Perkembangan hasil budaya masyarakat prasejarah yaitu adalah: a Kehidupan budaya Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan

dinamisme.Kepercayaan ini didasari pengalaman dari masyarakat bersangkutan. Pengalaman berkembang turun-temurun dari generasi ke generasio hingga sekarang.Contoh,Batu cincin di nilai memiliki kekuatan untuk melemahkan lawan.Sehingga bila batu itu dipakai,lawannya tidak sanggup mengahadapinya. Selain itu benda pusaka seperti keris atau tombak dipandang memiliki kekuatan gaib untuk memohon turunnya hujan.Bila keris itu ditancapkan dgn ujung menghadap atas akan mendapat hujan.Kepercayaan ini mengalami perkembangan dan bahkan hingga sekarang tetap dipercaya oleh masyarakat.

4. Kepercayaan

bersifat Monomisme Kepercayaan ini adalah kepercayaan terhadap Tuhan YME.Kepercayaan ini muncul berdasar pengalaman dari masyarakat.Melalui pengalaman itu pola piker manusia berkembang.Manusia jadi berpikir apa yang terjadi pada dirinya,kemudian mempertanyakan tentang siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia?siapakah yang menciptakan binatang,bulan dan planet.Pertanyaan inio terus muncul dipikiran manusia,sehingga disimpulkan di luar dirinya ada suatu kekuatan yang maha besar dan tak tertandingi oleh kekuatan manusia.Kekuatan ini berasal dari Tuhan YME. Manusia percaya bahwa Tuhan YME adl pencipta alam semesta beserta isinya.Jadi manusia wajib melestarikan alam semesta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau menjaga keseimbangan alam semesta agar menjadi tumpuan hidup manusia.Bukan untuk merusaknya. Kemampuan Membuat Perkakas dan Penguasaan Teknologi. Kehidupan berburu dan meramu pada tahapawal,penguasaaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana.Hasil budaya fisik pada saat itu yang berupa alat-alat dari batu oleh para ahli dianggap sbg tahap awal dr manusia menguasai satu bentuk teknologi sederhana yang disebut “Teknologi Peleolitik”.Di Indonesia alat-alat yang terbuat dari batu itu dikelompokkan menjadi 2,yaitu yang pertama kondisi batu inti dan yang kedua tradisi serpih. Tradisi Batu Inti Pembuatan alat di tradisi ini dengan cara pemangkasan segumpal batu atau kerakal untuk memperoleh bentuk suatu alat,mislanya kapak perimbas,kapak penetak,pahat genggam,dan kapak genggam awal. Ciri-Ciri Kapak Perimbas yaitu tajamnya berbentuk cembung atau lurus dengan memangkas satu sisi pinggiran batu dan kulit batu masih melekat di permukaan. Kapak Penetak yaitu Tajamnya dibentuk liku-liku dengan cara penyerpihan yang dilakukan berselang-seling pada kedua sisi tajamnya. Tradisi Batu Serpih Yaitu alat-alat batu yang dibuat dari serpihan atau pecahan-pecahan batu . Ketika manusia sudah mengembangkan usaha bercocok tanam dan tinggal menetap,tuntunan terhadap alat-alat penunjang kehidupannya juga mengalami perkembangan masa bercocok tanam kemajuan dimulai dari kemahiran mengasah alat-alat dari batu seperti beliung persegi,kapak lonjong,anak panah dll. Teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat apalagi ketika ditemukan teknik pleburan, pencampuran, penempaan, dan pencentakan logam. Semula jenis-jenis logam seperti besi, tembaga, timah, dan emas dibuat dengan teknik peleburan sederhana, kemudian dengan teknik pencampuran menghasilkan perunggu yang lebih kuat Melihat alat-alat yang mereka kuasai, kemungkinan mereka sudah mengembangkan transportasi air, seperti rakit dan perahu. ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid mempunyai 3 subras yaitu: 1. Asiatik Mongoloid Cina,Jepang,Korea 2. Malayan Mongoloid Melayu 3. American Mongoloid Suku Indian Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin. Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik. Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu 1. Bangsa Melayu Tua Proto Melayu 2. Bangsa Melayu Muda Deutro Melayu Bangsa Melayu Tua Proto Melayu Bangsa Melayu Tua Proto Melayu adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut: 1. Jalur Utara dan Timur 2. Jalur Barat dan Selatan 1. Jalur Utara dan Timur - Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan Formosa, Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan membawa kebudayaan kapak lonjong. - Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baruNeolithikum. 2. Jalur Barat dan Selatan - Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. - Persebaran periode Deutro Melayu ini mebawa kebudayaan logam. Bangsa Melayu Muda Deutro Melayu Bangsa Melayu Muda Deutro Melayu adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di Kepulauan Indonesia. Penyebaran manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap. Berdasarkan bukti- bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di indonesia berlangsung tiga tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian. Zaman mesolithikum Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam, melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang masih ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di malaysia, dan orang papua melonosoid di indonesia Zaman neolithikum 200 SM Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu tua proto melayu dari daerah yunan, china, melalui jalur semenanjung malaya, indonesia, filipina, dan formosa. Kebudayaan neolithikum, khususnya jenis kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.