18
F: gaya N s: perpindahan m
3. Usaha yang diakibatkan oleh beberapa gaya Pada uraian berikut diandaikan ada beberapa gaya yang bekerja pada
benda. Pembehasan hanya difokuskan pada salah satu gaya saja. Berikut ini empat keadaan istimewa tentang usaha yang dilakukan oleh suatu gaya, yaitu:
a. Gaya searah perpindahan θ = 0°
Karena cos 0º = 1, maka W = Fs
Gambar 2.3. Usaha yang dilakukan oleh gaya yang searah dengan perpindahan
b. Gaya tegak lurus perpindahan θ = 90°
Usaha yang dilakukan oleh gaya F vertikal terhadap benda yang bergerak horizontal.
Karena cos 90º = 0, maka W = 0
Gambar 2.4 Usaha yang dilakukan oleh gaya yang tegak lurus dengan arah perpindahan.
F
s v
F
s v
F F
19
c. Gaya berla wanan arah dengan perpindahan θ = 180°
Pada gambar 2.5 digambarkan usaha yang dilakukan oleh gaya yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan.
Karena cos 180º = -1, maka W = -Fs
Gambar 2.5 Usaha yang dilakukan oleh gaya yang berlawanan arah dengan arah perpindahan.
d. Perpindahan sama dengan nol atau benda tetap diam s = 0
Gambar 2.6 Usaha yang dilakukan oleh gaya tanpa menimbulkan perpindahan.
4. Usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan usaha oleh gaya konstan Usaha ada yang mengandung komponen gaya yang berubah-ubah dan
mengandung usaha oleh gaya konstan. Untuk menjelaskan tentang gaya yang berubah-ubah, dapat menggunakan
grafik gaya terhadap perpindahan seperti gambar 2.7. s
v F
F
20
Gambar 2.7 Contoh grafik gaya yang berubah-ubah terhadap perpindahan.
Gambar 2.8 Contoh grafik gaya konstan terhadap perpindahan. Dari gambar 2.8 terlihat bahwa besarnya usaha sama dengan luas daerah
di bawah grafik gaya sebagai fungsi perpindahan. 5. Usaha Total
Usaha total, yaitu usaha yang dilakukan oleh semua gaya yang bekerja pada benda, dan dijumlahkan menurut komponen-komponen produk
skalarnya �
���
= ∫ � ⃗⃗⃗ . d�
F
s
21
= ∫ � d + � d + � d
Pada poin C, peneliti telah menyebutkan beberapa kategori PCK yang merupakan rangkuman dari pendapat beberapa ahli. Dibawah ini merupakan
penjelasan implementasi kategori-kategori PCK tersebut pada pembelajaran materi usaha menurut peneliti:
1. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran ini mencakup pengetahuan guru
tentang metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi usaha, langkah-langkah pembelajaran hingga pengetahuan guru tentang evaluasi
pembelajaran yang tepat dalam materi usaha. 2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran
Pengetahuan guru tentang media pembelajaran ini mencakup pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang baik dan pengetahuan guru tentang tujuan
penggunaan media dalam pembelajaran materi usaha. 3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok
Di dalam silabus materi usaha terdapat beberapa bagian materi di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengertian usaha b. Persamaan umum usaha
c. Usaha yang diakibatkan oleh beberapa arah gaya d. Usaha yang disebabkan oleh gaya konstan dan usaha yang disebabkan oleh
gaya yang berubah-ubah e. Usaha total
22
Sehingga dalam kategori ini mencakup materi apa saja yang diyakini oleh guru sebagai materi-materi pokok.
4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian Kategori pengetahuan guru tentang urutan penyajian ini menjelaskan bagaimana
pengetahuan guru tentang urutan penyajian materi usaha yang baik serta alasannya.
Dalam menyajikan materi usaha urutan penyampaian materi sesuai silabus adalah:
a. Pengertian usaha b. Persamaan umum usaha
c. Usaha yang diakibatkan oleh beberapa arah gaya d. Usaha yang disebabkan oleh gaya konstan dan usaha yang disebabkan oleh
gaya yang berubah-ubah e. Usaha total
5. Pengetahuan guru tentang miskonsepsi Pengetahuan guru tentang miskonsepsi mencakup pengetahuan guru tentang
pengertian miskonsepsi, pengetahuan guru tentang cara mendeteksi miskonsepsi, pengetahuan guru tentang materi-materi yang rawan miskonsepsi dan pengetahuan
guru tentang miskonsepsi-miskonsepsi yang pernah terjadi dalam pembelajaran usaha.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong 2007:6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
B. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian ini adalah dua guru fisika SMA kelas XI yang berasal dari suatu SMA. Partisipan penelitian ini dipilih berdasarkan kesediaan guru-guru tersebut
untuk menjadi partisipan penelitian ini.
C. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Menurut Suparno 2014:136 studi kasus adalah suatu penelitian yang mendetail dari suatu subyek,
keadaan, atau kejadian khusus. Jadi bahan yang diteliti hanyalah satu atau kecil lingkupnya. Studi kasus mudah untuk dilakukan dan juga tidak perlu menggeneralisir
apapun.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
24
Penelitian ini dilaksanakan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan November-Desember 2016.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan metode wawancara.
1. Observasi Observasi dilakukan dengan cara merekam jalannya seluruh pembelajaran
mengenai materi usaha dengan kamera video. Observasi langsung ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data keseluruhan proses pembelajaran yang
berlangsung di kelas. 2. Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan mewawancarai guru-guru
fisika yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan setelah peneliti menganalisis hasil rekaman observasi. Daftar pertanyaan yang
diajukan saat wawancara ini berdasarkan dari hasil analisis data observasi. Dari data hasil observasi, bagian-bagian yang kurang jelas, kurang kuat atau kurang
menyakinkan akan menjadi dasar pertanyaan yang akan diajukan kepada guru saat wawancara.
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin. Jenis wawancara bebas ini adalah wawancara di mana pewawancara melakukan
wawancara dengan menggunakan pedoman beberapa garis besar pertanyaan Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan menguatkan data yang telah
didapat peneliti dari metode observasi.
25
F. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilakukan oleh subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi proses pembelajaran pada kelas XI IPA
yang dilakukan dengan perekaman video. Untuk mendukung data mengenai pembelajaran, peneliti melakukan wawancara dengan guru.
Dibawah ini merupakan pedoman analisis data. Tabel 3.1 Pedoman analisis data
No Pembelajaran Materi Usaha Komponen yang akan diteliti
1 Pengetahuan guru tentang
metode pembelajaran Metode pembelajaran ini mencakup
pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang digunakan dalam
menyampaikan
materi usaha,
langkah-langkah pembelajaran
hingga pengetahuan guru mengenai evaluasi pembelajaran yang tepat
dalam materi usaha.
2 Pengetahuan guru tentang
media pembelajaran Pengetahuan guru tentang media
pembelajaran ini
mencakup pengetahuan guru tentang media
pembelajaran yang
baik dan
pengetahuan guru tentang tujuan penggunaan
media dalam
pembelajaran materi usaha. 3
Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok
Materi-materi dalam usaha yang tidak dianggap materi pokok oleh
guru.
4 Pengetahuan guru tentang
urutan penyajian yang baik Pengetahuan guru mengenai urutan
penyajian materi dalam pembelajaran materi usaha yang
baik.
5 Pengetahuan guru tentang
miskonsepsi Pengetahuan guru mengenai
miskonsepsi mencakup pengetahuan guru mengenai pengertian
miskonsepsi, pengetahuan guru tentang cara mendeteksi
miskonsepsi, pengetahuan guru mengenai materi-materi yang rawan
miskonsepsi dan pengetahuan guru mengenai miskonsepsi-miskonsepsi
yang pernah terjadi dalam pembelajaran usaha.
26
G. Metode Analisis Data
Beberapa hal yang dilakukan untuk menganalisis data adalah: 1. Data Observasi berupa rekaman video
Rekaman video akan disajikan kembali dalam bentuk transkrip data yang berisi segala sesuatu yang tampak dari hasil rekaman video dan dilengkapi dengan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti observer. Transkrip data dalam bentuk tulisan yang berisi pelaksanaan belajar mengajar. Setelah itu penulis
menganalisis data yang diperoleh sesuai dengan apa yang terjadi, dialami, dan yang terekam pada saat penelitian dengan pedoman tabel pedoman analisis data
yang disajikan pada poin instrument pengumpulan data. Analisis data ini akan membantu penulis dalam melakukan pembahasan mengenai topik penelitian.
2. Wawancara Wawancara dilakukan setelah peneliti selesai menganalisis rekaman video hasil
observasi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah video observasi telah dianalisis.
Wawancara yang terekam dalam recorder kemudian ditranskrip dalam bentuk rekaman ke dalam bentuk transkrip wawancara. Transkrip wawancara
kemudian dianalisis untuk mengungkapkan elemen-elemen PCK yang dimiliki guru dalam mengajarkan materi usaha. Hasil dari analisis wawancara ini
digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari metode sebelumnya. Hasil analisis dari wawancara akan memperjelas dan menguatkan apa yang
telah peneliti dapatkan dari metode observasi.
27
H. Tahapan Pengumpulan Data
Observasi menggunakan video
Analisis hasil observasi yang berupa video
Penyusunan daftar perencanaan pertanyaan
wawancara
Wawancara
Analisis hasil wawancara