12 keyakinan,sehingga perkawinan bukan saja mempunyai unsur lahir dan
jasmani, akan tetapiunsur batin yang mempunyai peranan penting.
2. Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam
Salah satu fase yang dilewati oleh manusia dalam siklus hidupnya adalah perkawinan, oleh karena itu pengaturan mengenai perkawinan sudah ada sejak manusia itu turun
ke bumi. Perkawinan merupakan tuntutan naluriah manusia untuk berketurunan guna kelangsungan hidup serta menumbuhkan dan memupukrasa kasih sayang antara
suami dan istri.
8
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” Al-Qur’an banyak mengatur mengenai perkawinan dalam ayat-
ayatnya sebagaimana dalam Surat Yassin ayat 36 yang artinya sebaga berikut :
“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan diri mereka,
9
kepada-Nya dan dijadikan-Nya rasa kasih sayang diantara kamu”. Perkawinan menimbulkan ketenangan hidup manusia dan menumbuhkan rasa kasih
sayang sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Arrum ayat 21 yang artinya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Ia menciptakan kamu isteri- isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
10
Perkawinan berasal dari kata dasar kawin yang berarti hubungan seksual.
11
Sudah menjadi kodrat manusia diciptakan berpasang-pasangan, adanya pria dan wanita memang sudah menjadi kehendak Allah yang maha kuasa, yang telah Menciptakan
8
Ahmad Ashar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta : UII Press, 1999. hal. 12.
9
Q. S. Yassin ayat 36.
10
Q. S. Arrum ayat 21
11
Undang-undang Perkawinan, Semarang : Beringin Jaya. hal. 26.
Universitas Sumatera Utara
13 manusia dengan perasaan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya untuk hidup
bersama dalam suatu ikatan perkawinan.Menurut Ahmad Anshar Basyir, perkawinan menurut hukum Islam adalah:
“Suatu akad atau pernikahan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan
hidup keluarga yang diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhoi Allah”.
12
Pada dasarnya, istilah perkawinan disamakan dengan arti pernikahan yaitu akad untuk menghalalkan hubungan serta membatasi hak dan kewajiban, tolong menolong antara
laki-laki dan perempuan, dimana diantara keduanya bukan muhrim. Pengertian tersebut juga dijumpai dalam pengertian perkawinan menurut istilah hukum, ialah
akad perjanjian yang menjadikan halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang pria dan seorang wanita.
Akan tetapi perkawinan tidak hanya merupakan ikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin lawan jenis ada yang mengikuti hubungan itu, yaitu tanggung
jawab terhadap isteri, suami, dan anak, ada hubungan hukum yang timbul dari perkawinan itu. Perkawinan dalam istilah agama Islam disebut nikah, adalah
melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki danseorang wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah pihak
untuk mewujudkan suatu kebahagiaan berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan ketenteraman dengan cara yang diridhoi oleh Allah Yang Maha Kuasa.
13
12
Azhari Ahmad Toriqon, Hukum Perdata Islam di Indonesia Studi Kritis PerkembanganHukum Islamdari Fiqih Undang- Undang No 1 Tahun 1974 sampai KHI. Jakarta : Kencana,
2004 hal 38
13
Mohd. Idris Ramulya, Hukum Perkawinan Islam suatu analisis dari UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, hal.1.
Atau lebih tegasnya, perkawinan adalah suatu akad suci dan luhur antara anak laki-laki dan perempuanyang menjadi sebab keabsahan
Universitas Sumatera Utara
14 status sebagai suami istri dan dihalalkan hubungan seksual dengan tujuan mencapai
keluarga sakinah, penuh kasih sayang, kebajikan dan saling menyantuni.
14
perkawinan dalam Islam tidaklah semata-mata sebagai hubungan atau kontrak keperdataan biasa, akan tetapi ia mempunyai nilai ibadah. Maka amatlah tepat jika
Kompilasi Hukum Islam menegaskannya sebagai akad yang sangat kuat atau miitsaqan gholiidhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan
ibadah.Hal tersebut diatur pada Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam.Guna memahami Mengenai pengertian perkawinan ini, banyak pendapat satu dengan lainnya
berbeda.Tetapi perbedaan ini sebetulnya bukan untuk memperlihatkan pertentangan yang sungguh-sungguh antara pendapat yang satu dengan yang lainnya, tetapi
perbedaan ini hanya terdapat pada keinginan perumus untuk memasukkan unsur- unsur sebanyak-banyaknya dalam rumusan pengertian-pengertian itu di satu pihak,
dan pembatasan banyaknya unsur didalam perumusan pengertian perkawinan di pihak lain.
Walaupun terdapat banyak perbedaan pendapat tentang rumusan pengertian perkawinan, tetapi ada satu unsur yang merupakan kesamaan dari seluruh pendapat,
yaitu bahwa nikah itu merupakan suatu perjanjian ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Perjanjian ini adalah merupakan perjanjian suci
untuk membentuk keluarga antara seorang laki-iaki dan seorang perempuan.Menurut Hukum Islam Perkawinan adalah akad antar calon suami-isteri untuk memenuhi hajad
menurut yang diatur oleh syariat, yang dimaksud denganakad adalah ijab dari pihak wali perempuan atau wakilnya dan kabul dari pihak calon suami yang dilaksanakan di
hadapan dua orang saksi yang memenuhi syarat.
