disediakan tidak cukup maka demonstrasi akan berlangsung terputus – putus, jika siswa tidak diikutsertakan dalam
demonstrasi maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu
4 Metode latihan
Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih melakukan sesuatu
keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini adalah kegiatan yang berupa
pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan.
Dengan demikian
terbentuklah sebuah
keterampilan pengetahuan yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh
yang bersangkutan. 5
Metode pemberian tugas Kegiatan interaksi belajar mengajar harus selalu ditingkatkan
efektifitas dan efisiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah dalam usaha untuk meningkatkan mutu
dan frekuensi isi pelajaran maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk
mengatasi permaalahan tersebut maka guru perlu memberikan tugas – tugas di luar jam pelajaran.
Keunggulan metode pemberian tugas adalah siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka
pengetahuan itu akan tinggal lama didalam jiwanya. Apalagi dalam mengerjakan tuga siswa ditunjang dengan minat dan
perhatian seswa, serta kejelasan tujuan mereka bekerja. Dalam kesempatan ini siswa juga dapat mengembangkan daya
berpikirnya sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri.
Kelemahan metode
pemberian tugas
adalah siswa
kemungkinan hanya meniru pekerjaan temanya, itu kelemahan bila guru tidak dapat mengawasi secara langsung pelaksanaan
tugas itu. Kemungkinan laim adalah orang lain yang mengerjakan tugas tersebut jadi perlu adanya kerjasama
dengan orang tua siswa sehingga di rumah ada orang tua yang bisa mengawasi pelaksanaan tugas tersebut
e. Evaluasi
Evaluasi atau penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik mengenai minat
pembelajaran dan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil
wawancara diperoleh keterangan bahwa pembelajaran busana wanita terdiri dari materi teori dan praktik, maka teraf kemampuan
peserta didik diukur berdasarkan tingkat kemempuanya dalam
memilih dan menentukan alat kerja, ketelitian, katrampilan kerja, ketetapan teknik, serta sikap dalam mengerjakan praktik.
Evaluasi yang dilakukan pada proses belajar mengajar busana wanita antara lain :
1 Evaluasi pada saat proses belajar mengajar
Evaluasi ini dilakukan oleh guru mata pelajaran busana wanita pada saat kagiatan belajar mengajar busana
wanita berlangsung. Tujuan penilaian ini untuk memantau kegiatan dan kemejuan belajar peserta didik sebagai bahan
masukan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Komponen – komponen yang diteliti meliputi : sikap
peserta didik dalam mengikuti pelajaran, ketelitian dan ketrampilan peserta didik dalam pelajaran praktik, serta
perkembangan kemempuan
peserta didik
dalam berorganisasi dengan teman – temanya.
2 Evaluasi pada akhir materi
Evaluasi ini dilakukan oleh guru setelah selesai membahas satu pokok bahasan materi busana wanita.
Evaluasi ini berupates tertulis yang berkaitan dengan teori dan materi yang dipelajari. Dalam melakukan penilaian
guru menetapkan kriteria penilaian terhadap tugas praktik yaitu : ketetapan teknik, kerapian, keserasian dan ketepatan
waktu. Hasil
dari nilai tersebut
dapat dijadikan
pertimbangan oleh guru dalam mendapatkan nilai yang kurang dari standar yaitu 7,5 dan sebaliknya guru dapat
memberikan masukan tarhadap peserta didik. 3
Evaluasi pada akhir semester Evaluasi akhir semester ini adalah ujian semester
yang dilakukan setelah peserta didik menempuh kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Bentuk evaluasi ini
berupa tes teori yang meliputi gabungan dari semua materi pelajaran busana wanita.
2. Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Busana Wanita
Pelaksanaan pembelajaran busana wanita di SMK N 4 Yogyakarta secara keseluruhan menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan pendidikan KTSP .proses pelaksanaan pembelajaran busana wanita dilaksanakan dua kali tatap muka dalam satu minggu rata –
rata 4 jam pelajaran dalam setiap kali tatap muka. Menurut Pendapat siswa pelaksanaan pembelajaran busana
wanita di SMK N 4 Yogyakarta ini cara yang digunakan guru unruk menyampaikan materi pembelajaran busana wanita sangat mudah
dimengerti sehingga mempermudah siswa dalam mengerjakan pembuatan pola busana pesta sesuai desain yang ditentukan dan dalam
pembuatan busana pasta, jika siswa belum mengerti tentang materi yang disampaikan guru, siswa diberi kesempatan utuk bertanya baik
saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung atau di luar jam pelajaran, siswa juga diberi kesempatan untuk menggunakan ruang praktik untuk
menyelesaikan tugas menjahit busana pesta di luar jam pelajaran busana wanita seperti jam istirahat dan sepulang sekolah meski tidak
sampai sore, hal ini sangat membantu siswa dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru.
Tabel 10. Pendapat siswa tentang pelaksanaan pembelajaran busana wanita
No Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa 1.
Membuka pelajaran dengan salam dan presensi siswa.
Menjawab salam
dan memberikan
oinformasi tentang presensi siswa 2.
Menanyakan materi pada pertemuan yang lalu
Menjawab pertanyaan
guru tentang
pertanyaan materi yang lalu 3.
Menyampaikan materi yang akan dikerjakan Menyimak penyampaian materi dari guru
4. Guru mendemonstrasikan pembuatan pola
dasar badan wanita langkah demi langkah hingga selesai
Siswa mengikuti pembuatan pola dasar badan langkah – perlangkah sesuai dengan
instruksi guru
5. Guru mendemonstrasikan pembuatan pola
dasar rok Siswa mengikuti pembuatan pola dasar rok
sesuai dengan instruksi guru 6.
Guru mendemonstrasikan pembuatan pola dasar gaun
Sisiwa mengikuti pembuatan pola dasar gaun sesuai dengan instruksi guu
7. Guru membagiakan beberapa desain buasa
pesta kemudian menganalisis desain busana pesta
Siswa menerima desain busana pesta kemudian mengidentifikasi desain busana
pesat
8. Guru menugaskan kepada siswa untuk
mengubah pola sesuai desain sebanyak 3 desain busana pesta
Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk mengubah pola sesuai desain sebanyak 3
desain busana pesta
9. Guru menugaskan kepada siswa untuk
membuat desain busana pesta yang akan di buat sesuai dengan ukuran masing – masing
siswa
dengan ketentuan
desain :
menggunakan lengan puff atau lengan panjang,
bawah gaun
bergelombang, menggunakan garis leher dan terdapat hiasan
payet sulam pita pada bagian busana Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk
membuat desain busana pesta yang akan di buat sesuai dengan kriteria desain yang
telah ditentukan
10. Mengevaluasi pembuatan pola busana pesta
yang sudah dirubah sesuai dengan desain yang ditentukan
Menerima hasil evaluasi dan membenarkan kesalah – kesalahan yang terjadi.