Peramalan dalam Horizon Waktu Beberapa Sifat Hasil Peramalan Prosedur Peramalan

Metode peramalan dibagi dua, yaitu: metode peramalan Time Series dan metode peramalan non time series. Dalam penelitian ini mengunakan metode peramalan time series, yang merupakan metode peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan.

2.3.1 Peramalan dalam Horizon Waktu

Dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan maka kita dapat mengklasifikasikan peramalan tersebut dalam 3 kelompok Nasution, 2003: 26 : 1. Peramalan jangka panjang, umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya. 2. Peramalan jangka menengah, umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini lebih mengkhususkan dinandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran khas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran. 3. Peramalan jangka pendek, umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja dan lai-lain keputusan kontrol jangka pendek. Dalam penelitian ini menggunakan peramalan jangka menengah yang umumnya dilakukan 1 atau 2 tahun yang digunakan untuk menentukan jalur distribusi paling optimal berdasarkan data permintaan sebelumnya. 22

2.3.2 Beberapa Sifat Hasil Peramalan

Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu Nasution, 2003: 29 : 1. Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak akan menghilangkan ketidakpastian tersebut. 2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang berapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kasalahan maka penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi. 3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, fakto- faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan, sedangkan semakin panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan factor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

2.3.3 Prosedur Peramalan

Dalam melakukan peramalan terdapat beberapa prosedur, yaitu : 1. Tentukan pola data permintaan Dilakukan dengan cara memplotkan data secara grafis dan menyimpulkan apakah data berpola trend, musiman, siklikal atau siklus, eratik random. Trend kecenderungan T adalah sifat dari permintaan dimasa lalu terhadap waktu terjadinya, apakah permintaan tersebut cenderung naik, turun atau 23 konstan. Siklus C merupakan pola permintaan suatu produk yang berulang secara periodik biasanya lebih dari satu tahun, sehingga tidak perlu dimasukkan dalam peramalan jangka pendek. Musiman S adalah pola permintaan suatu produk yang naik atau turun disekitar garis trend dan biasanya berulang setiap tahun. disebabkan factor cuaca, musim libur panjang, dan lain-lain. Random R merupakan pola permintaan suatu produk yang mengikuti pola bervariasi secara acak karena factor bencana alam, bangkrutnya perusahaan, dan lain-lain. pola ini dibutuhkan dalam menentukan persediaan pengamatan untuk mengantispasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan permintaan. Nasution, 2003: 35. 2. Mencoba beberapa metode time series sesuai dengan pola permintaan tersebut untuk melakukan peramalan. 3. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang akan dicoba. Tingkat kesalahan masing-masing metode yang akan dicoba, tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MSE, MAPE. Ukuran akurasi hasil peramalan merupakan ukuran kesalahan error permintaan, merupakan tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi. 4. Memilih metode peramalan terbaik diantara metode yang dicoba. Metode terbaik akan memberikan tingkat kesalahan terkecil dibanding metode lainnya dan tingkat kesalahan tersebut berada dibawah tingkat kesalahan yang telah ditetapkan. 24 Metode yang digunakan dalam Time Series, yaitu: a. Metode Rata-rata Bergerak Tertimbang Weighted Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak memberikan timbangan yang sama bagi seluruh data pengamatan, walaupun data yang paling akhir lebih penting dan perlu dipertimbangkan dalam penyusunan ramalan sedangkan dalam metode rata-rata bergerak tertimbang memberikan timbangan yang berbeda atau data tersebut, dengan peranan atau pentingnya data tersebut pada penyusunan ramalan pada periode berikutnya Ariyani, 2008: 33 Formula metode Weighted Moving Average adalah Baroto, 2002: 38 :   m t m t t f c f c f c t f       2 2 1 1 dimana : ramalan permintaan real untuk peride t  t f  t f permintaan aktual pada periode t 1 c = bobot masing-masing data yang digunakan   1 1  c , ditentukan secara subyektif m = jumlah periode yang digunakan untuk peramalan Subyektif Pada periode WMA peramalan permintaan untuk setiap periode mendatang diasumsikan sama. 25 b. Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal Single Eksponential Smoothing Kelemahan metode Moving Average dalam kebutuhan akan data- data masa lalu yang cukup banyak dapat diatasi dengan metode pemulusan eksponensial.Ariyani, 2008: 34 Formula untuk metode Single Eksponential Smoothing SES adalah Baroto, 2002: 39 :   1 1     t t t f f f   dimana :  t f perkiraan permintaan pada peride t   suatu nilai   1    yang ditentukan secara subyektif  t f permintaan aktual pada periode t  1 t f perkiraan permintaan pada peride t-1 Metode SES mengasumsikan peramalan permintaan untuk setiap periode ke depan selalu sama. c. Metode Pemulusan Eksponansial Ganda Double Eksponential Smoothing Dasar pemikiran dari metode pemulusan eksponensial yang linier ini adalah baik nilai pemulusan eksponensial tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bila pada itu adalah trend. Disamping itu untuk menyesuaikan trend, maka nilai-nilai pemulusan eksponensial tunggal ditambahkan nilai-nilai pemulusan eksponensial ganda. Ariyani. 2008: 36 26 Formula Double Eksponential Smoothing adalah Baroto, 2002: 40 t t e t a a F    1 dimana adalah parameter proses dan e mempunyai nilai harapan dari 0 dan sebuah variasi . 1 , a a 2 e  Misalkan     1 , sehingga : 1 1 1 2 1 ... f f f f F t t t t            persamaan diatas dapat pula dituliskan ulang sebagai : 1 1 f f F t t i t i t          Double Eksponential Smoothing adalah modifikasi dari Single Ekspnential Smoothing yang diruuskan sebagai berikut :     1 2 2       t t t   dimana :   t F t 2   = Peramalan double exponential smoothing   Faktor smoothing dan     1 , Ft t   d. Metode Winter’s Metode peramalan Winter’s digunakan untuk suatu data yang berpola musiman. Baroto, 2002: 44 Formulasi untuk metode Winter’s adalah :   t C t a a t . 1 1 ,   dengan :   1 2 , 2 a N a a N   N f f a 1 2 1     N f f t N t 1 1     N f f N N t t      2 1 2 27 2 1 1 2 2 ,     N a f a N t t a a f C . 1 1   1 1    N C N t t 5. Melakukan peramalan dengan metode terbaik yang dipilih

2.4 Metode Time Series

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA.

1 2 106

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA.

1 10 120

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

3 2 117

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

2 5 119

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA

0 2 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA

0 0 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO

0 1 12