Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

11 Sumara juga melakukan pekerjaan sebagai petani dan beternak, hal ini kemungkinan menimbulkan kelelahan dalam bekerja, tetapi istrinya mampu untuk ikut bekerja membantu Bapak I Made Sumara. Namun mahasiswa dampingan tetap memberikan motivasi, dorongan dan pemahaman mengenai K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar Bapak I Made Sumara beserta keluarga mampu memprioritaskan beban kerja yang akan dilakukan sekaligus sebagai usaha preventif dalam menjalankan pekerjaan sebagai petani dan buruh tempel style Bali.

4.4.3 Pendampingan Keluarga Bidang Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan di keluarga dampingan menjadi salah satu prioritas masalah yang harus diselesaikan. Keberadaan tempat ternak yang dekat dengan rumah keluarga seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mahasiswa pendamping keluarga hanya mampu memberikan pemahaman mengenai kebersihan lingkungan sekitar dan ikut membantu membersihkan lingkungan rumah agar bau menyengat dari limbah ternak bisa diminimalisir. Mahasiswa menyarankan agar kebersihan kandang ternak dan kebersihan lingkungan sekitar rumah agar dibersihkan setiap hari karena terkait dengan kesehatan keluarga dalam jangka panjang.

4.5 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari keluarga Bapak I Made Sumara adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu untuk dapat bertemu dan berbincang- bincang dengan keluarga dampingan, sehingga kunjungan kebanyakan dilakukan pada jam- jam sore hari menjelang malam hari. Kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi dari keluarga Bapak I Made Sumara karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh mahasiswa dampingan. Pendanaan mahasiswa dampingan yang masih bergantung dari pemberian orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan sedikit bantuan dan lebih banyak saran, motivasi, dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan Bapak I Made Sumara dari Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. 12

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Melihat kondisi keluarga Bapak I Made Sumara, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan, pola berpikir dan soft skill sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam mencari nafkah untuk penghidupan keluarga. Dengan tingkat keuletan dalam bekerja, memperkecil kemungkinan bagi seseorang untuk mendapat pekerjaan yang tidak layak. Kemudian dari segi kesehatan, dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik, rentan terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dengan tubuh yang sehat, tentu memudahkan dalam melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Hal yang sama berlaku bagi lingkungan tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam menjaga vitalitas dan kondisi kesehatan.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Keluarga Bapak I Made Sumara di bidang ekonomi antara lain: a. Mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela-sela berburuh dan berladang, seperti mengolah sayur-sayuran menjadi kebutuhan sehari-hari atau bisa menjadi usaha kecil di rumah. b. Alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam upakara banten. Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat dikerjakan oleh Ibu Ni Ketut Suwarni di rumah. Di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan, rekomendasi yang ditawarkan antara lain: a. Mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat khususnya berburuh karena melihat kondisi Bapak I Made Sumara yang memiliki banyak kegiatan diluar pekerjaannya. b. Pekarangan rumah dan kandang ternak dapat ditanami dibersihkan secara rutin dan bertahap.