Metode pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang meneliti data primer di lapangan.
7
2. Sifat penelitian
Faktor yuridisnya adalah seperangkat aturan-aturan hukum perdata pada umumnya dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang hukum
perjanjian sebagai cabang ilmu hukum dan sangat berkitan erat dengan materi penelitian ini, sedangkan faktor empirisnya adalah PT. Astra Credit Company
Medan yang mengadakan perjanjian Leasing dengan pihak Lessee.
Sifat penelitiannya adalah deskriptif analitis. Penelitian dengan menggunakan deskriptif analistis adalah penelitian yang hanya semata-mata
melukiskan keadaan objek atau peristiwanta tanpa suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan secara umum.
8
3. Jenis dan sumber data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. a.
Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kali. Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan
dengan cara wawancara yang dilakukan pada pimpinan perusahaan, bagian hukum dari perusahaan leasing.
b. Data sekunder, adalah perolehan data dengan studi dokumen yang meliputi :
7
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Press, 2012, hal. 7.
8
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia. Press, Jakarta: 2008, hal.4
Universitas Sumatera Utara
1 Bahan Hukum Primer, adalah bahan hukum yang bersifat mengikat yang
terdiri dari : a
Kitab Undang-undang Hukum Perdata; b
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-38 MK IV 1 1972, tentang Lembaga Keuangan, yang telah diubahdengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 562 KMK 011 1982. c
Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, No. Kep-122 MK IV
2 1974, No. 32 M SK 2 1974, No. 30 Kpb I 1974, Tentang Perijinan Usaha Leasing.
d Keputusan Presiden RI, No. 61 Tahun 1988, tentang Lembaga
Pembiayaan. e
Keputusan Menteri Keuangan RII No. 1251 KMK.013 1988, tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan,
sebagaimana telah berkali-kali diubah, terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 448 KMK.017 2000 tentang Pembiayaan
Perusahaan. f
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 634 KMK.013 1990 tentang Pengadaan Barang Modal Berfasilitas Melalui Perusahaan Sewa Guna
usaha Perusahaan Leasing. g
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1169 KMK.01 1991, tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha Leasing.
Universitas Sumatera Utara
2 Bahan hukum sekunder, adalah bahan hukum yang memberikan
penjelasan mengenai bahan hukum primer, yang terdiri dari buku-buku tentang perjanjian leasing, dan hukum perkreditan.
3 Bahan hukum tersier, merupakan bahan hukum penunjang yang memberi
petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, dan kamus hukum sepanjang memuat
informasi yang relevan dengan materi penelitian ini.
4. Teknik pengumpulan data