14
S
udarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam. Jakarta : Rineka Cipta, 1992, hal. 188.
Universitas Sumatera Utara
15 perkawinan yang mempunyai nilai ibadah sebagaimana di sebut di atas, Ahmad Rofiq
menjelaskan bahwa perkawinan merupakan salahsatu perintah agama kepada yang mampu untuk segera melaksanakannya.Karenadengan perkawinan dapat mengurangi
maksiat penglihatan, memelihara diri dariperbuatan zina.Oleh karena itu, bagi mereka yang berkeinginan untuk menikah,sementara perbekalan untuk memasuki perkawinan
belum siap, dianjurkan berpuasa.Dengan berpuasa diharapkan dapat membentengi diri dari perbuatantercela yaitu perzinahan.
Berkaitan dengan makna miitsaqan ghaliidhan Rusli dan R. Tamamenjelaskan bahwa agama Islam juga mengangap tidak sah perkawinan antaraseorang Islam sipil saja,
karena dalam pernikahan tersebut terdapat suatuketiadaan prinsip yang justru dijadikan sebagai kunci penghalalnya Faraj tubuhbagi seorang laki-laki, yaitu
kalimatullah yang diucapkan oleh wali dan diterimaoleh calon suami dihadapkan dua suku yang adil.
15
15
Rusli dan R. Tama, Perkawinan Antar Agama dan Masalahnya, Bandung : SantikaDharma,1984. hal. 38.
Adapun pentingnya suatu perkawinan bagi kelangsungan kehidupan umatmanusia, khususnya bagi orang Islam, adalah sebagai berikut:
a Melaksanakan suatu perkawinan adalah merupakan suatu ibadah bagi umat Islam, karena perintah untuk melaksanakan perkawinan telah diatur dalam Al-Quran dan
Sunah Rasul. b Dengan melangsungkan perkawinan maka terciptanya suatu keluarga yang bahagia
didasari dengan cinta dan kasih sayang sehingga terciptalah kehidupan yang kekal dan tenteram.
c Dengan melangsungkan perkawinan maka terpenuhinya tabiat dari fitrah manusia yang diciptakan oleh Allah Yang Maha Kuasa secara berpasang-pasangan,sehingga
manusia terhindar dari kejahatan dan kesesatan.
Universitas Sumatera Utara
16 d Dengan perkawinan yang sah, maka diharapkan dapat lahirlah keturunan yang sah
dalam masyarakat sehingga kelangsungan hidup dalam keluarga dan keturunannya dapat berlangsung secara jelas dan bersih.
Adapun pengertian dari perkawinan menurut pendapat para sarjana adalah sebagai berikut ini :
1 Menurut Mahmud Junus Perkawinan adalah aqad antara calon suami dan calon istri untuk memenuhi hasrat
jenisnya, menurut ketentuan yang diatur didalam agama Islam.
16
Perkawinan adalah pernikahan yaitu suatu akad yang sangat kuat atau miitsaaqon gholiidhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
2 Menurut Kompilasi Hukum Islam
17
Perkawinan adalah suatu perjanjian-perjanjian suci untuk membentuk keluarga antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan.
3 Menurut Suyuti Thalib
18
Perkawinan adalah suatu aqad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan yang antara keduanya bukanmuhrim. 4 Menurut Sulaiman Rasyid
19
16
Mahmud Junus, Hukum Perkawinan dalam Islam, Jakarta : Pustaka Mahmedia, 1960,hal. 21
17
Instruksi Presiden RI No 1 Tahun 1991. Kompilasi Hukum Islam
18
Sayuti Thalib.Hukum Kekeluargaan Indonesia Berlaku Bagi Umat Islam.Jakarta : Universitas
Indonesia, 1982.hal
. 47
19
Sulaiman Rasyid.Fikih Islam. Bandung : Sinar Baru,1990. hal. 360.
5 Menurut Wila Chandrawila Supriadi
Universitas Sumatera Utara
17 Perkawinan merupakan suatu ikatan batin maupun ikatan lahir selama hidup antara
suatni dan istri untuk hidup bersama menurut syariat Islamdan memperoleh keturunan.
20
Dari bermacam-macam definisi pengertian perkawinan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian perkawinan pada umumnya adalah sama yaitu
perkawinan merupakan suatu perjanjian dalam masyarakat antara laki-laki dan perempuan untuk membentuk keluarga, yang bahagia kekal dan sejahtera berdasarkan
peraturan yang berlaku bagi masyarakat di suatu negaranya.
20
Wila Chandrawila Supriyadi.Hukum Perkawinan Indonesia dan Belanda Bandung : Mandar Maju
2002. h
al. 67.
Universitas Sumatera Utara
18
B. Tujuan Perkawinan 1. Tujuan Melakukan Perkawinan Menurut Undang-undang No