3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini
disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti.
Analisis data dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan model semiotik dari Charles Sanders Pierce, yaitu sistem tanda sign dalam karikatur yang
dijadikan korpus sample dalam penelitian, dikategorikan kedalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce terbagi kedalam
tiga kategori yaitu ikon icon, indeks index dan simbol symbol. Dengan studi semiotik peneliti dapat memakai gambar dan pesan yang
terkandung dalam karikatur “100 HARI PEMERINTAHAN SBY- BOEDIONO” serta membentuk berbagai interpretasi terhadap karikatur ini.
Karikatur clekit “100 HARI PEMERINTAHAN SBY-BOEDIONO” akan di interpretasikan dengan cara mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam
setiap penggambaran karikatur. Untuk mengetahui antara tanda, penggunaan tanda dan realitas
eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan model semiotik dari Pierce. Sistem tanda gambar,warna,perilaku non verbal dan atribut pendukung yang
digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif karikatur “100 HARI PEMERINTAHAN SBY-
BOEDIONO” pada surat kabar Jawa Pos edisi Kamis, 28 Januari 2010.
Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam karikatur clekit, peneliti mengamati signs atau sistem tanda yang tampak
dalam gambar, kemudian menginterpretasikan dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari :
1. Object Adalah Gambar karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini
adalah karikatur clekit “100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono” di surat kabar Jawa Pos edisi kamis, 28 Januari 2010.
2. Sign Adalah Segala sesuatu yang ada dalam karikatur tersebut. Sign dalam
karikatur ini adalah seekor kura-kura yang menoleh ke belakang dan sedang bercermin dengan membawa bendera ketika sedang mendaki perbukitan yang
terjal untuk mencapai hari yang ke-100 nya. 3. interpretant
Adalah pemberian kesan tanda makna denotatif dan makna konotatif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.
Berdasarkan obyeknya Pierce membagi tanda atas ikon icon, indeks index, dan simbol symbol. Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut : 1. Ikon Ikon
Ikon ikon adalah suatu benda fisik dua atau tiga dimensi yang menyerupai apa yang dipresentasikan dan ditandai dengan kemiripan. Ikon
dalam karikatur clekit yang dimuat surat kabar Jawa Pos adalah seekor kura- kura, bukit terjal berwarna hitam, dan cermin.
2. Indeks Index Indeks index adalah suatu tanda yang secara alamiah
mempresentasikan objek lainnya. Indeks muncul berdasarkan hubungan sebab akibat yang mempunyai hubungan eksistensi. Indeks dalam karikatur
clekit yang dimuat surat kabar Jawa Pos adalah garis gerak gerik, bendera batas garis akhir finish bertuliskan 100 Hari, dan bendera bertuliskan
Pemerintahan SBY-Boediono. 3. Simbol Symbol
Simbol symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Simbol
meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama. Simbol dalam karikatur clekit yang dimuat
surat kabar Jawa Pos adalah kura-kura yang berbulu mata lentik sedang menoleh ke belakang dengan membawa cermin, bukit terjal berwarna hitam,
background warna putih, dan cermin yang terdapat bayangan kura-kura.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karikatur Clekit
PADA HARIAN Jawa Pos dalam memuat karikatur tidak dilakukan secara periodik atau bertahap dan karikatur dalam muatannya di Jawa Pos
tidak memiliki nama yang khusus, seiring berjalannya pemuatan karikatur di Jawa Pos pada bulan Oktober 1994 karikatur dimuat secara rutin yaitu dalam
satu minggu sekali karikatur dimuat di Jawa Pos dan terletak di halaman empat dengan nama clekit. Beberapa bulan kemudian atsberbagai
pertimbangan, salah satunya para pembaca Jawa Pos sangat antusias dalam menerima karikatur clekit, maka dengan kesepakatan redaksi karikatur clekit
di Jawa Pos ditambah pemuatannya, yaitu dari pemuatan satu minggu sekali menjadi dua kali satu minggu setiap hari rabu dan sabtu. Januari 1997
pemuatan karikatur clekit di Jawa Pos ditambah menjadi tiga kali dalam satu minggu tiap hari selasa, kamis, dan sabtu.
Karikatur clekit adalah nama yang diberikan seorang karikaturis yang bernama Leak Koestiya, Leak Koestiya ini juga adalah sang karikaturis yang
menciptakan gambar karikatur Clekit, Leak menciptakan karikatur di Jawa Pos dan diberi nama clekit dengan maksud dia ingin menyapa teman-
temannya sesama karikaturis dan memberitahukan kepada mereka bahwa Leak masih aktif sebagai karikaturis, karikatur ciptaan Leak “Clekit” ini
45