2. Karakteristik Yuridis dari Leasing
Perusahaan merupakan badan usaha yang menjalankan kegiatan di bidang perekonomian keuangan, industri, dan perdagangan, yang dilakukan secara terus
menerus atau teratur regelmatig terang-terangan openlijk , dan dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
63
4. Anjak Piutang; Dalam Pasal 1 huruf b UU Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dijelaskan bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Sedangkan, pengertian dari Perusahaan Pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tentang Perusahaan
Pembiayaan, dalam Pasal 1 huruf b dikatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan. Perusahaan Pembiayaan merupakan badan usaha yang
melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan. Selain Perusahaan Pembiayaan, bank dan lembaga keuangan bukan bank juga meruapakan badan
hukum yang melaksanakan aktivitas dari lembaga pembiayaan yaitu : 1. Sewa Guna Usaha;
2. Modal Ventura; 3. Perdagangan Surat Berharga;
63
Abdul R Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Jakarta: Kencana Renada Media Group, 2005. hal. 100.
Universitas Sumatera Utara
5. Usaha Kartu Kredit; 6. Pembiayaan Konsumen.
D. Hak dan Kewajiban
Lessor dan Lessee
Apabila terjadi kesepakatan antara pihak lessor, lessee dan supplier telah tercapai, maka menimbulkan hak dan kewajiban diantara para pihak. Kewajiban
lessor adalah menyerahkan uang sebagai biaya barang yang dibeli kepada supplier. Untuk itu lessor mempunyai hak untuk mendapatkan pengembalian dari
biaya yang telah dikeluarkannya itu dan mendapatkan bunga atas jasanya dari biaya yang telah dikeluarkannya.
Selain itu yang menjadi hak lessor adalah apabila lessee tidak dapat membayar biaya lease, maka lessor dapat menuntut kembali barangnya yang
belum dibayar oleh lessee dalam tenggang waktu yang telah disepakati biasanya 30 hari.
64
Di lain pihak kewajiban supplier adalah:
65
a. Menyerahkan barang kepada lessee. Penyerahan adalah suatu pemindahan
barang yang telah dijual kedalam kekuasaan kepunyaan si pembeli sewa. b.
Untuk barang yang harus dibalik nama, mengurus balik nama atas barang yang di-lease.
c. Khusus untuk kendaraan bermotor, supplier mempunyai kewajiban
memperpanjang STNK kendaraan selama dalam masa leasing.
64
Eddy P. Soekadi, Mekanisme Leasing, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999, hal. 50
65
H.S. Salim, Perjanjian dalam Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal 54.
Universitas Sumatera Utara
Atas barang yang telah diserahkannya tersebut, supplier mendapatkan harga jual dari barang yang telah diserahkannya kepada lessee. Lessee sebagai
pihak yang berhubungan dengan leasing dan supplier, mempunyai hak mendapatkan barang dari supplier dan menikmati barang yang di-lease-nya
tersebut. Atas hak tersebut, lessee mempunya kewajiban membayar harga lease kepada lessor pada waktu dan tempat menurut perjanjian leasing. Hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 1513 KUHPerdata yang menyatakan ”Kewajiban utama si pembeli ialah membayar harga pembelian, pada waktu dan tempat sebagaimana
ditetapkan menurut perjanjian” dan bilamana hal itu tidak ditetapkan dalam perjanjian, maka menurut Pasal 1514 KUHPerdata yang bunyinya adalah ”Jika
pada waktu membuat perjanjian tidak ditetapkan tentang itu, si pembeli harus membayar ditempat dan waktu dimana penyerahan harus dilakukan”, dalam hal
tidak ada ketentuan mengenai penyerahan, maka penyerahan dilakukan ditempat dimana barang berada pada saat perjanjian beli sewa dibuat, dalam hal lainnya
pembayaran dilakukan ditempatkan dimana perjanjian dibuat.
66
Selain itu lessee mempunyai kewajiban antara lain merawat barang yang di-leasing dengan biaya
sendiri.
67
Pada akhir masa angsuran lessee mempunyai hak untuk mendapatkan
hak kepemilikan atas barang.
66
Suryodiningrat, Hukum Perjanjian, Yogyakarta: Bintang Terang, 2002, hal. 26.
67
Eddy P. Soekadi, 1990, Op. Cit., hal. 51.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN LEASING
KENDERAAN BERMOTOR
A. Bentuk dan Isi Perjanjian Leasing PT. Astra Credit Company
Bentuk perjanjian merupakan suatu bentuk yang dimana tercantum apa saja yang akan diperjanjikan. Bentuk perjanjian dapat juga di bedakan menjadi
dua macam, yaitu : Tertulis dan tidak tertulis lisan. Yang di maksud Perjanjian Tertulis adalah sutu perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan.
Sedangkan perjanjian tidak tertulis lisan adalah sutu perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud lisan kesepakatan para pihak.
Adapun yang menjadi unsur-unsur yuridis dari suatu pembiayaan tersebut antara lain :
68
1. Adanya kesepakatan antara pemberi biaya kreditur dengan penerima
biaya debitur, yang disebut dengan perjanjian pembiayaan. 2.
Adanya para pihak, setidak-tidaknya pihak pemberi dan penerima biaya 3.
Adanya kesanggupan atau janji untuk membayar utang. 4.
Adanya pemberian pembiayaan berupa pemberian sejumlah uang 5.
Adanya perbedaan waktu antara pemberian pembiayaan dengan pembayaran fakultatif
Ketentuan dalam perjanjian ini hanya bentuk tertentu suatu perjanjian mempunyai kekuatan mengikat dan kekuatan bukti. Bentuk tertentu itu biasanya
68
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2012, hal 111- 112
Universitas Sumatera Utara