Manfaat penelitian Karakteristik mesin penyejuk udara dengan siklus kompresi uap menggunakan kompresor berdaya 1 8 PK dan ice pack
7
Gambar 2.4 Siklus kompresi uap pada diagram T-S yang disertai pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut
Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap yang disajikan pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 meliputi proses kompresi, desuperheating, kondensasi,
pendinginan lanjut, throttling penurunan tekanan, evaporasi dan pemanasan
lanjut. Tidak setiap proses proses pada siklus kompresi uap melibatkan proses pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut.
a. Proses kompresi 1-2 Proses kompresi ini dilakukan oleh kompresor terjadi pada tahap 1
– 2 dan berlangsung secara isentropik adiabatik isoentropi atau entropi konstan tanpa ada
proses perpindahan kalor keluar dari sistem. Kondisi awal refrigeran pada saat masuk ke dalam kompresor adalah gas panas lanjut bertekanan rendah, setelah
mengalami kompresi refrigeran akan menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropik, maka temperatur ke luar
kompresor pun meningkat. b. Proses desuperheating atau penurunan suhu gas panas lanjut menjadi gas jenuh
2 – 2a
Proses pendinginan dari gas panas lanjut menjadi gas jenuh terjadi pada tahap 3
1 2
4 1a
2a 3a
T em
per at
ur
Entropi
T
e
T
c
8
2 – 2a. Refrigeran mengalami penurunan suhu pada tekanan tetap. Hal ini
disebabkan adanya kalor yang mengalir ke lingkungan karena suhu refrigeran lebih tinggi dari suhu lingkungan.
c. Proses kondensasi 2a-3a Proses ini terjadi pada tahap 2a-3a berlangsung di dalam kondensor. Pada
proses ini gas jenuh mengalami perubahan fase menjadi cair jenuh. Proses berlangsung pada suhu dan tekanan tetap. Pada proses ini terjadi aliran kalor dari
kondensor ke lingkungan karena suhu kondensor lebih tinggi dari suhu udara lingkungan.
d. Proses pendinginan lanjut 3a – 3
Proses pendinginan lanjut terjadi pada tahap 3a – 3. Proses pendinginan lanjut
merupakan proses penurunan suhu refrigeran dari keadaan cair jenuh ke keadaan refrigeran cair. Proses ini berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini diperlukan
agar kondisi refrigeran yang keluar dari kondensor benar – benar berada dalam fase
cair. Sehingga kemungkinan pipa kapiler tersumbat menjadi kecil. e. Proses throttling atau proses penurunan tekanan 3-4
Proses penurunan tekanan terjadi pada tahap 3 –4 ini berlangsung di pipa kapiler
secara isoentalpi entalpi sama. Refrigeran cair mengalir menuju ke komponen pipa kapiler dan mengalami penurunan tekanan dan suhu. Sehingga suhu dari
refrigeran lebih rendah dari temperatur lingkungan. Pada tahap ini fase berubah dari cair menjadi fase campuran cair dan gas.
f. Proses evaporasi atau penguapan 4 – 1a
Proses evaporasi terjadi pada tahap 4 – 1a. Proses ini berlangsung di evaporator
secara isobar tekanan sama dan isotermal suhu sama. Dalam fase campuran cair dan gas, refrigeran yang mengalir ke evaporator memiliki tekanan dan temperatur
rendah sehingga ketika menerima kalor dari lingkungan, akan mengubah seluruh fasa fluida refriegeran menjadi gas jenuh.
g. Proses pemanasan lanjut 1a – 1
Proses pemanasan lanjut terjadi pada tahap 1a – 1. Proses ini merupakan proses
dimana uap refrigeran yang meninggalkan evaporator akan mengalami pemanasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI