Buruh Perekonomian Keluarga Defenisi Konsep

untuk menghasilkan atau mendapatkan dalam bentuk uang, benda, jasa maupun ide. Berkenaan dengan penelitian ini, yang dimaksud istri yang bekerja dalam penelitian ini adalah wanita yang telah berumahtangga dan mempunyai anak yang tidak hanya menjalankan peran gendernya sebagai ibu rumah tanggasektor domestik, tetapi juga bekerja di luar rumah sektor publik, yakni sebagai buruh perkebunan di PT. Socfindo Indonesia, Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei, dari hasil ia bekerja ia memperoleh penghasilanpendapatan berupa uang yang diterimanya setiap bulannya dari perusahaan tempat ia bekerja yang digunakannya guna membantu keuangan suami yang tidak memadai untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup keluarganya sehari – hari sehingga dapat menunjang perekonomian keluarganya.

1.5.3. Buruh

Menurut Ma’roof Pane dalam Batam Post, 5 Oktober 2004, bahwasanya defenisi buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan cara menerima upah, dimana upah yang diterimanya dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepadanya yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang – undangan atas suatu pekerjaan yang telah atau akan dilakukannnya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan buruh adalah wanita yang telah menikah dan berumahtangga yang tidak hanya berperan sebagai istri dan ibu di dalam rumah tangganyakeluarganya, namun juga bekerja di sektor publik, yakni sebagai buruhkaryawan perkebunan di PT. Socfindo Indonesia, Kebun Mata Pao, Kabupaten Serdang Bedagai yang menerima penghasilanpendapatan setiap bulannya dari hasil ia bekerja sebagai buruhkaryawan dalam perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara

1.5.4. Perekonomian Keluarga

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 287, defenisi perekonomian adalah berkenaan dengan ”tindakan atau cara berekonomi”. Sementara defenisi ekonomi adalah segala aturan ataupun urusan keuangan rumah tangga keluarga, organisasi, negara dan sebagainya. Sedangkan, keluarga dapat didefenisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari orang – orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi. Keluarga merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami – istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan, dan merupakan pemelihara kebudayaan bersama Khairuddin, 1997: 7. Yang dimaksud dengan perekonomian keluarga dalam penelitian ini adalah segala urusan yang menyangkut urusan keuangan rumah tangga yang berkaitanberkenaan dengan pemenuhan tuntutan kebutuhan hidup sehari – hari di dalam keluarga, seperti: kebutuhan pangan, perumahan, pemenuhan kesehatan keluarga, biaya pendidikan formalsekolah bagi anak – anaknya, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Burgess dan Locke dalam Khairuddin, 1997: 7 bahwasanya salah satu karakteristik yang terdapat pada semua keluarga dan juga yang dapat membedakan keluarga dari kelompok-kelompok sosial lainnya, yaitu keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan – peranan sosial bagi suami dan isteri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Dimana peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat oleh kekuatan melalui sentimen-sentimen, yang sebahagian merupakan tradisi dan sebahagian lagi emosional, yang menghasilkan pengalaman. Di sisi lain, seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver dan Page dalam Khairuddin, 1997: 9 bahwasanya keluarga memiliki ciri-ciri khusus, dimana salah satu diantaranya adalah: adanya tanggung jawab dari para anggota keluarga. Dalam hal ini keluarga memiliki tuntutan – tuntutan yang lebih besar dan kontinyu daripada yang biasa dilakukan oleh asosiasi – asosiasi lainnya. Seperti halnya, pada masa krisis manusia mungkin bekerja, berperang dan mati demi negara mereka, demikian juga halnya dengan para anggota keluarga dimana mereka harus membanting tulang sepanjang hidupnya demi keluarga mereka. Sebagaimana pada umumnya bahwasanya keluarga mengarahkan laki – laki dan juga wanita untuk memperlihatkan kepada yang lain bahwa diri mereka sendiri mempunyai suatu tugas – tugas yang paling sukar sekali dan suatu tanggung jawab yang berat. Namun, tidak berarti bahwasanya keluarga harus membuat anggota – anggotanya terus – menerus hanya mementingkan kepentingan orang lain saja Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

Analisis Tingkat Kepuasan Buruh Di Perkebunan Terhadap Sistem Pengupahan (Studi Kasus: PT.SOCFINDO Kebun Matapao Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

34 168 88

Peran Ganda Istri Yang Bekerja Sebagai Buruh/Karyawan Perkebunan Dalam Menunjang Perekonomian Keluarga (Studi Deskriptif Pada PT. Socfindo Indonesia, Kebun Mata Pao, Kabupaten Serdang Bedagai)

20 160 141

Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja

11 127 100

Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Life Satisfaction Pada Wanita Bekerja

17 98 136

Hubungan Self Efficacy Bekerja Dan Keluarga Dengan Tingkat Konflik Peran Ganda Pada Wanita Dewasa Dini

6 55 96

Peran Istri yang Bekerja di Sektor Formal dalam Pengambilan Keputusan di dalam Keluarga

8 114 113

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Peran Istri Sebagai Tkw Untuk Menunjang Nafkah Keluarga Di Desa Cimenteng Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur

1 11 91

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Sosial - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 0 10