Departemen Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntan Dilmy, 2002 dalam Lara, 2011.
Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan profesi apa yang akan mereka jalani nantinya, berprofesi sebagai akuntan publik atau
akuntan pemerintah. hal ini dapat dilihat dari konsentrasi yang mereka tempuh mulai semester 6, dari hasil survey Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembanguna Nasional
“Veteran” Jawa Timur tahun angkatan 2010 terdapat 122 mahasiswa yang mengambil konsentrasi keuangan. Jumlah tersebut menurun karena di tahun sebelumnya yaitu di
tahun angkatan 2009 Mahasiswa Akuntansi yang memilih mengambil konsentrasi keuangan 144 orang, pengurangan ini disebabkan banyak mahasiswa yang beranggapan
bahwasannya untuk menjadi seorang akuntan itu tidak mudah. Berdsasarkan penelitian diatas maka penelitian ini akan menguji faktor-faktor
yang mempengaruhi minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Dan faktor tersebut adalah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, dan faktor
pertimbangan pasar kerja. Sesuai dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN
KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Apakah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan
publik.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris bahwa faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan
karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam penelitian yang sama di masa yang mendatang, sehingga hasil penelitian tersebut dapat
menjadi lebih sempurna. 2.
Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan
dengan yaitu terjun langsung pada universitas yang bersangkutan, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh serta mengetahui sampai seberapa jauh
hubungan teori yang di terima dengan aplikasi di luar. 3.
Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
dijadikan sebagai masukan dalam penerimaan mahasiswa baru dan sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam hal peningkatan minat dan motivasi
mahasiswa jurusan akuntansi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai refrensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mirawati 2009
Penelitian yang dilakukan oleh Mirawati ini memiliki judul “pengaruh motivasi terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik” di penelitian ini penulis merumuskan masalah apakah motivasi pasar kerja, dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik? Dan apakah motivasi lingkungan kerja dan kepribadian individu Personality
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai pemilihan akuntan public? Hal-hal yan mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik di ukur
dengan variabel motivasi ekonomi, motivasi kerja, kepribadian individu Personality sedangkan karir akuntan yang di teliti akuntan yang berkarir sebagai
akuntan publik, akuntan pada perusahaan. Kesimpulan dari peneliti ini adalah :
a. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa motivasi pasar kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.
b. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa motivasi ekonomi
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, artinya hipotesis kedua dalam penelitian ini di terima.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Artinya hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.
d. Hasil pengujian hipotesis ke empat menunjukkan bahwa kepribadian individu
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis ke empat yang
menyatakan kepribadian individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.
e. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi R2 diperoleh nilai sebesar
0,585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh sebesar 58.50 terhadap dependen dan sisanya sebesar 41.50 dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain.
2. Restanti 2012
Penelitian yang dilakukan oleh Restanti pada tahun 2012 memilih judul “Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan
publik dan non publik”. Perumusan masalah yang dipakai adalah apakah faktor-faktor seperti faktor
nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan
profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
3. Muhammad Riza 2013
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Riza pada tahun 2013 memilih judul
“Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Profesi Sebag
ai Akuntan Pemerintah”. Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur .
Perumusan masalah yang dipakai adalah Apakah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargan Finansial, dan Nilai
– nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah ?
