRAKTIK KONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN REALITY
SMAN 2 BANTUL
A. Identitas Konseli disamarkan
Nama : IRO
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Etnis : Jawa
Siswa : SMAN 2 Bantul
Deskripsi Masalah
Konseli mengalami permasalahan terganggunya hubungan dengan teman dekatnyapacarnya. Konseli berhubungan dekat baru sekitar 1 bulan
dan akhirnya mereka harus berpisah dan jarang berkomunikasi lagi, lain halnya ketika belum berhubungan dekat mereka sering berkomunikasi aktif,
namun ketika menjalin hubungan dekat kemudian berpisah hubungan persahabatan yang dirasakan konseli juga berbeda dengan yang dahulu.
Sebenarnya konseli masih menyukai temannya tersebut sebut saja R.A, akan tetapi dari R.A sendiri seperti acuh dan tidak perhatian lagi sama konseli.
Konseli masih sering buka fb, twitter maupun line nya R.A. konseli belum bisa melupakan R.A dan masih ingin menjalin hubungan baik lagi dengan
R.A.
B. Kerangka Kerja Teoritik
Dalam kasus IRO diatas diketahui bahwa berdasarkan pandangan teori reality dapat dianlisa IRO sebagai siswi perlu memperhatikan dan mengetahui
bahwa tujuan utama IRO adalah belajar dan memperoleh pengetahuan dari sekolah. Akan tetapi IRO memiliki kendala akan hubungan dekatnya dengan
sahabatnya R.A tersebut. Apabila IRO berlarut terus dalam permasalahannya maka hal ini akan mengganggu proses belajarnya disekolah. Dalam kaasus ini
IRO memiliki
kebutuhan akan
cintakasih termasuk
relasi dan
keterhubungannya dengan orang lain, hal ini ditekankan oleh IRO dengan
seringkali mengingat dan masih sering membuka media akun pribadi R.A.
Perasaan tersebut membuat IRO lupa akan kebutuhannya untuk berprestasi dan fokus belajar sekolah, sedangkan hakekatnya manusia harus bisa survive
dalam keadaan apapun termasuk IRO. Kebutuhan untuk Survive sangat
penting, dalam hal ini survive yang dimaksud ialah IRO harus bisa bertahan
untuk menyelesaikan studinya. C. Diagnosis
1. Konseli masih sangat menyayangi sahabatnya R.A dan ingin menjalin hubungan kembali.
2. Konseli sering melihat akun pribadi R.A seperti fb, twitter, line dan lain sebagainya.
3. Proses belajar konseli terganggu
D. Prognosis