Proses humidifying Proses pemanasan dan penurunan kelembaban heating and dehumidifying Proses pemanasan dan menaikkan kelembaban heating and humidifying

30 Syawalludin, S., 2013. telah melakukan penelitian tentang “Analisa Pengaruh arus aliran udara masuk evaporator terhadap coefficient of performance ” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan aliran udara pada evaporator terhadap unjuk kerja AC ruangan + 9000 Btujam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung untuk memperoleh data sebab akibat melalui eksperimen guna mendapatkan data empiris. Hasil dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa kecepatan aliran udara sebelum masuk ke evaporator mempengaruhi unjuk kerja air conditioning pendingin ruangan 1 HP yang dalam hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai coefficient of perfomance COP. Coefficient of perfomance COP tertinggi yaitu 4,84 terjadi pada kecepatan aliran udara sebesar 154,524 ms. Sedangkan COP terkecil terjadi pada kecepatan aliran udara 84,699 ms yaitu sebesar 3,18. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian adalah mesin penyejuk udara dengan mempergunakan mesin pendingin dan ice pack. Gambar 3.1 memperlihatkan skematik alat yang dijadikan penelitian. Gambar 3.1 Skematik mesin penyejuk udara Keterangan Gambar 3.1: a. Kompresor b. Kondensor c. Evaporator b c d a ice p a ck ice p a ck e 1 m 65 cm m 54 cm m f PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 d. Pipa kapiler e. Kipas angin f. Kipas evaporator Untuk mengoperasikan mesin penyejuk udara diperlukan adanya sumber listrik yang diambil dari PLN Perusahaan Listrik Negara. Kompresor digunakan menaikan tekanan refrigeran dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Kondensor digunakan sebagai tempat pengembunan atau kondensasi refrigeran. Evaporator digunakan tempat perubahan fase dari cair menjadi gas, atau dapat disebut juga sebagai tempat penguapan. Kipas digunakan untuk menghembuskan udara ke arah evaporator dan ice pack.

3.2 Pembuatan mesin penyejuk udara

Dalam proses pembuatan mesin penyejuk udara ini diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:

3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam proses merakit mesin penyejuk udara, antara lain: a. Bor Bor digunakan untuk membuat lubang. Pembuatan lubang dilakukan untuk memuat lubang pada akrilik. b. Gergaji besi dan gergaji kayu Geraji besi digunakan untuk memotong besi. Besi yang dipotong menggunakan gergaji besi adalah besi siku berlubnag. Dimana besi tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan rangka mesin penyejuk udara. Sedangkan gergaji kayu digunakan untuk mengergaji papan kayu sebagai alas komponen mesin penyejuk udara. c. Obeng dan kunci pas Obeng digunakan untuk memasang dan mengencangkan baut. Obeng yang digunakan adalah obeng - dan obeng +. Sedangkan kunci pas digunakan untuk mengencangkan baut. d. Meteran dan mistar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Meteran digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Dalam proses pembuatan rangka, meteran banyak digunakan untuk mengukur panjang besi L berlubang, kayu dan akrilik. Sedangkan mistar digunakan untuk mengukur panjang dari suatu benda, seperti styrofoam dan aluminum-foil. e. Pisau cutter dan gunting Pisau cutter dan gunting digunakan untuk memotong suatu benda, seperti styrofoam dan aluminum-foil. f. Tube cutter Tube cutter merupakan alat pemotong pipa tembaga. Agar hasil potongan pada pipa tembaga lebih baik serta dapat mempermudah proses pengelasan. Gambar 3.2 Tube cutter sumber: http:www.directindustry.comprodunior-ddproduct-98161-999077.html g. Tube expander Tube expander atau pelebar pipa berfungsi untuk melebarkan ujung pipa tembaga agar antara pia dapat tersambung dengan baik. Gambar 3.3 Tube expander sumber: https:www.tokopedia.comkucitflaring-swaging-tool-alat-pengembang-ujung- pipa-zenit-no-275l