22
Fleksibilitas jenis umpan ini bahkan dapat diperluas hingga ke batu bara. Penambahan agen fluks seperti silica atau clay diperlukan. Selain itu recycle slag
juga diperlukan penggunaan reactor entrained flow jenis slagging untuk batu bara sudah dapat diaplikasikan. Oleh karena itu, penambahan material fluks
menyebabkan slag yang dihasilkan melalui gasifikasi biomasa menjadi mirip dengan slag yang dihasilkan oleh gasifikasi batu bara. Sehingga tidak terdapat
permasalahan untuk proses gasifikasi itu sendiri apabila umpan yang digunakan bukan batu bara, melainkan biomasa. Sebagaimana telah dikaji oleh peneliti-
peneliti di seluruh dunia, proses gasifikasi dapat terjadi pada tekanan yang berbeda, melalui proses pemanasan langsung ataupun tidak langsung, serta
menggunakan udara
2.7 Dasar Proses Gasifikasi Pada Gasifier Updraft
2.7.1 Zona Pengeringan
Bahan bakar padat dimasukan ke dalam gasifier di atas. Hal ini tidak perlu menggunakan peralatan pengumpan bahan bakar yang kompleks, karena
sejumlah kecil kebocoran udara dapat ditoleransi di tempat ini. Sebagai akibat dari perpindahan panas dari bagian bawah gasifier, pengeringan bahan bakar
biomasa terjadi dibagian bungker. Uap air akan mengalir ke bawah dan menambah uap air yang terbentuk dizona oksidasi. Bagian dari itu dapat
direduksi menjadi hydrogen dan sisanya akan berakhir sebagai kelembaban dalam gas.
23
2.7.2 Zona Pirolisa
Tidak seperti pembakaran, pirolisis terjadi pada tempat yang tidak terdapat oksigen, kecuali dalam kasus dimana oksidasi parsial diperbolehkan
untuk menyediakan energi thermal yang dibutuhkan untuk proses gasifikasi. Terdapat tiga variasi pirolisis.
a. mild pyrolisis b. slow pyrolisis
c. fast pyrolisis Pada
pirolisis molekul
besar hydrocarbon
dipecah menjadi partikel kecil hydrocarbon
. Fast pyrolisis hasil utamanya adalah bahan bakar cair, slow pyrolisis
menghasilkan gas dan arang. Mild pyrolisis yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk pemanfaatan biomasa yang efektif. Pada proses ini
biomasa dipanaskan 200-300 C tanpa kontak dengan oksigen. Struktur kimia dari
biomasa diubah, dimana menghasilkan carbondioksida, carbonmonoksida, air, asam asetat dn methanol. Mild pyrolisis meningkatkan densitas energy dri
biomasa. Pada suhu di atas 250
C, bahan bakar biomasa dimulai pyrolysing. Rincian pirolisis ini reaksi yang tidak dikenal, tetapi orang bisa menduga bahwa
molekul-molekul besar seperti selulosa dan lignin terurai menjadi molekul berukuran sedang dan carbon char selama pemanasan bahan baku. Produk
pirolisis mengalir ke bawah zona pemanasan pada gasifier. Beberapa akan
24
dibakar di zona oksidasi, dan sisanya akan memecah bahkan molekul yang lebih kecil dari hydrogen, metana, carbonmonoksida,etana,etilena,dll jika tetap berada
dizona panas cukup lama. Jika waktu tinggal di zona panas terlalu pendek atau suhu terlalu rendah, maka molekul berukuran menengah dapat melarikan diri dan
akan mengembun sebagai tar dan minyak, dalam suhu rendah bagian dari system. Secara umum reaksi yang terjadi pada pirolisis beserta produknya adalah :
Biomasa char + tar +gasses CO
2
; CO ; H
2
O ; H
2
; CH
4
; C
x
H
y
………………….2.2
2.7.3 Zona Oksidasi