4.3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja
Hasil uji validitas dan reliabilitas pada faktor pertimbangan pasar kerja, selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja
Item Uji Validitas
Skor total Keterangan
Uji Reliabilitas
X3.1 Pearson Correlation
0.831 valid
Cronbach‟s Alpha = 0,883
reliable Sig. 2-tailed
0.000
X3.2 Pearson Correlation
0.881 valid
Sig. 2-tailed 0.000
X3.3 Pearson Correlation
0.862 valid
Sig. 2-tailed 0.000
X3.4 Pearson Correlation
0.878 valid
Sig. 2-tailed 0.000
Sumber : Lampiran 7
Semua item pernyataan pada faktor pertimbangan pasar kerja dinyatakan valid, dikarenakan tingkat signifikan pada uji korelasi antara item pernyataan dengan skor
total, kurang dari 5 sig 5. Nilai Cronbach‟s Alpha yang dihasilkan sebesar 0,883 yang berarti faktor
pertimbangan pasar kerja adalah reliabel, dikarenakan nilai cronbach‟s alpha lebih dari
0,60.
4.4. Analisis Regresi Logistik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Analisis regresi logistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan metode enter adalah suatu prosedur untuk menyeleksi
variabel, dimana variabel bebas dimasukkan semua dalam satu tahap.
4.4.1. Uji Serentak
Uji serentak dapat dilihat pada tabel omnibus test of model coefficients, dimana pada tabel tersebut terdapat uji chi-square. Adapun hipotesis pada uji serentak ini
adalah : a. H
: β1 = β2 = β2 =0 variabel X
1
, X
2
, X
3
secara serentak tidak berpengaruh terhadap Y
b. H
1
: Minimal ada satu β
i
≠ 0 , p = 1, 2minimal ada 1 variabel bebas X yang berpengaruh terhadap Y
Tabel 4.8: Hasil Uji Serentak
Sumber : Lampiran 8
Hasil uji chi-square pada tabel omnibus test of model coefficients adalah sebesar 25,277dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu 0,000 yang berarti faktor nilai
intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja secara serentaksimultan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir.
4.4.2. Uji Kesesuaian Model
Untuk menguji kesesuaian model apakah model sesuai dalam artian tidak ada perbedan antara hasil observasi dengan hasil prediksi dilakukan dengan menggunakan
hipotesis sebagai berikut : a. H
: Model sesuai tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi
Omnibus Tests of Model Coefficients
25.277 3
.000 25.277
3 .000
25.277 3
.000 St ep
Block Model
St ep 1 Chi-square
df Sig.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. H
1
: Model tidak sesuai ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi Tabel 4.9: Hasil Uji Kesesuaian Model
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan tabel Hosmer and Lemeshow Test terdapat uji Chi-Square yang dihasilkan adalah sebesar 5,354 dengan tingkat signifikan sig lebih dari 5 yaitu
sebesar 0,617 yang berarti model sesuai atau tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model atau model sesuai.
4.4.3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
ini merupakan modifikasi dari Cox Snell R square yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1. R
2
milik Nagelkerke inilah yang paling banyak digunakan sebagai dasar interpretasi.
Tabel 4.10: Nilai R
2
Nagelkerke
Sumber : Lampiran 8
Nilai R
2
Nagelkerke yang dihasilkan adalah sebesar 0,501 yang artinya bahwa 50,1 variabel pemilihan karir dapat dijelaskan oleh faktor nilai intrinsik pekerjaan,
faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja, sedangkan sisanya 49,9 dipengaruhi oleh faktor lain.
Hosmer and Lemeshow Test
5.354 7
.617 Step
1 Chi-square
df Sig.
Model Summary
47.867
a
.368 .501
St ep 1
-2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
Estimation terminat ed at iteration number 6 because parameter est imat es changed by less than .001.
a.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.4. Ketepatan Klasifikasi
Setelah diperoleh model regresi logistik, kemudian dilakukan analisis ketepatan klasifikasi model regresi logistik tersebut.Ketepatan model dalam memprediksi keadaan
sesungguhnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Dari hasil analisis diperoleh ketepatan prediksi model sebesar 76,4 dengan cara :
4 ,
76 55
12 30
100
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam berikut ini : Tabel 4.11 : Ketepatan Klasifikasi
Sumber : Lampiran 8 Dari 34 orang responden yang memilih profesi selain akuntan publik, 30 orang
dari mereka diprediksikan tidak memilih profesi sebagai akuntan publik dengan ketepatan sebesar 88,2. Sedangkan 21 orang yang memilih profesi sebagai akuntan
publik, 12 orang dari mereka diprediksikan memilih profesi sebagai akuntan publik dengan ketepatan sebesar 57,1 sehingga secara keseluruhan ketepatan model sebesar
76,4.
4.4.5. Uji Wald
Uji parsial dapat dilihat pada tabel variables in the equation, dimana pada tabel tersebut terdapat uji wald. Adapun hipotesis pada uji parsial ini adalah :
a. H : βi = 0, i = 1, 2, 3 variabel X
1
, X
2
, X
3
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y
b. H
1
: βi ≠ 0, i = 1, 2, 3 variabel X
1
, X
2
, X
3
secara parsial berpengaruh terhadap Y Hasil uji wald pada masing-masing variabel yang dapat dilihat tabel variables in the
equation adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 : Hasil Uji Wald
Classification Table
a
30 4
88.2 9
12 57.1
76.4 Observ ed
bukan akuntan publik akuntan publik
y Ov erall Percentage
St ep 1 bukan
akuntan publik
akuntan publik
y Percentage
Correct Predicted
The cut v alue is .500 a.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sumber :Lampiran 8
Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan karir, dikarenakan tingkat signifikan sig yang dihasilkan kurang dari 5. Nilai odds ratio pada factor nilai intrinsik pekerjaan sebesar 8,369 yang berarti
responden yang memperhatikan faktor nilai intrinsik pekerjaan 8,369 kali memilih profesi sebagai akuntan publik dibandingkan dengan profesi selain akuntan publik.
Nilai odds ratio pada faktor gaji sebesar 3,035 yang berarti responden yang memperhatikan faktor gaji 3,035 kali memilih profesi sebagai akuntan publik
dibandingkan dengan profesi selain akuntan publik. Nilai odds ratio pada faktor pertimbangan pasar kerja sebesar 0,210 yang berarti responden yang memperhatikan
faktor pertimbangan pasar kerja 0,210 kali memilih profesi sebagai akuntan publik dibandingkan dengan profesi selain akuntan publik.
4.4.6. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yang berbunyi “faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir
” terbukti kebenarannya, dibuktikan dari :
1. Uji secara serentak pada uji chi-square pada tabel omnibus test of model coefficients
adalah sebesar 25,277 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu 0,000 yang berarti faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji yang masih aktif dan memilih
Variables in the Equation
2.124 1.055
4.057 1
.044 8.369
1.110 .553
4.029 1
.045 3.035
-1.560 .794
3.864 1
.049 .210
-6.104 3.155
3.742 1
.053 .002
x1 x2
x3 Constant
St ep 1
a
B S. E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: x1, x2, x3. a.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
konsentrasi keuangan tahun angkatan 2010. dan faktor pertimbangan pasar kerja secara serentaksimultan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir.
2. Uji secara parsial pada uji Wald dengan tingkat signifikan sig yang dihasilkan
kurang dari 5 yang berartifaktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan
karir.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian