Proses Perumusan Dasar Negara Indonesia
para Pemuka Bangsa Indonesia yang diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat, dengan wakil muda Raden Panji Soeroso dan itibangase Yosio
[5] .
1. Dasar Disusunnya Rancangan Pembukaan Preambule UUD 1945 Sebagai Hukum Dasar
Dasar-dasar pikiran disusunnya Rancangan Pembukaan UUD 1945 sebagai Hukum Dasar dapat kita dapati dengan memeriksa kembali jalannya persidangan BPUPKI yang secara kronologis
nanti kita bahas pada bab berikutnya. Dipembahasan ini, kami akan tampilkan secara sistematis cara kerja yang ditempuh oleh BPUPKI.
Adapun cara kerja yang ditempuh oleh BPUPKI dalam penyusunan Rancangan Pembukaan UUD 1945 sebagai Hukum Dasar Negara ada 2 dua Pase, yaitu :
1. Pase Penyusunan Perumusan
1. 1. penyusunan konsep Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka yang kemudian
disahkan sebagai Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka. 2. penyusunan Konsep Rancangan Preambule Hukum Dasar yang kemudian
diserahkan menjadi Rancangan Preambule Hukum Dasar. 3. penyusunan hal-hal yang lain, seperti :
1. Rancangan pernyataan Indonesia Merdeka. 2. Rancangan Ekonomi dan Keuangan
3. Rancangan Bagian Pembelaan Tanah Air. 4. Bentuk Negara.
5. Wilayah Negara. 6. Pase Pengesahan
1. pengesahan Rancangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan Rancangan Preambule Hukum Dasar yang terkenal dengan nama Piagam Jakarta dengan beberapa
perubahan amandemen sebagai pembukaan Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia.
2. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar Negara Republik Indonesia setelah mendapat beberapa perubahan sebagai
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.
3. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
4. Menetapkan berdirinya Komite Nasional.
Jadi, kesimpulan menurut kami; Idea disusunnya suatu konsep Rancangan Preambule Hukum Dasar timbul dalam Rapat-rapat Gabungan tanggal : 22 Juni 1945. Didalam Rapat Gabungan itu,
selanjutnya akan terbentuk Panitia Delapan dan Panitia Sembilan.