4.3 Analisa dan Pembahasan
4.3.1 Analisa Peramalan
Hasil peramalan permintaan tiap customer didapat dengan melihat nilai MSE terkecil dari 4 metode yang digunakan Moving Average, Weighting Moving
Average, Single Exponential Smoothing, dan Double Exponential Smoothing dan telah dilakukan uji Verifikasi Moving Range Chart. Sehingga didapatkan
metode peramalan yang layak pada setiap customer Tabel 4.14 Metode Peramalan Untuk Tiap Customer Berdasar Nilai MSE Terkecil
No Customer
Metode MSE
1 PT Chrysanta Artha Pratama
Single Exponential Smoothing 92,27937
2 PT Cakrawala Maju Makmur
Double Exponential Smoothing 24.228,09
3 PT Adi Surya Sempurna
Single Exponential Smoothing 763,5565
4 PT Pancaputra Mitratama
Double Exponential Smoothing 28.461,49
5 PT Lubuk
Moving Average 13.557,32
6 Paiton Energy
Moving Average 4.743,778
7 PT Aneka Prima
Weighting Moving Average 9.088,369
8 PT Kridapetra Graha
Moving Average 26.931,17
9 PT Sembrani Maju Perkasa
Moving Average 69,65436
118
Adapun hasil peramalan untuk permintaan untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut
Tabel 4.15 Hasil Peramalan Permintaan Tiap Customer
4.3.2 Analisa Perbandingan Rute Jalur Distribusi
Dari penelitian diatas dapat dianalisa bahwa pada awalnya perusahaan memiliki 6 rute dan 6 kendaraan untuk melayani 9 customer yang tersebar di
seluruh pulau jawa dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.17 Rute Pengiriman Tahun 2009 Sebelum Penerapan Metode Savings
Matrix
119
Dengan menggunakan metode savings matriks, didapatkan 5 rute dan 6 kendaraan yang melayani 9 customer yang tersebar di seluruh pulau jawa
Rute setelah diterapkan metode Savings Matrix Tabel 4.18 Rute Pengiriman Tahun 2009 Sesudah Penerapan Metode Savings
Matrix
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada rute ke 5, customer 1 dilayani oleh 2 armada. Hal ini terjadi karena truk yang tersisa dioptimalkan untuk mampu
melayani sisa order yang ada. Sehingga didapatkan untuk tiap truk CDD dari 2 CDD yang ada mendapatkan jumlah muatan yang sama besar untuk melayani
Customer 1 PT Chrysanta Artha Pratama. Pada tabel diatas juga menunjukkan bahwa secara kilometer rute yang
baru tidak memberikan penghematan dan sebaliknya jumlah kilometer menjadi bertambah. Hal ini disebabkan oleh adanya 2 truk CDD yang melayani 1 customer
pada rute 5 sehingga jumlah kilometer pun bertambah. Setelah dilakukan peramalan permintaan, untuk periode tahun 2010
didapatkan 4 rute dan 5 truk untuk melayani 9 customer yang tersebar di pulau jawa. Berdasarkan hal ini perusahaan secara dini dapat membuat rencana untuk
120
121 mengoptimalkan kendaraan yang tidak terpakai 1 CDD untuk melakukan
pengiriman produk lainnya.
4.3.3 Analisa Perbandingan Biaya Transportasi Sebelum dan Sesudah