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
variabel indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, tadak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan Variabel Nilai
– nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan
Pemerintah. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No. Nama
Judul Penelitian Variabel
Metode Analisis
Hasil
1. Mirawati 2009
Pengaruh motivasi
terhadap minat
pemilihan karir
mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik X
1
= Motivasi pasar kerja
X
2
= Motivasi Ekonomi
X
3
= Motivasi Lingkungan
Kerja X
4
= Kepribadian Individu
Y = Pemilihan Karir Akuntan Publik
Uji Regresi
Linier Berganda
X
1
, X
2
, X
3
, X
4
Berpengaruh Terhadap Y
2. Restanti 2012
Analisis Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pemilihan
profesi sebagai akuntan publik
dan non public X
1
= Nilai intrinsik
pekerjaan X
2
= Gaji X
3
= Pertimbangan Pasar Kerja
Y = Pemilihan Profesi
bagi mahasiswa
akuntansi Uji
Regresi Linier
Berganda X
1
, X
2
, X
3
, X
4
Berpengaruh signifikan
Terhadap Y
3. Muhammad Riza
2013 Faktor-faktor
yang memepengaruhi
mahasiswa Akuntansi
X
1
= IPK X
2
= Penghargaan Finansial
Uji Regresi
Linier Berganda
X
1
, X
2
, tidak Berpengaruh
Terhadap Y. X
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam Pemilihan Profesi Sebagai
Akuntan pemerintah Studi Kasus
Mahasiswa Akuntansi
UPN “Veteran” Jawa Timur
X
3
= Nilai – nilai
Sosial Y = Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan
Pemerintah Berpengaruh
Terhadap Y
4. Eka
Indra Oktavianti
2014 Faktor-Faktor
yang mempengaruhi
Minat Pemilihan
Karir Mahasiswa
Akuntansi Sebagai Akuntan Publik
X
1
= Faktor Nilai
Intrinsik Pekerjaan
X
2
= Faktor Gaji X
3
= Faktor Pertimbangan
Pasar Kerja Y = Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Publik
Uji Regresi
Logistik
Sumber : Penulis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Persepsi
Dalam melihat suatu masalah setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda –
beda. Persepsi orang tersebut timbul dari dalam masing-masing. Menurut Ikhsan dan Ishak
2005: 57
persepsi adalah
bagaimana orang-orang
melihat atau
menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Definisi yang formal adalah proses dengan mana seseorang memilih berusaha, dan menginterprestasikan rangsangan
ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti. Pengertian persepsi menurut Thoha 2002: 141 adalah proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Sedangkan pengertian persepsi menururt Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia 2002: 863 mendefinisikan persepsi sebagai
tanggapan penerima langsung dari suatu serapan atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Sedangkan dalam lingkungan yang
lebih luas persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang
ditunjukkan dengan oleh panca indra. Dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi antara faktor utama dunia luar dan diri manusia itu sendiri.
2.2.2. Pengertian Karir
Karir didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketenteraman, dan arti dalam hidup
seseorang. Karir disadari secara individual, dan dibatasi secara sosial.Manusia tidak hanya meniti atau mencetak karir dari pengalaman-pengalaman khusus mereka, tetapi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesempatan-kesempatan karir yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi dan membentuk manusia.
Karir adalah perjalanan yang dilalui oleh seseorang dalam hidupnya.Menurut Handoko 2000 dalam Rivo karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani
atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.Menurut Soeprihanto 2000 karir atau career adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan atau
kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Gomes 2000 Career is the sequence of a persons
wor relate activities and behavior and associated attitudes, values, and aspirations over the span of ones life.
Keberhasilan dalam karir merupakan suatu motivasi yang sangat menonjol, mendorong seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi. Karir
merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertice dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian pengembangan
pengalaman kerja yang lebih luas Bird, 1994 dalam Rahayu 2003. Karir juga dapat dilihat sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan
dalam kurun waktu tertentu. Penghasilan
atau penghargaan
finansialgaji yang
diperoleh sebagai
kontraprestasi dan pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada
karyawannya. Kantor Akuntan Publik memiliki ciri sendiri dalam memberikan penghargaan finansial atau gaji kepada seorang akuntan publik.
Akuntan public dalam kenyataannya mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja. Biasanya dua atau lebih perusahaan dalam sekali tempo. Klien atau pengguna jasa yang
merasa puas dan cocokdengan cara kerja auditor dan kantor akuntan publik akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengunakan jasanya kembali. Hal ini bermanfaat untuk menjaga hubungan relasi atau bahkan menambah relasi dengan klien yang berbeda otomatis akan menambah
penghasilan. Semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima semakin tinggi.
2.2.3. Pengertian Profesi
Regar 1993 : 8 “Profesi berdasarkan pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan
memenuhi syarat dan ciri tertentu” Carey, 1970 : Loeb, 1978. Syarat dan ciri tersebut antara lain :
1. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan
dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dalam keahliannya.
2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam
memberikan pelayanan. 3.
Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi.
4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua
profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan lain-lain.
2.2.4. Profesi Akuntan
Menurut International Federation of Accountants dalam Regar 2003:3 yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah ruang lingkup pekerjaan yang lazimnya
terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultasi manajemen Regar, 1993: 8.
Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya, Ikatan Dokter Indonesia IDI.Supaya dikatakan profesi,
maka harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Benny dan Yuskar,
2006:5 Menurut Benny dan Yuskar 2006:8, mereka yang berhak memakai gelar
akuntan harus mendaftar ke Departement Keuangan untuk mendapatkan nomor register. Dan seorang akuntan yang mempunyai nomor register, dapat memilih profesi
sebagai :
1. Akuntan public External Auditor: dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP
2. Pemeriksa Intern Internal Auditor: dengan bekerja dibagian pemeriksaan intern
Internal Audit Departement suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara BUMN, di BUMN biasanya disebut Satuan Pengawas Intern SPI.
3. Auditor pemerintah GovernmentAuditor: dengan bekerja di BPKP Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan, BPK Badan Pemeriksa Keuangan atau inpektorat di suatu Departement Pemerintah.
4. Financial Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi keuangan suatu
perusahaan. 5.
Cost Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi biaya suatu perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Management Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi manajemen suatu
perusahaan. 7.
Tax Accountant : dengan bekerja di bagian perpajakan suatu perusahaan atau Direktorat Jendral Pajak.
8. Akuntan pendidik, dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri
PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta PTS. Akuntan pendidik banyak merangkap sebagai akuntan publik, internal auditor maupun manajemen yang
bekerja di suatu perusahaan atau sebagai government accountant akuntan pemerintah yang bekerja di instansi pemerintah.
Hadibroto, 1997 dalam Harahap, 1991 menjelaskan pengertian profesi sebagai kumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas serupa yang memenuhi
syarat sebagai berikut : 1.
Bahwa harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus. 2.
Diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan itu. 3.
Harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau memasukinya dan harus ada pengakuan formal mengenai statusnya.
4. Harus ada perilaku yang mengatur hubungan antara profesi dengan langganan,
teman sejawat dan publik maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang melayani kepentingan umum.
5. Harus ada suatu organisasi yang mengabadikan diri untuk memajukan kewajiban-
kewajibannya terhadap masyarakat, di samping untuk kepentingan kelompok itu.
2.2.5. Jenis – Jenis Profesi Akuntan
1. Akuntan Publik
Akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP yang menyediakan berbagai jasa akuntan yang diatur dalam standar professional akuntan publik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Akuntan Internal
Adalah akuntan yang bekerja diperusahaan, karir pada bidang ini sebagai private or managerial accounting. Aktifitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost
accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax accounting dan internal auditing.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja dilingkup pemerintah. 4.
Akuntan Pendidik Profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga
bidang akuntansi lainnya. Akuntansi pendidik melaksanakan proses penciptaan professional baik profesi akuntan, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, maupun
akuntan pendidik sendiri.
2.2.5.1. Pengertian Profesi Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah akuntan yang berpraktek dalam Kantor Akuntan Publik KAP yang menyediakan berbagai jasa yang diatur dalam SPAP. Mulyadi
1998:47. Akuntan publik adalah profesi yang menjual jasa kepada masyarakat umum
terutama dalam bidang pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan klien.Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para
kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah. Kurnatinah, 2003:186.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam keputusan Menteri No. 423 KMK 06 2002, yang dimaksud dengan Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri untuk
memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ini. Kuta, 2007:1
2.2.6 Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Dalam penelitian ini, faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :
2.2.6.1. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan
Pengertian dari nilai intrinsik pekerjaan adalah sifat yang diukur di dalam dan dari diri mereka sendiri dan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan, misalnya
perasaan berprestasi dan berhasil. Nilai intrinsik suatu pekerjaan merupakan hasil dari persepsi seseorang karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan tersebut
memberikan hal yang dinilai penting. Gibson, dkk, 1978 : 170. Nilai intrinsik pekerjaan dalam hal ini memiliki hubungan dengan kepuasan
yang diterima oleh inividu saat atau sesudah pekerjaan. Faktor -faktor ini meliputi penghargaan, kesempatan mendaptakan promosi, tanggung jawab pekerjaan,
tantangan intelektual, dan pelatihan. Hinchdan Mischind, 1976 dalam Nilam 2008 : 19.
Kepuasan kerja Robbin, 2002 : 36 adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seseorang
pekerja dan banyaknya yang seharusnya mereka terima. Menurut Thoha 2002 : 230 kepuasan pekerjaan selalu dihubungkan dengan
isi jenis pekerjaan, dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek
– aspek disekitar yang berhubungan dengan pekerjaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.2 Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap
Pemilihan Karir
Teori jalan – tujuan Path – Goal Theory yang dikemukakan oleh Robert J.
House 1971 dalam “A Path – Goal of Leadership Effectiveness” , teori ini
memusatkan perhatian pada cara pemimpin mempengaruhi persepsi pengikut tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri sendiri, dan jalan untuk
mencapai tujuan. Menurut teori ini, para pemimpin adalah efektif karena mereka dapat mempengaruhi motivasi para pengikut, kemampuan mereka untuk bekerja,
dan kepuasan mereka Gibson, dkk, 1984 : 300 – 301
Dua dalil dalam pengembangan teori jalan – tujuan :
1. Perilaku pemimpin dapat diterima dan memuaskan sejauh bawahan menganggap
perilaku semacam ini merupakan sumber langsung dari kepuasan alat untuk mendapatkan kepuasan diwaktu yang aka datamg.
2. Perilaku pemimpin dapat memotivasi bawahan sampai sejauh perilaku itu
memuaskan kebutuhan bawahan yang digantungkan pada hasil karya yang efektif, dan perilaku tersebut melengkapi lingkungan bawahan dengan
memberikan bimbingan, kejelasan pengarahan, dan imbalan yang perlu bagi hasil karya yang efektif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus memberikan bimbingan dan nasihat, membantu bawahan menjelaskan harapan yang realistis dan mengurangi
hambatan bagi tercapainya tujuan yang dihargai. Pemimpin merintis jalan menuju tercapainya tujuan bagi bawahan sampai sejelas mungkin.
Pada umumnya seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan menginginkan pekerjaan yang memiliki banyak tantangan. Mereka yang tidak puas
dan merasa tidak tercapai tujuannya dengan melakukan kegiatan sederhana dan terus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
– menerus akan menyebabkan frustasi, dan perusahaan gagal mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan sehingga dapat menyebabkan kerugian perusahaan.
Nilam, 2008 : 21. Maka seseorang akan memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan apa yang
diinginkannya, yaitu suatu pekerjaan yang menantang yang mempunyai kesempatan untuk berprestasi, penghargaan , tanggung jawab, kemajuan, dan pertumbuhan yang
akan memotivasi karyawan Luthans, 2006 : 28
2.2.6.3 Faktor Gaji
Gaji adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam
organisasi Luthans, 2005 : 243. Gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan, telah diyakini
secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan bagi karyawannya. Menurut Reha dan Luthans 1985
kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja.
Upah upah, gaji, bonus telah lama dipandang sebagai penghargaan untuk beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan oleh
perusahaan. Sebagai contoh, Newman dan Hodgetss menyelidiki motivasi dalam industri rumah sakit, dan menentukan bahwa pekerja telah mendapatkan gaji bagus
pada urutan paling atas pada faktor memilih pekerjaan yang penting Luthans, 2005 : 153 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.4. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Gaji terhadap Pemilihan Karir
Teori Ekuitas diberikan oleh psikolog sosial J. Stacy Adams 1963. Teori tersebut berpendapat bahwa input utama dalam kinerja dan keputusan adalah tingkat
ekuitas inekuitas yang diterima seseorang dalam pekerjaan mereka. Input dan output hasil kerja seseorang dan orang lain didasarkan pada
persepsi seseorang. Usia jenis kelamin, status sosial, posisi organisasi, kualifikasi dan seberapa keras bekerja merupakan contoh variabel input yang dinilai. Hasil
meliputi berbagai penghargaan sepeerti gaji, status, promosi, dan minat intrinsikn dalam pekerjaan, pada pokoknya, rasio didasarkan pada persepsi sesorang atas apa
yang diberikan input. Dan apa yang dia diterima hasil versus rasio antara apa yang diberikan orang lain dan yang diterima. Luthans, 2006: 209.
Dengan rencana upah untuk berprestasi, karyawan terbaik melaksanakan pekerjaan menerima kenaikan terbesar, karyawan yang terburuk menerima kenaikan
terkecil atau tidak menerima kenaikan semua sekali. Jadi manajemen menyediakan pemikat atau pemotong untuk memotivasi prestasi yang lebih baik, dan pemotong
diterapakan untuk pelaksana yang lamban. Gibson, dkk, 1987: 167.
