3 Jumlah koloni Candida albicans akibat ekstrak kayu manis dengan kontrol. 3

5.1 Jumlah koloni Candida albicans akibat ekstrak kayu manis. Tabel 1. Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap Candida albicans pada media SDA. terdapat perbedaan yang signifikan pada p0,05 Hipotesa diterima Dari tabel 1, terlihat adanya perbedaan kemampuan berbagai konsentrasi terhadap Candida albicans. Dapat dilihat juga bahwa pada konsentrasi 0,195 dan 0,390 ditemukan kekeruhan yang berarti bahwa kedua konsentrasi ini tidak bersifat fungistatis, sedangkan pada konsentrasi 0,781 sampai 12,5 tidak ditemukan kekeruhan yang berarti ekstrak kayu manis bersifat fungistatis terhadap Candida albicans dan pada konsentrasi 25-100 bersifat fungisidal dimana tidak ditemukan koloni Candida albicans yang masih hidup. KEKM r koloni SD Kekeruhan P 0.195 3 638 51,39 + 0,037 0.390 3 577,67 24,21 + 0.781 3 526 13,07 - fungistatis 1.562 3 388,67 19,75 - fungistatis 3.125 3 312,67 15,56 - fungistatis

6.25 3

182,67 25,58 - fungistatis 12.5 3 145,67 14,64 - fungistatis 25 3 - Fungisidal koloni C.albicans 0 50 3 - Fungisidal koloni C.albicans 0 100 3 - Fungisidal koloni C.albicans 0 Universitas Sumatera Utara 100 200 300 400 500 600 700 Ektrak kayu manis 0,19 Ektrak kayu manis 0,39 Ektrak kayu manis 0,78 Ektrak kayu manis 1.56 Ektrak kayu manis 3.12 Ektrak kayu manis 6,25 Ektrak kayu manis 12,5 Ektrak kayu manis 25 Ekstrak kayu manis 50 Ektrak kayu manis 100 Grafik distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap Candida albicans pada media SDA Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap Candida albicans pada media SDA Grafik 1. Grafik distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis terhadap Candida albicans pada media SDA. Universitas Sumatera Utara

5.2 Jumlah koloni Candida albicans akibat ekstrak kayu manis dengan kontrol.

Tabel 2. Distribusi frekuensi kemampuan fungisidal dan fungistatis ekstrak kayu manis dan kontrol terhadap Candida albicans. Konsentrasi ekstrak KEKM Sampel n ± SD koloni P Formaldehyde 3 0 ± 0 0,002 100 3 0 ± 0 0,002 50 3 0 ± 0 0,002 25 3 0 ± 0 0,002

12.5 3

145,67 ± 14,64 0,002 6.25 3 182,67 ± 25,58 0,002 3.125 3 312,67 ± 15,56 0,002 1.562 3 388,67 ± 19,75 0,002 0.781 3 526 ± 13,07 0,002 0.390 3 577,67 ± 24,21 0,002 0.195 3 638 ± 51,39 0,002 Aquadest 3 870,67 ± 26,083 0,002 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa aquadest memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam menghambat Candida albicans. Kesimpulan lain ialah tidak ada perbedaan kemampuan antara ekstrak kayu manis 25 dan formaldehyde, tetapi pada formaldehyde terdapat kecendrungan untuk menyebabkan gangguan pada manusia dimulai dari gangguan ringan seperti gangguan pencernaan hingga dapat mengakibatkan keganasan, sehingga peneliti menganjurkan pemakaian ekstrak kayu manis pada 25 sebagai pengganti formaldehyde untuk mengurangi koloni Candida albicans Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN