Parameter – Parameter Penting Dalam Proses Gasifikasi

26 dengan demikian membantu untuk mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan obstruksi aliran gas berikut ini adalah reaksi kimia yang terjadi pada zona tersebut :  Bourdour reaction : C + CO 2 2CO – 172 MJkmol……………2.3  Steam-carbon reaction : C + H 2 O CO + H 2 – 131 MJkmol………2.4  Water-gas shift reaction: CO + H 2 O CO 2 + H 2 + 41 MJkmol……….2.5  CO mthanation : CO + 3H 2 O – 206 MJkmol CH 4 + H 2 O…….2.6

2.8 Parameter – Parameter Penting Dalam Proses Gasifikasi

Menurut Belonio 2005, parameter-parameter penting yang harus dipertimbangkan dalam proses gasifikasi, yaitu : a. Temperatur Gasifikasi Temperatur gasifikasi harus tinggi karena dalam tahap pertama gasifikasi adalah pengeringan untuk menguapkan kandungan air dalam sekam padi dan serbuk kayu agar menghasilkan gas yang bersih. Temperatur yang tinggi juga dapat berpengaruh dalam menghasilkan gas yang mudah terbakar. Sehingga untuk mempertahankan temperature, maka tangki reactor diisolasi dengan bata 27 tahan api agar tidak ada panas yang keluar kelingkungan sehingga efisiensi rekator menjadi baik b. Spesific Gasification Rate SGR SGR merupakan banyaknya bioamasa rata-rata yang dapat tergasifikasi dalam gasifier. Jika SGR semakin besar maka proses gasifikasi tidak berjalan secara sempurna, sebaliknya jika SGR semakin kecil maka proses gasifikasi berjalan lambat. SGR dapat dihitung dengan cara : SGR = ……………………………………2.7 c. FCR Fuel Consumtion Rate Biomasa yang dibutuhkan pada proses gasifikasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : FCR = ………………………………………... 2.8 = ………………………………………….2.9 d. GFR Gas Fuel Ratio GFR Gas Fuel Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut GFR = ………………………………..2.10 28 e. Oksigen Fuel Rate OFR OFR adalah jumlah laju aliran massa oksigen yang dibutuhkan dalam proses gasifikasi. Sebelum menentukan OFR maka terlebih dahulu kita harus mengetahui begaimana caranya menghitung Air Fuel Ratio AFR. AFR adalah tingkat aliran udara primer yang masuk ke reaktor. Hal ini mengacu pada laju aliran udara yang diperlukan untuk mengubah bahan bakar padat menjadi gas . Hal ini sangat penting dalam menentukan ukuran kipas angin atau blower yang dibutuhkan untuk reaktor. Ini dapat ditentukan dengan menggunakan tingkat konsumsi bahan bakar FCR, udara stoikiometri dari bahan bakar SA, dan rasio ekuevalensi ε u untuk gasifying 0,3 sampai 0,4. Seperti ditunjukkan, ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : AFR ε x FCR x SA ρ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . Dimana: AFR = Air fuel rate tingkat aliran udara, m 3 jam FCR = fuel consumption rate kgjam ρ a = massa jenis udara = 1,18 kgm 3 ε u = rasio ekuivalensi 0,3 - 0,4 = 0,35 SA = udara stoikiometri dari bahan bakar padat 29 Udara bebas terdiri dari 78 Nitrogen, 21 Oksigen, dan 1 Uap Air. Berdasarkan kandungan oksigen pada udara bebas maka kita dapat menyimpulkan rumus untuk menentukan OFR adalah sebagai berikut. OFR , … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . Dimana: OFR = Oxygen fuel rate tingkat aliran udara, m 3 jam FCR = fuel consumption rate kgjam ρ o = massa jenis oksigen = 1,43 kgm 3 ε ratio ekuivalensi udara x kandungan oksigen di dalam udara , 5 x , , 7 5 SA = udara stoikiometri dari bahan bakar padat pada proses gasifikasi Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya utamanya menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur iniberikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O 2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9 volume atmosfer bumi Hiska,1992 e. Char 30 Char adalah perbandingan banyaknya arang yang dihasilkan dengan banyaknya biomasa yang dibutuhkan char dapat dihitung dengan menggunakan rumus : char = X 100 ……………………………………….. 2.13

2.9 Pembakaran Bahan Bakar .

Dokumen yang terkait

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

4 34 99

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit U

0 5 16

PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PRIMER DANPENAMBAHAN UDARA PADA REAKTOR KOMPOR GASIFIKASI Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diamet

1 7 19

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 6

ANALISIS PERFORMA REAKTOR GASIFIKASI DOWNDRAFT MENGGUNAKAN AGEN GASIFIKASI OKSIGEN DENGAN VARIASI CEKIKAN PADA VENTURINYA.

2 2 66

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

0 0 13

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

0 0 2

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

0 0 4

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

0 3 24

Analisa Performansi Mesin Diesel Dengan Menggunakan Variasi Campuran Bahan Bakar Pertadex dan Polipropilena Cair

0 0 2