, ,
,
3.8
3.4 Rata-Rata Kuat Sinyal
Level kuat sinyal yang diterima oleh MS dari sepanjang lintasan
,
, ditulis pada Persamaan 3.9.
, ,
, ,
3.9 Dimana, i = 1,2,3.
,
: kuat sinyal yang diterima dari pada sampel ke- .
,
: jarak MS terhadap pada sampel ke- .
: konstanta pathloss. : eksponen pathloss.
,
: distribusi Gaussian ,
yang merepresentasikan efek shadowing. Untuk memperhalus atau meminimalkan pengaruh sinyal yang berfluktuasi,
maka level sinyal yang diterima oleh MS diolah dengan proses rata-rata. Proses rata-rata level sinyal dilakukan dengan merata-ratakan sinyal secara diskrit dengan
menggunakan metode window rata-rata. Proses rata-rata yang dilakukan adalah secara window eksponensial, dinyatakan pada Persamaan 3.10 [14],[15].
, 3.10
Level sinyal yang diproses dari merupakan perkalian konvolusi
diskrit, terdapat pada Persamaan 3.11 [14]. ̅
,
∗
,
3.11
28
Universitas Sumatera Utara
Sehingga persamaan level sinyal setelah dirata-ratakan, ditulis dengan Persamaan 3.12.
̅
, ,
̅
, ,
, ,
3.12 Dimana,
: panjang rata-rata window. ̅
, ,
: rata-rata sinyal diterima oleh MS dari sebagai fungsi
jarak , pada sampel sinyal yang ke- .
̅
, ,
: rata-rata sinyal diterima oleh MS dari sebagai
fungsi jarak , pada sampel yang ke- .
3.5 Parameter Kinerja Handoff
Parameter kinerja handoff yang dievaluasi antara lain: 1.
Jumlah Sinyal Degradasi Kejadian sinyal degradasi merupakan kejadian ketika level sinyal berada
dibawah level sinyal minimum . Jika,
level sinyal minimum yang melayani MS berada dibawah ambang batas maka kualitas sinyal
akan semakin memburuk. Call Drop merupakan kejadian terputusnya link antara MS dengan BTS dalam suatu lintasan MS. Panggilan akan
mengalami drop call drop karena sejumlah titik sampel sinyal secara berturut-turut berada dibawah level drop.
29
Universitas Sumatera Utara
Laju ekspektasi kejadian sinyal degradasi dalam suatu lintasan l yang terdiri dari N sampel sinyal
,
, dinyatakan pada Persamaan 3.13 [2],[23].
∑
,
3.13 Dimana,
,
,
|
, ,
|
,
, ,
log
,
log
, ,
log
, ,
,
Maka, sinyal degradasi rata-rata ̅ dari sejumlah s lintasan l dirumuskan
dengan Persamaan 3.14 [2]. ̅ = ∑
l 3.14
2. Jumlah handoff
Apabila handoff terjadi maka banyak kejadian handoff pada lintasan =1, sebaliknya, jika
=0, menyatakan bahwa handoff tidak terjadi [23]. Jumlah kejadian handoff
pada lintasan l yang terdiri dari N titik sampel sinyal dapat dinyatakan pada Persamaan 3.15 [16].
= ∑
= 1}
3.15 Nilai rata-rata handoff sejumlah s lintasan l, ditulis pada Persamaan 3.16.
∑ 3.16
30
Universitas Sumatera Utara
3. Delay handoff
Delay merupakan tundaan bahwa MS tidak dilayani oleh BTS yang terdekat dengan MS. Posisi MS melewati titik pertengahan sel dalam area
BTS yang identik. Titik pertengahan mengindikasikan bahwa level sinyal dari BTS adalah sama, dengan asumsi tidak ada noise ngangguan
dilingkungan seluler [16]. Jumlah delay sepanjang lintasan l yang terdiri dari N titik sampel sinyal dapat dinyatakan pada Persamaan 3.17 [2].
∑ 3.17
Dimana, ,
Jadi, delay rata-rata sejumlah s lintasan l dirumuskan dengan
Persamaan 3.18 [2]. ∑
3.18
3.6 Standar Deviasi Shadow Fading