8 persiapan Keluarga Dampingan sekaligus pengundian dan
pembagian Keluarga Dampingan masing – masing
mahasiswa, diambil dari 5 Banjar yakni Banjar Kekeran, Banjar Pekilen, Banjar Manik Gunung, Banjar Selanbawak
Kaja, dan Banjar Selanbawak Kelod. 3
260716 Kunjungan pertama kali ke Keluarga Dampingan, melakukan
pengenalan, sosialisasi program Pendampingan Keluarga. 5 jam
4 300716
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara dan menemui keluarga Bapak I Made Sumara untuk melakukan
pendekatan secara
personal masing-masing
anggota keluarga.
4 jam
5 310716
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berbincang mengenai kondisi keluarga.
4 jam
6 110816
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara untuk melakukan pendekatan dengan cara memberikan bantuan
buku bacaan sekaligus menemani mengerjakan PR Sekolah anak keduanya.
3 jam
7 120816
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara untuk melakukan pendekatan dengan cara memberikan saran dan
motivasi, menemani anak kedua keluarga dampingan belajar. 4 jam
8 140816
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara untuk berbincang mengenai riwayat pendidikan dan pekerjaan.
4 jam
9 150816
Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, membahas potensi yang dapat dikembangkan di Banjar Selanbawak
Kelod. 5 jam
10 160816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berbincang
tentang ladang dan membantu menanam sayur-sayuran di ladang garapannya.
6 jam
11 180816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berbincang
dan terjun ke ladang yang terdapat di Banjar Selanbawak Kelod.
5 jam
12 190816 Bertemu dengan Bapak I Made Sumara, bersama Bapak I
Made Sumara ke ladang. 5 jam
9 13 200816
Membantu membersihkan ladang dan mencari makan peliharaan dan memberikan saran dan motivasi kepada
Keluarga Dampingan. 5 jam
14 210816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berdiskusi
tentang solusi untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi. 6 jam
15 220816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara untuk
membantu memperbaiki jaringan irigasi di ladang dan memotivasi keluarga dampingan mengenai pentingnya
memiliki tabungan keluarga. 6 jam
16 230816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berdiskusi
tentang usulan solusi untuk masalah kesehatan dan dan sosial.
5 jam
17 240816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berdiskusi
mengenai langkah
alternatif yang
diambil untuk
menyelesaikan permasalahan
yang ada,
dengan menyesuaikan dengan kondisi keluarga.
5 jam
18 250816 Kunjungan ke kediaman Bapak I Made Sumara, berbincang
dan mengambil dokumentasi kegiatan. 4 jam
19 260816 Mengajak jalan-jalan atau refreshing ke Taman Makam
Pahlawan Margarana. 5 jam
20 270816 Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako kepada
keluarga Bapak I Made Sumara. 3 jam
TOTAL JKEM 90 Jam
10
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 ini dimulai sejak hari Sabtu, 23 Juli 2016 dengan langkah awal meminta data KK yang masuk dalam
kategori RTM. Program ini berakhir pada tanggal 27 Agustus 2016. Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal
Bapak I Made Sumara. Waktu kunjugan ke rumah Keluarga Dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada sore hari. Hal ini dikarenakan waktu pulang bekerja dari
kebun oleh Bapak I Made Sumara adalah pada waktu sore hari tersebut.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program adalah rumah Bapak I Made Sumara yang terletak di Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam, yang termasuk dalam JKEM Jam Kerja Efektif Mahasiswa.
Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak I Made Sumara, namun juga langsung membantu beliau dalam
aktivitas sehari-hari.
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama
dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan saran, motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah
tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga dari Bapak I Made Sumara.
4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, keluarga Bapak I Made Sumara hanya memiliki permasalahan kesehatan dari beban kerja yang lumayan berat. Tertutama pekerjaan buruh
tempel style Bali yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Sisi lain, Bapak I Made
11 Sumara juga melakukan pekerjaan sebagai petani dan beternak, hal ini kemungkinan
menimbulkan kelelahan dalam bekerja, tetapi istrinya mampu untuk ikut bekerja membantu Bapak I Made Sumara. Namun mahasiswa dampingan tetap memberikan motivasi, dorongan
dan pemahaman mengenai K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar Bapak I Made Sumara beserta keluarga mampu memprioritaskan beban kerja yang akan dilakukan sekaligus
sebagai usaha preventif dalam menjalankan pekerjaan sebagai petani dan buruh tempel style Bali.
4.4.3 Pendampingan Keluarga Bidang Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan di keluarga dampingan menjadi salah satu prioritas masalah yang harus diselesaikan. Keberadaan tempat ternak yang dekat dengan rumah keluarga
seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mahasiswa pendamping keluarga hanya mampu memberikan pemahaman mengenai kebersihan lingkungan sekitar dan ikut
membantu membersihkan lingkungan rumah agar bau menyengat dari limbah ternak bisa diminimalisir. Mahasiswa menyarankan agar kebersihan kandang ternak dan kebersihan
lingkungan sekitar rumah agar dibersihkan setiap hari karena terkait dengan kesehatan keluarga dalam jangka panjang.
4.5 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari keluarga Bapak I Made Sumara adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu untuk dapat bertemu dan berbincang-
bincang dengan keluarga dampingan, sehingga kunjungan kebanyakan dilakukan pada jam- jam sore hari menjelang malam hari. Kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat
membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi dari keluarga Bapak I Made Sumara karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh mahasiswa dampingan. Pendanaan mahasiswa
dampingan yang masih bergantung dari pemberian orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan sedikit bantuan dan lebih banyak saran, motivasi, dan solusi dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan Bapak I Made Sumara dari Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.