Persepsi Negatif Persepsi Masyarakat terhadap Kesenian
oknum pelaku seni juga memiliki sikap yang kurang baik dalam bermasyarakat. Sehingga masyarakat memandang lingkungan
kesenian ini lah penyebabnya. Persepsi positif tentunya memberi dampak yang positif untuk
kesenian ini. Seperti larisnya tanggapan, akan membuat semakin dikenalnya kesenian ini di luar desa dan kelestarian dari kesenian ini
terjaga. Selain dampak positif, dampak negatif yang timbul dari pemikiran masyarakat juga akan menimbulkan efek yang negatif
pula. Hal ini menyebabkan para seniman sulit mencari penari perempuan sebagai penari Jathil Obyog.
Selain beberapa persepsi diatas untuk Reyog Obyog. Masyarakat juga berpendapat tentang budaya sesaji yang ada dalam kesenian ini.
Sesaji bagi masyarakat Jawa merupakan sesuatu hal sudah menjadi budaya tersendiri. Sesaji merupakan wujud doa agar acara yang
dilakukan berjalan lancar dan tidak ada halangan yang mengganggu. Sesaji disiapkan untuk beberapa kegiatan dalam kehidupan masyarakat
seperti, ketika akan membangun rumah, acara pernikahan, dan untuk acara kesenian. Tidak terkecuali Reyog Obyog. Sesaji dalam Reyog
Obyog tidaklah wajib. Ini tergantung setiap individu yang melakukan pementasan.
Beberapa masyarakat di Desa Tugu juga masih menyiapkan sesaji ketika ada acara-acara yang dianggap penting. Dalam pementasan Reyog
Obyog juga demikian. Meski tidak semua masyarakat melakukannya tetapi menyiapkan sesaji masih menjadi salah satu kegiatan yang
dilakukan ketika ada pementasan Reyog Obyog. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa sesaji tidak begitu penting
dan menjadi sesuatu yang menjurus kepada musrik. Sehingga sebagian masyarakat ini tidak menyiapkan sesaji. Mereka juga berpendapat bahwa
Reyog Obyog adalah pementasan yang fungsinya untuk menghibur dan hiburan tidak harus menggunakan sesaji.
Sebaliknya masyarakat yang menggunakan sesaji berpendapat bahwa sesaji adalah hal yang penting. Sesaji sebagai doa dan juga sebagai syarat
agar segala acara yang dilakukan berjalan dengan lancar. Beberapa masyarakat ini juga berpendapat jika tanpa menggunakan sesaji seperti
ada yang kurang. Mereka juga merasa takut jika acara pementasan yang dilakukan kurang lancar dan ada halangan yang terjadi.
Meski demikian, ada juga masyarakat yang melakukannya karena sudah menjadi tradisi dan diajarkan oleh orang tua mereka. Masyarakat
ini menggunakan sesaji bukan untuk doa, juga bukan karena rasa takut akan terjadi sesuatu, tetapi lebih kepada karena tradisi dari orang tua
mereka.