LATIHANKASUSTUGAS RANGKUMAN Modul GP Sosiologi KK C

42 bacalah dengan seksama uraian materi di atas. Kalau perlu, pembelajar mem- buat coretan-coretan di sisi samping atau digarisbawahi konsep-konsep yang menjadi kata kunci dari masing-masing teori. Lebih lanjut, pembelajar dapat menghubungkan konsep-konsep itu dan menjelaskan dengan kata-kata sendiri. Selain itu, pembelajar dapat memperhatikan dengan seksama gambar yang berisi alur konsep bagan. Karena dalam bahasa Inggris, pembelajar harus menterjemahkan lebih dahulu. Untuk itu, hati-hati mengambil kata terjemahan dalam bahasa Indonesia. Kalau memiliki kamus Sosiologi, pengambilan kata terjemahan menjadi tepat. Cara ini jauh lebih mudah, meski akan mengabaikan konteksnya. Ada baiknya diskusi dilakukan dengan mengambil kasus. Kasus-kasus tertentu digunakan agar pembelajar dapat mengaplikasi teori-teori mana yang tepat untuk menjelaskannya. Pengaplikasian ini jauh lebih berguna daripada menghafal teori-teori yang disajikan di uraian materi.

E. LATIHANKASUSTUGAS

Lengkapi tabel dan jelaskan masing-masing teori sosiologi di bawah ini: T OKOH P ERHATIAN U TAMA B ENTUK P ENYEBAB K ENISCAYAAN L ANGKAH S ELANJUTNYA M ARX K ELAS DALAM MASY . KAPITALIS S EJARAH S TRUKTUR K ELAS T IDAK R EVOLUSI DAN M ASY . T ANPA K ELAS W EBER K ELAS , S TATUS , P ARTAI S ITUASI P ASAR , P EMBERIAN S TATUS K EHORMATAN , K EKUASAN P OLITIK Y A D URKHEIM B ENTUK P EMBAGIAN K ERJA YANG A BNORMAL A NOMITAS DAN P EMBAGIAN K ERJA YG D IPAKSAKAN K ERUNTUHAN K ONFLIK K ELAS DALAM M ASY . I NDUSTRI S PENCER K ELAS DAN H UBUNGAN ANTAR J ENDER Y A E THOS E GALITER YANG L EBIH B ESAR DAN K ETIMPANGAN Y ANG DIDASARKAN OLEH U SAHA 43

F. RANGKUMAN

Ketimpangan atau ketidaksetaraan sosial merupakan gejala yang serba hadir. Ada beberapa hal yang harus dipahami tentang ketimpangan sosial. Pertama, pe milihan istilah “ketimpangan” atau “ketidaksetaraan” telah menunjukkan perspektif teori yang digunakan dalam sosiologi. Perspektif konflik atau Marxian lebih suka menggunakan istilah ketimpangan daripada ketidak- setaraan. Kedua, ketimpangan sosial ini menjadi sangat penting karena memiliki imbas pada hal-hal lain, seperti eksklusi sosial dan diskriminasi. Lebih lanjut, ketimpangan sosial dapat dipahami dengan menggunakan pemikiran Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim dan Hebert Spencer. Tokoh-tokoh itu telah menjelaskan lebih gamblang apa menyebabkan pembentukan startifikasi dan pada gilirannya menghasilkan ketimpangan sosial, bahkan Karl Marx secara ekstrim menawarkan penghapusan ketimpangan sosial dengan cara revolusi dan membentuk masyarakat tanpa kelas. Meskipun demikian, hal itu ternyata hingga merupakan gambaran atau usaha yang utopis belaka. Penjelasan tentang ketimpangan sosial juga diberikan oleh para sosiolog paska tahun 1945. Sebut saja, Kingsley Davis dan Wilbert Moore, Cain, Hudson dan Kaufmann, hingga Michel Foucoult. Singkat kata, ada dua pola tentang penjelasan para pemikir. Ada yang sangat memahami mengapa ketimpangan sosial sebagai konsekuensi dari masyarakat industri, ada pula yang memahami tetapi sekaligus menolak. Davis dan Moore melihat sebagai gejala yang hadir akibat sistem imbalan dan motivasi yang berbeda individu, sedangkan tokoh neo- klasik menjelaskan bahwa hal itu merupakan produk dari masa sebelumnya yang sangat merugikan kelompok yang kurang beruntung.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT