3.2 Model Sistem
Pada jaringan seluler yang homogen direncanakan terdiri dari 3 BTS yaitu ,
, dan , dimana masing-masing BTS diletakkan pada sistem
kartesien dengan titik koordinat ,
. Dengan mengasumsikan masing-masing BTS memiliki cakupan sel yang ekivalen, dengan model sel
berbentuk heksagonal yang dicakup oleh jenis antena omnidirectional. MS akan bergerak terhadap setiap sampel ke-k dari
disepanjang lintasan lurus dengan kecepatan yang konstan. Level sinyal dari
, , dan
adalah jarak sampel k
dimana k adalah bersifat integer {k ∈ 1, Dds} dan adalah jarak
sampling. Jarak
,
merupakan jarak MS terhadap setiap sampel ke-k dari yang
diperoleh dengan Persamaan 3.1 [2].
,
3.1 Pergerakan MS dari
, , dan
sampai ke titik tujuan P juga berubah-ubah setiap waktu sampel. Titik tujuan P masing-masing diperoleh
dengan Persamaan 3.2 dan 3.3 [2]. cos
3.2 sin
3.3
25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Model lintasan dalam sistem kartesien
Pada Gambar 3.1, MS bergerak mengikuti garis berwarna merah sesuai dengan arah panah. Setiap jarak sampling
, kuat sinyal yang diterima oleh MS ketika berada pada jarak
,
,
,
, dan
,
dari ,
,
dan yang
diukur secara diskrit, masing-masing sebesar
,
,
,
, dan
,
.
3.3 Sampel Kuat Sinyal
Pengukuran kuat sinyal dilakukan dengan mengambil setiap unit sampel kuat sinyal dari BTS secara diskrit setiap waktu = k , dan jarak antara setiap
titik sampel adalah , dimana adalah periode sampling. Level sinyal
yang diukur secara diskrit
,
, dari setiap sample ke-k dalam satuan dB
terdapat pada Persamaan 3.4 [14],[15]. 26
Universitas Sumatera Utara
, ,
, ,
3.4
,
,
,
,
,
adalah mewakili komponen pathloss, shadowing, dan fast fading. Besar nilai
,
pada komponen pathloss dinyatakan pada Persamaan 3.5 [15].
, ,
log
,
3.5 Dimana,
,
adalah kuat sinyal transmitter dari dB,
sebagai komponen pathloss yang bergantung pada tipe lingkungan sistem propagasi,
,
merupakan jarak MS dari pada sampel-k. Model log-normal autoregressive
pertama AR-1 diasumsikan sebagai shadow fading.
,
adalah zero mean AR-1 proses stasioner Gaussian dengan fungsi autokorelasi, yang dinyatakan dengan
Persamaan 3.6 [23].
, ,
| |
3.6 Sehingga
,
dapat ditulis pada Persamaan 3.7 [23].
, ,
, ,
,
3.7 Dimana,
,
0,1 : variabel acak : jarak korelasi shadow fading
: variansi shadow fading : koefisien korelasi dari
,
; exp
. Dengan mengeliminasi komponen fast fading
,
, maka kuat sinyal
,
yang diterima oleh MS dari pada sampel ke-k, terdapat pada Persamaan 3.8
[1].
27
Universitas Sumatera Utara
, ,
,
3.8
3.4 Rata-Rata Kuat Sinyal