sebagai istri dan ibu rumah tangga dan peran publik bekerja sebagai buruhkaryawan perkebunan guna membantu keuangan suaminya yang tidak
memadai untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup keluarganya sehari – hari yang semakin lama semakin meningkat pula sehingga dapat menunjang perekonomian
rumah tangganya keluarganya. Dan penelitian ini diharapkan dapat mempertajam kemampuan si peneliti dalam mengungkap gejala – sosial dan dalam menghadapi
berbagai persoalan yang ada dan timbul di tengah – tengah masyarakat.
1.5. Defenisi Konsep
Agar dapat lebih memahami kajian dalam penelitian ini secara lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan konsep-konsep dengan cara mendefenisikan konsep-
konsep inti berkenaan dengan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini secara operasional, sebagaimana yang dijabarkan secara singkat, terarah dan jelas berikut ini:
1.5.1. Peran Ganda
Sebagaimana yang tertera pada Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 854, defenisi peran ganda adalah dua macam tindakan yang dilakukan seseorang dalam
suatu peristiwa.adalah Berkenaan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan peran ganda dalam penelitian ini adalah mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh
perempuan yang telah berumahtangga dan sudah mempuyai anak yang melaksanakan dua 2 pekerjaan sekaligus, yaitu sebagai istri dan ibu dalam rumah
tangganyakeluarganya peran domestik setiap harinya dan bekerja sebagai buruhkaryawan perkebunan PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei peran
publik dari hari Senin sd hari Sabtu setiap minggunya agar dapat menunjang perekonomian dalam rumah tangganya, dimana pada perkebunan sawit itu, dirinya
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan ’kerja bawah’ , seperti: melakukan pemupukan, penyemprotan pestisida pembasmi hama, mencari anak anak kayu, mencari BTP Batang
Tumbuhan Penggangu pada pohon – pohon sawit yang terdapat di dalam perkebunan itu yang benar – benar sangat memerlukan fisik, otot dan tenaga yang kuat untuk
dapat melakukan pekerjaannya di perkebunan sawit itu. Konsekuensi dari peran ganda yang dilakukannya itu menghasilkan beban kerja yang yang berlebih yang
double bourden bagi dirinya sendiri dan merupakan tanggung jawab sang istri yang melakukan peran ganda tersebut yang tidak bisa dihindari atau dielakkan. Menurut
Chrysanti Hasibuan – Sedyono 1991 dalam Gardiner, dkk., 1996 :220, peran ganda perempuan merupakan masalah yang sering dihadapi perempuan yang bekerja
di sektor publik domain public, khususnya bagi perempuan yang telah berumah tangga berkeluarga dan bahkan setelah dirinya mempunyai anak – anak yang juga
melaksanakan peranan domestiknya sebagai istri dan ibu bagi anak – anaknya di dalam rumah tangganya keluarganya.
1.5.2. Istri Yang Bekerja
Istri adalah wanita yang telah diiikat melalui proses pernikahan yang sah. Setelah lahir anak dari hasil pernikahan itu, maka statusnya bukan hanya menjadi
istri, namun juga sebagai ibu bagi anak – anaknya Yacub, 1996: 5. Istriibu memiliki peran gender dalam mendidik anak, merawat dan mengelola kebersihan dan
keindahan rumah tangga yang terbentuk dalam suatu kontruksi kultural dalam suatu masyarakat tertentu Fakih, 1996:11. Yaumil Achir dalam Munandar, 1983: 72
mendefinisikan bekerja sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dalam suatu jangka waktu tertentu dengan tujuan yang jelas, yaitu
Universitas Sumatera Utara
untuk menghasilkan atau mendapatkan dalam bentuk uang, benda, jasa maupun ide. Berkenaan dengan penelitian ini, yang dimaksud istri yang bekerja dalam penelitian
ini adalah wanita yang telah berumahtangga dan mempunyai anak yang tidak hanya menjalankan peran gendernya sebagai ibu rumah tanggasektor domestik, tetapi juga
bekerja di luar rumah sektor publik, yakni sebagai buruh perkebunan di PT. Socfindo Indonesia, Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei, dari hasil ia bekerja ia
memperoleh penghasilanpendapatan berupa uang yang diterimanya setiap bulannya dari perusahaan tempat ia bekerja yang digunakannya guna membantu keuangan
suami yang tidak memadai untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup keluarganya sehari – hari sehingga dapat menunjang perekonomian keluarganya.
1.5.3. Buruh