Sasaran utama program imbalan menurut Gibson, dkk 1987: 167 adalah:
1. Menarik orang yang berkualitas
2. Mempertahankan karyawan agar tetap datang bekerja
3. Memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi
Karena upah gaji, upah, bonus telah lama dipandang sebagai penghargaan untuk beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan
perusahaan. Menurut Luthans 2005: 153 uang juga dihubungkan dengan empat atribut simbolis penting yang diperjuangkan manusia yaitu : prestasi, penghargaan,
status, rasa hormat, kebebasan, kontrol, dan kekuasaan. Sehingga upah yang ditawarkan menjadi daya tarik mahasiswa untuk memilih
suatu profesi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.5. Faktor Pertimbangan Pasar Kerja
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan, kemudahan memperoleh pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
mendasari dalam memilih profesi. Nilam, 2008 : 24. Pertimbangan pasar kerja yang meliputi faktor jangka pendek seperti jumlah
lapangan kerja yang tersedia dan faktor jangka panjang seperti keamanan kerja Kunartinah, 2003 : 183 dalam Nilam 2008 : 24.
2.2.6.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap
Pemilihan Karir
Istilah motivasi motivation berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti menggerakkan. Motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi,
untuk mencapai tujuan – tujuan keorganisasian yang dikondisi oleh kemampuan
upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu Robbins, et. Al, 1999 : 50 dalam Winardi, 2001 : 1-2.
Orang yang satu berbeda dengan yang lainnya selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja juga tergantung pada keinginan mereka untuk bekerja
atau tergantung pada motivasinya. Karena prinsip kuno hedonisme menyatakan bahwa seseorang itu mempunyai kecenderungan untuk mencari keenakan atau
kesenangan dan menghindari ketidakenakan atau kesusahan Thoha, 2002 : 203. Maslow 1954 engemukakan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam suatu
seri tingkatan – suatu hirarki menurut pentingnya masing – masing kebutuhan.
Segera setelah kebutuhan – kebutuhan pada tingkatan lebih rendah, kurang lebih
terpenuhi, maka muncullah kebutuhan – kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih
tinggi, yang menuntut kepuasan. Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa di dalam setiap
individu ada suatu jenjang untuk lima kebutuhan yaitu Winardi, 2001 : 12-16 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. kebutuhan
– kebutuhan fisiologikal sandan, pangan, papan, rohani, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. kebutuhan akan keamanan
Tingkat yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan securityneeds dapat dinyatakan dalam wujud keinginan akan proteksi terhadap bahaya fiskal bahaya
kebakaran, atau serangan kriminal; keinginan untuk mendapatkan kepastian ekonomi economic security atau berkurangnya pendapatan.
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial kasih sayang, rasa dimiliki, dan persahabatan.
4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan harga diri, otonomi, dan prestasi,
status, pengakuan, perhatian. 5.
Kebutuhan untuk merlisasikan diri pencapaian potensi diri dan pemenuhan diri. Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa seseorang dalam memilih sebuah
profesi dipengaruhi juga oleh tingkat kebutuhan yang harus mereka penuhi. Faktor pertimbangan pasar kerja seperti jumlah lapangan kerja yang tersedia, keamanan
kerja, fleksibilitas karir, kesempatan promosi merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan yaitu kebutuhan akan keamanan. Seseorang akan memilih satu diantara
berbagai jenis pekerjaan jika orang tersebut telah merasa akan mendapatkan kepastian ekonomi dari pekerjaan yang dipilihnya. Karena seseorang akan
menghindari ketidakpastian yang berkaitan dengan dimana orang merasa terancam oleh situasi yang tidak jelas atau tidak aman. Nilam, 2008 : 26.
Semakin banyak dan luasnya jenis pekerjaan yang ditawarkan maka semakin besar pula peluang kepastian seseorang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut,
maka hal tersebut dapat menciptakan suasana atau rasa aman dalam diri seseorang. Sehingga pertimbangan pasar kerja yang ditawarkan, dan keamanankerja menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih suatu profesi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3 Kerangka Pikir