Frequency Reuse Cell splitting

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Konsep Seluler

Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak adalah sistem komunikasi tanpa kabel wireless yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan antena pemancar dan perangkat radionya. Untuk dapat melingkupi cakupan yang begitu luas, dilakukan pembagian converage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itu sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi seluler. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan Mobile Switching Center MSC yang mengatur panggilan masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak, seluler dapat diterima dengan baik tergantung pada kuat sinyal batasan sel para pemakainya. Ukuran sel yang berbeda-beda dipengaruhi oleh keadaan geografis alam dan besar trafik yang dilayani. Prinsip dasar dari arsitektur sistem seluler terdapat dalam dua fitur, yaitu frequency reuse dan cell splitting [7].

2.1.1 Frequency Reuse

Frequency Reuse atau pengulangan frekuensi merupakan inti dari konsep sistem radio seluler yaitu pengulangan frekuensi yang sama pada area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya. 6 Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan sistem pengulangan frekuensi maka pemakai yang berada di wilayah lain dapat secara simultan menggunakan frekuensi yang sama. Kedua sel yang sama tersebut disebut sebagai sel co-channel. Dengan demikian, pengulangan frekuensi dapat meningkatkan efesiensi penggunaan spektrum frekuensi, akan tetapi apabila sistem tersebut tidak dirancang dengan baik dapat menimbulkan interferensi yang merupakan masalah utama dalam sistem seluler. Interferensi yang berasal dari sel lain yang menggunakan frekuensi yang sama disebut co-channel [7],[8].

2.1.2 Cell splitting

Cell splitting merupakan proses pembagian sel yang besar menjadi sel yang lebih kecil. Sel-sel baru yang memiliki radius yang lebih kecil disebut microcells mikro sel. Ketika jumlah Mobile Station MS meningkat dan mencapai jumlah maksimum yang dapat dilayani sebuah sel, maka sel-sel harus dipecah menjadi sel-sel yang lebih kecil, masing-masing mempunyai jumlah kanal yang sama seperti asalnya. Setiap sel dapat melayani jumlah MS yang sama seperti sel asal yang besar. Hal yang terpenting juga adalah mengurangi daya dari pemancar transmitter untuk memperkecil interference co-channel [8]. Pembelahan sel cell splitting dapat diperlukan pada saat kepadatan trafik dalam sel meningkat dan kanal yang ada tidak mampu melayani. Jika pada saat layanan melebihi jumlah saluran yang telah dialokasikan terhadap sel, maka pembelahan sel digunakan untuk membatasi trafik dengan sel tertentu [7],[8]. 7 Universitas Sumatera Utara Sekolompok sel bersebelahan yang masing-masing selnya memiliki seluruh alokasi frekuensi yang berbeda-beda dengan sel yang lain disebut cluster, dan jumlah sel yang terdapat pada satu kluster disebut ukuran cluster. Model sel yang digunakan pada sekelompok sel yang berbentuk heksagonal terdapat pada Gambar 2.1 [7],[9] cell Base stasion Gambar 2.1 Model sel berbentuk heksagonal

2.2 Fading Pada Lingkungan Bergerak