Metode mengajar Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Busana Wanita Di SMK N 4 Yogyakarta

disediakan tidak cukup maka demonstrasi akan berlangsung terputus – putus, jika siswa tidak diikutsertakan dalam demonstrasi maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu 4 Metode latihan Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih melakukan sesuatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini adalah kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah keterampilan pengetahuan yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan. 5 Metode pemberian tugas Kegiatan interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah dalam usaha untuk meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi permaalahan tersebut maka guru perlu memberikan tugas – tugas di luar jam pelajaran. Keunggulan metode pemberian tugas adalah siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama didalam jiwanya. Apalagi dalam mengerjakan tuga siswa ditunjang dengan minat dan perhatian seswa, serta kejelasan tujuan mereka bekerja. Dalam kesempatan ini siswa juga dapat mengembangkan daya berpikirnya sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri. Kelemahan metode pemberian tugas adalah siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan temanya, itu kelemahan bila guru tidak dapat mengawasi secara langsung pelaksanaan tugas itu. Kemungkinan laim adalah orang lain yang mengerjakan tugas tersebut jadi perlu adanya kerjasama dengan orang tua siswa sehingga di rumah ada orang tua yang bisa mengawasi pelaksanaan tugas tersebut

e. Evaluasi

Evaluasi atau penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik mengenai minat pembelajaran dan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa pembelajaran busana wanita terdiri dari materi teori dan praktik, maka teraf kemampuan peserta didik diukur berdasarkan tingkat kemempuanya dalam memilih dan menentukan alat kerja, ketelitian, katrampilan kerja, ketetapan teknik, serta sikap dalam mengerjakan praktik. Evaluasi yang dilakukan pada proses belajar mengajar busana wanita antara lain : 1 Evaluasi pada saat proses belajar mengajar Evaluasi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran busana wanita pada saat kagiatan belajar mengajar busana wanita berlangsung. Tujuan penilaian ini untuk memantau kegiatan dan kemejuan belajar peserta didik sebagai bahan masukan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Komponen – komponen yang diteliti meliputi : sikap peserta didik dalam mengikuti pelajaran, ketelitian dan ketrampilan peserta didik dalam pelajaran praktik, serta perkembangan kemempuan peserta didik dalam berorganisasi dengan teman – temanya. 2 Evaluasi pada akhir materi Evaluasi ini dilakukan oleh guru setelah selesai membahas satu pokok bahasan materi busana wanita. Evaluasi ini berupates tertulis yang berkaitan dengan teori dan materi yang dipelajari. Dalam melakukan penilaian guru menetapkan kriteria penilaian terhadap tugas praktik yaitu : ketetapan teknik, kerapian, keserasian dan ketepatan waktu. Hasil dari nilai tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh guru dalam mendapatkan nilai yang kurang dari standar yaitu 7,5 dan sebaliknya guru dapat memberikan masukan tarhadap peserta didik. 3 Evaluasi pada akhir semester Evaluasi akhir semester ini adalah ujian semester yang dilakukan setelah peserta didik menempuh kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Bentuk evaluasi ini berupa tes teori yang meliputi gabungan dari semua materi pelajaran busana wanita.

2. Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Busana Wanita

Pelaksanaan pembelajaran busana wanita di SMK N 4 Yogyakarta secara keseluruhan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan KTSP .proses pelaksanaan pembelajaran busana wanita dilaksanakan dua kali tatap muka dalam satu minggu rata – rata 4 jam pelajaran dalam setiap kali tatap muka. Menurut Pendapat siswa pelaksanaan pembelajaran busana wanita di SMK N 4 Yogyakarta ini cara yang digunakan guru unruk menyampaikan materi pembelajaran busana wanita sangat mudah dimengerti sehingga mempermudah siswa dalam mengerjakan pembuatan pola busana pesta sesuai desain yang ditentukan dan dalam pembuatan busana pasta, jika siswa belum mengerti tentang materi yang disampaikan guru, siswa diberi kesempatan utuk bertanya baik saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung atau di luar jam pelajaran, siswa juga diberi kesempatan untuk menggunakan ruang praktik untuk menyelesaikan tugas menjahit busana pesta di luar jam pelajaran busana wanita seperti jam istirahat dan sepulang sekolah meski tidak sampai sore, hal ini sangat membantu siswa dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru. Tabel 10. Pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran busana wanita No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Membuka pelajaran dengan salam dan presensi siswa. Menjawab salam dan memberikan oinformasi tentang presensi siswa 2. Menanyakan materi pada pertemuan yang lalu Menjawab pertanyaan guru tentang pertanyaan materi yang lalu 3. Menyampaikan materi yang akan dikerjakan Menyimak penyampaian materi dari guru 4. Guru mendemonstrasikan pembuatan pola dasar badan wanita langkah demi langkah hingga selesai Siswa mengikuti pembuatan pola dasar badan langkah – perlangkah sesuai dengan instruksi guru 5. Guru mendemonstrasikan pembuatan pola dasar rok Siswa mengikuti pembuatan pola dasar rok sesuai dengan instruksi guru 6. Guru mendemonstrasikan pembuatan pola dasar gaun Sisiwa mengikuti pembuatan pola dasar gaun sesuai dengan instruksi guu 7. Guru membagiakan beberapa desain buasa pesta kemudian menganalisis desain busana pesta Siswa menerima desain busana pesta kemudian mengidentifikasi desain busana pesat 8. Guru menugaskan kepada siswa untuk mengubah pola sesuai desain sebanyak 3 desain busana pesta Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk mengubah pola sesuai desain sebanyak 3 desain busana pesta 9. Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat desain busana pesta yang akan di buat sesuai dengan ukuran masing – masing siswa dengan ketentuan desain : menggunakan lengan puff atau lengan panjang, bawah gaun bergelombang, menggunakan garis leher dan terdapat hiasan payet sulam pita pada bagian busana Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk membuat desain busana pesta yang akan di buat sesuai dengan kriteria desain yang telah ditentukan 10. Mengevaluasi pembuatan pola busana pesta yang sudah dirubah sesuai dengan desain yang ditentukan Menerima hasil evaluasi dan membenarkan kesalah – kesalahan yang terjadi.