5.1 Jumlah koloni Candida albicans akibat ekstrak kayu manis. Tabel 1. Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis
terhadap Candida albicans pada media SDA.
terdapat perbedaan yang signifikan pada p0,05 Hipotesa diterima Dari tabel 1, terlihat adanya perbedaan kemampuan berbagai konsentrasi
terhadap Candida albicans. Dapat dilihat juga bahwa pada konsentrasi 0,195 dan 0,390 ditemukan kekeruhan yang berarti bahwa kedua konsentrasi ini tidak bersifat
fungistatis, sedangkan pada konsentrasi 0,781 sampai 12,5 tidak ditemukan kekeruhan yang berarti ekstrak kayu manis bersifat fungistatis terhadap Candida
albicans dan pada konsentrasi 25-100 bersifat fungisidal dimana tidak ditemukan koloni Candida albicans yang masih hidup.
KEKM r
koloni SD
Kekeruhan P
0.195 3
638 51,39
+
0,037
0.390 3
577,67 24,21
+
0.781 3
526 13,07
- fungistatis
1.562
3 388,67
19,75 - fungistatis
3.125 3
312,67 15,56
- fungistatis
6.25 3
182,67 25,58
- fungistatis
12.5
3 145,67
14,64 - fungistatis
25 3
- Fungisidal koloni C.albicans 0
50
3
- Fungisidal koloni C.albicans 0
100 3
- Fungisidal koloni C.albicans 0
Universitas Sumatera Utara
100 200
300 400
500 600
700
Ektrak kayu
manis 0,19
Ektrak kayu
manis 0,39
Ektrak kayu
manis 0,78
Ektrak kayu
manis 1.56
Ektrak kayu
manis 3.12
Ektrak kayu
manis 6,25
Ektrak kayu
manis 12,5
Ektrak kayu
manis 25
Ekstrak kayu
manis 50
Ektrak kayu
manis 100
Grafik distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap
Candida albicans pada media SDA
Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal
dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap
Candida albicans pada media SDA
Grafik 1. Grafik distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap Candida albicans pada media SDA.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Jumlah koloni Candida albicans akibat ekstrak kayu manis dengan kontrol.
Tabel 2. Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis dan kontrol terhadap Candida albicans.
Konsentrasi ekstrak KEKM
Sampel n ± SD koloni
P
Formaldehyde 3
0 ± 0 0,002
100 3
0 ± 0 0,002
50
3 0 ± 0
0,002
25 3
0 ± 0 0,002
12.5 3
145,67 ± 14,64 0,002
6.25
3 182,67 ± 25,58
0,002
3.125 3
312,67 ± 15,56 0,002
1.562 3
388,67 ± 19,75 0,002
0.781 3
526 ± 13,07 0,002
0.390
3 577,67 ± 24,21
0,002
0.195 3
638 ± 51,39 0,002
Aquadest 3
870,67 ± 26,083 0,002
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa aquadest memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam menghambat Candida albicans. Kesimpulan lain ialah tidak ada
perbedaan kemampuan antara ekstrak kayu manis 25 dan formaldehyde, tetapi pada formaldehyde terdapat kecendrungan untuk menyebabkan gangguan pada manusia
dimulai dari gangguan ringan seperti gangguan pencernaan hingga dapat mengakibatkan keganasan, sehingga peneliti menganjurkan pemakaian ekstrak kayu manis pada 25
sebagai pengganti formaldehyde untuk mengurangi koloni Candida albicans
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN