Klorofil Amg.g Pengaruh Pengaruh Pemberian Giberellin (GA3) dan Asam Salisilat Pada Kondisi Cekaman Salinitas Terhadap Pertumbuhan Rosella (Hibiscus Sabdariffa)

perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan tanpa pemberian asam salisilat serta pemberian salinitas 4-5 dsm -1 A1B0C1, perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan pemberian asam salisilat 1 mM serta tanpa salinitas A0B2C0, perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan pemberian asam salisilat 0,5 mM serta tanpa salinitas A0B1C0, perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan pemberian asam salisilat 1 mM serta tanpa salinitas A1B2C0, tanpa pemberian giberellin dan tanpa pemberian asam salisilat serta tanpa pemberian salinitas A0B0C0.

8. Klorofil Amg.g

-1 bs Sidik ragam perlakuan giberellin, asam salisilat dan cekaman salinitas pada peubah klorofil a dapat dilihat pada Lampiran 16 . Perlakuan giberellin, asam salisilat dan cekaman salinitas berpengaruh sangat nyata pada peubah klorofil a. Hasil uji beda rata-rata klorofil apada perlakuan giberellin, asam salisilat dan cekaman salinitas dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rata-rata Klorofil A pada Perlakuan Giberellin, Asam Salisilat, dan Cekaman Salinitas Perlakuan Klorofil A mg.g -1 bs Giberellin A Tanpa Giberellin A0 1317.167 b GA 3 5 mg L -1 A1 1755.167 a Asam Salisilat B 0 mM B0 1610.750 b 0.5 mM B1 1871.750 a 1 mM B2 1126.000 c Cekaman Salinitas C Tanpa Salinitas C0 2492.500 a Salinitas 4-5 dsm -1 C1 579.833 b Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT Duncan Multiple Range Test Uji beda rata-rata untuk peubah klorofil a pada perlakuan interaksi giberellin, asam salisilat dan cekaman salinitas dapat dilihat pada Tabel 16. Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Rata-rata Klorofil A pada Perlakuan Interaksi Giberellin, Asam Salisilat, dan Cekaman Salinitas Perlakuan Klorofil A mg.g -1 bs Interaksi Giberellin dan Asam Salisilat A0B0 1462.500 d A0B1 1478.500 c A0B2 1010.500 f A1B0 1759.000 b A1B1 2265.000 a A1B2 1241.500 e Interaksi Giberellin dan Cekaman Salinitas A0C0 2634.333 a A0C1 - A1C0 2350.667 b A1C1 1159.667 c Interaksi Asam Salisilat dan Cekaman Salinitas B0C0 2555.500 b B0C1 666.000 e B1C0 2670.000 a B1C1 1073.500 d B2C0 2252.000 c B2C1 - Interaksi Giberellin, Asam Salisilat dan Cekaman Salinitas A0B0C0 2925.000 b A0B0C1 - A0B1C0 2957.000 a A0B1C1 - A0B2C0 2021.000 g A0B2C1 - A1B0C0 2186.000 e A1B0C1 1332.000 h A1B1C0 2383.000 d A1B1C1 2147.000 f A1B2C0 2483.000 c A1B2C1 - Keterangan: Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT Duncan Multiple Range Test Perlakuan giberellin memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rata-rata klorofil a. Pemberian gibberellin 5 mg L -1 A1 meningkatkan kadar klorofil a dibanding tanpa pemberian gibberellin A0. Perlakuan asam salisilat memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rata-rata klorofil a dimana hasil tertinggi terdapat pada pemberian asam salisilat 0.5 mM B1 sedangkan yang terendah pada Universitas Sumatera Utara pemberian asam salisilat 1 mM B2. Perlakuan cekaman salinitas memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rata-rata klorofil a. Perlakuan salinitas 4-5 dsm -1 C1 menurunkan kadar klorofil a dibanding tanpa salinitas C0. Perlakuan interaksi gibberellin dan asam salisilat menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap klorofil a dimana hasil tertinggi pada perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan asam salisilat 0,5 mM A1B1, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan pemberian asam salisilat 1 mM A0B2. Perlakuan interaksi giberellin dan cekaman salinitas menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap klorofil a dimana hasil tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan tanpa salinitas A0C0, sedangkan yang terendah pada perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan pemberian salinitas 4-5 dsm -1 A1C1. Perlakuan interaksi asam salisilat dan cekaman salinitas menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap klorofil a dimana hasil tertinggi pada perlakuan pemberian asam salisilat 0,5 mM dan tanpa salinitas B1C0 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan tanpa pemberian asam salisilat dan pemberian salinitas 4-5 dsm -1 B0C1. Perlakuan interaksi giberellin, asam salisilat dan cekaman salinitas berpengaruh sangat nyata terhadap klorofil a dimana hasil tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan asam salisilat 0,5 mM serta tanpa salinitas A0B1C0 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan tanpa pemberian asam salisilat serta pemberian salinitas 4-5 dsm -1 A1B0C1 dan berbeda nyata dengan perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan asam salisilat 0,5 mM serta tanpa pemberian salinitas A1B1C0, perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan asam salisilat 0,5 mM serta Universitas Sumatera Utara pemberian salinitas 4-5 dsm -1 A1B1C1, perlakuan tanpa pemberian gibberellin dan pemberian asam salisilat 1 mM serta tanpa salinitas A0B2C0, perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan tanpa pemberian asam salisilat serta tanpa salinitas A1B0C0, perlakuan pemberian gibberellin 5 mg L -1 dan pemberian asam salisilat 1 mM serta tanpa salinitas A1B2C0, tanpa pemberian giberellin dan tanpa pemberian asam salisilat serta tanpa pemberian salinitas A0B0C0.

9. Klorofil Bmg.g