Efisiensi Penjadwalan Jalur Distribusi Penelitian Terdahulu

direkomendasikan untuk pola ini. Hanya saja tingkat kemampuan seorang analis peramalan sangat menentukan dalam pengambilan kesimpulan mengenai pola data. Gambar 2.5 Random Component Pola Acak

2.5 Efisiensi Penjadwalan Jalur Distribusi

Penjadwalan yang efisien dan penyusunan rute yang baik dapat menghemat waktu pengiriman bagi kendaraan, dan hasilnya jumlah biaya operasi dapat berkurang. Untuk mencapai tingkat susunan rute dan jadwal perjalanan yang lebih baik bagi kendaraan ialah dengan menggunakan sistem peta jalan atau jarak lokasi customer dengan menggunakan skala perbandingan. Perencanaan rute merupakan bagian penting untuk mencapai angkutan produk perusahaan dengan biaya minimal. Setiap kendaraan yang meninggalkan lokasi pabrik harus mnegikuti rute yang sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. Agar menghasilkan efisiensi biaya dalam jumlah yang besar. Kendaraan tidak saja harus siap dimuati, tetapi juga siap diservis, pengisian bahan bakar, sehingga pengemudi dan kendaraa harus dijauhkan dari kemungkinan kecelakaan. Dengan mempertimbangkan kemungkinan- 36 kemungkinan yang akan terjadi maka kita dapat melakukan penjadwalan yang efisien dan pengiriman barang yang optimal. Dapat dikatakan bahwa Penjadwalan yang efisien dan pengiriman barang yang optimal jika dapat mengurangi pemborosan dalam segi waktu, jarak, dan tenaga sehingga mendapatkan biaya transportasi yang lebih efisien serta produk yang dikirim tepat waktu dan dalam kondisi baik. Hadinoto, 1996: 112-113.

2.6 Analisa Keputusan

Analisa keputusan dapat dipandang sebagai gabungan dari dua disiplin ilmu yang telah ada lebih dahulu, yaitu Teori Keputusan dan Metodelogi Pemodelan Sistem. Teori Keputusan adalah teori yang mempelajari bagaimana sikap fikir yang rasional dalam situasi yang amat sederhana, tetapi yang mengandung ketidakpastian, seperti dalam permainan lotre. Karena itu maka peranannya dalam menghadapi situasi yang kompleks adalah sangat kecil. Sedangkan Metodelogi Pemodelan Sistem mempelajari bagaimana memperlakukan aspek yang dinamis dan kompleks dari suatu lingkungan. Jadi Analisa Keputusan yang merupakan gabungan dari keduanya, mengkombinasi kemampuan untuk menangani system yang kompleks dan dinamis, dan kemampuan untuk menangani ketidakpastian dalam satu disiplin keilmuan. Karenanya, Analisa Keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan 37 keputusan tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Dengan kata lain cara untuk membuat model suatu keputusan memungkinkan dilakukan pemeriksaan dan pengujian Kuntoro,Trisnadi,1983.

2.6.1 Langkah-langkah Dalam Analisa Keputusan

Tahap Deterministik Keputusan Tahap informasional Tahap Probabilistik Pengumpulan Informasi Informasi Baru Pengumpulan Informasi Baru Tindakan Informasi Awal Gambar 2.6 Siklus Analisa Keputusan Dari gambar tersebut dapat dlihat bahwa didalam prosedur analisa keputusan akan terdapat tiga tahapan utama, yaitu Kuntoro,Trisnadi,1983 : 1. Tahapan deterministik Dalam tahap ini variable-variabel yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan saling hubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai dan selanjutnya tingkat kepentingan variable ukur tanpa terlebih dahulu memperhatikan unsur ketidakpastiannya. 38 2. Tahapan probabilistic Ini merupakan tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi variabel-variabel yang penting, dan menyatakannya dalam bentuk suatu nilai. Dalam tahapan ini juga diulakukan penetapan preferensi atas risiko. 3. Tahap informasional Intinya adalah meninjau hasil dari dua tahap terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel yang dianggap penting. Dengan demikian dari tahap ini kita dapat menentukan apakah masih diperlukan pengumpulan informasi tambahan untuk dapat mengurangi ketidakpastian. Bila ternyata kita mendapatkan bahwa nilai informasi lebih kecil dari ongkos yang dikeluarkan, maka tidak perlu mencari informasi tambahan, sehingga hasil dari proses pertamalah yang kita jalankan.

2.7 Penelitian Terdahulu

1. Verliana Septian, 2008 : PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN MENENTUKAN JALUR DISTRIBUSI OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PERSERO PK. ROSELLA BARU SURABAYA a. Permasalahan : Bagaimana menentukan rute pendistribusian produk kepada konsumen agar memperpendek jarak dan meminimasi jarak dan meminimasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. 39 b. Hasil Akhir : Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Jalur atau rute distribusi yang diperoleh untuk melayani permintaan karung goni berdasarkan kapsitas alat angkut dengan penerapan metode Savings Matrix , yaitu : o dari Pabrik - PT. Srikandi Ratu – PT. Asikin – CV. KHS – Pabrik dengan total jarak perjalanan 656,539 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman produk antara Tanggal 15-20 tiap bulan. o dari Pabrik - PTPN IX – Pabrik dengan total jarak perjalanan 428,439 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 21-25 tiap bulan. o dari Pabrik - UD. Laksana – PT. Temporejo – Pabrik dengan total jarak perjalanan 290,983 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 21- 25 tiap bulan. o dari Pabrik – PT. Perhutani – Pabrik dengan total jarak perjalanan 144,68 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk gandeng dengan jasa sewa serta jadwal pengiriman antara Tanggal 10-15 tiap bulan. o dari Pabrik – PT. Alcon – CV. Wahyu – PT Indonesia Tri Sembilan – Pabrik dengan total jarak perjalanan 94,01 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk tronton milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 15-25 tiap bulan. 40 o Pabrik – PT. Wonosari Jaya – PT. Bisi – Pabrik dengan total jarak perjalanan 82,475 km dan Armada yang digunakan 1 buah truk tronton milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 01-10 tiap bulan. o dari Pabrik – PT. Teja Seakawan – CV. Borneo – Pabrik dengan total jarak perjalanan 31,645 km dan Armada yang digunakan 1 buah pick up milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 21- 25 tiap bulan. o dari Pabrik - CV. Afandi Tata Tjin - Pabrik dengan total jarak perjalanan 9,838 km dan Armada yang digunakan 1 buah pick up milik sendiri serta Jadwal pengiriman antara Tanggal 1-6 tiap Penghematan jarak dan efisiensi biaya distribusi dengan penerapan metode Savings Matrix , yaitu : Penghematan Jarak Dari Tabel 4.30 Rute awal dan Total jarak Tempuh dan Tabel 4.31 Rute baru dan Total jarak Tempuh diperoleh penghematan rute dari 12 rute menjadi 8 rute dan penghematan total jarak tempuh dari 2421,679 km menjadi 1738,706 km dengan penghematan sebesar 682,973 km atau sebesar 24,20 . Penghematan Biaya Transportasi efisiensi biaya Dari Tabel 4.32 Biaya Transportasi Sebelum Penerapan Metode Savings Matrix diperoleh total biaya transportasi pada rute awal sebesar Rp. 20.365.233,45 dan Tabel 4.33 Biaya Transportasi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix diperoleh total biaya transportasi pada rute baru sebesar Rp. 14.351.031,1 sehingga diperoleh penghematan Biaya Transportasi dari Rp. 41 42 20.365.233,45 menjadi Rp. 14.351.031,1 dengan penghematan sebesar Rp. 6.014.202,35 km atau penghematan Biaya Transportasi sebesar 29,53 . 2. Onny S 2006 : PERANCANGAN SISTEM RUTE DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN PENGIRIMAN BARANG DI PT. KARYA MANDIRI KENCANA SURABAYA. a. Permasalahan : PT. Karya Mandiri Kencana, distributor produk tinta yang memiliki jaringan pendistribusian produk yang sangat kompleks dan luas di seluruh Jawa Timur, permasalahan perencanaan rute dan jadwal pengiriman barang merupakan permasalahan operasional yang harus dihadapi. Dengan menggunakan Metode Savings Matrik, dapat ditentukan suatu rute yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya dan waktu pengiriman. Rute dan penjadwalan ini disusun dengan mengeliminasi total perjalanan, yaitu berapa jarak dan biaya perjalanan dengan tetap memenuhi permintaan pelanggan. b. Hasil Akhir Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Rute A : Truck 1DC – BJ – AC – AE – BM – AZ – BV – AX – BS – DC dengan total muatan sebesar 770 kg dan jarak tempuh 44 km, sehingga biaya yang timbul sebesar 3.28. Rute B : Truck 2 DC – AW – BI –BH– DC dengan total muatan sebesar 715 kg dan jarak tempuh 30 km, sehingga biaya yang timbul biaya pengiriman barang selama bulan Desember adalah sebesar Rp.2.658.000.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam Penelitian ini pencarian data dilakukan di PT. Kamadjaja Logistics Surabaya yang berlokasi di Jalan Kalianak Barat 66 Surabaya. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2010 hingga bulan Maret 2010 atau sampai dengan data dari penelitian ini sudah terpenuhi.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu indikator yang berupa variabel yang ada pada metode yang digunakan dalam suatu penelitian yang kemudian dijalankan dalam penelitian tersebut. Mengacu pada judul penulisan, maka dapat diidentifikasi variabel – variabel yang berhubungan dengan permasalahan dan nantinya akan dianalisa adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya berubahnya variabel terikat. Yang termasuk variabel bebas disini adalah: a Permintaan Produk Olie kemasan drum Permintaan produk merupakan variabel bebas yang menunjukkan banyaknya permintaan olie untuk setiap customer pada periode tertentu. Dalam penelitian ini merupakan data permintaan olie selama satu tahun. 43

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA.

1 2 106

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO.

0 0 100

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA.

1 10 120

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

3 2 117

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

2 5 119

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA

0 2 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA

0 0 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO

0 1 12