Latar Belakang Gambaran berbagai parameter penentu outcome cedera kepala terhadap skor Indeks Barthel pada pasien cedera kepala sedang-berat non operasi

1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di negara-negara berkembang, trauma merupakan penyebab kematian terbanyak pada populasi penduduk dibawah usia 45 tahun. Cedera kepala menjadi hampir sebagian penyebab kematian dari keseluruhan angka kematian yang diakibatkan trauma, yang sebagian besarnya mengakibatkan kematian pasien akibat trauma setelah masuk ke rumah sakit. Cedera kepala juga merupakan penyebab utama yang paling sering mengakibatkan kecacatan permanen setelah kecelakaan dan kecacatan tersebut dapat terjadi meskipun pada pasien dengan cedera kepala derajat ringan Selladurai,2007; Pascual dkk,2008. Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis penderita cedera kepala berat. Berbagai faktor yang telah diselidiki meliputi usia, mekanisme cedera kepala, cedera sistemik, alkohol dan obat-obat lain, derajat kesadaran, gangguan pada batang otak, gambaran pemeriksaan imaging Computed Tomography Scan;CT scan dan Magnetic Resonance Imaging;MRI, efek peningkatan Tekanan Intra Kranial TIK, aliran darah otak Cerebral Blood Flow;CBF dan tekanan perfusi sentral Central Perfusion Pressure;CPP, faktor-faktor biokimiawi seperti katekolamin dan creatine kinase BB isoenzym. Beberapa faktor yang paling dominan adalah usia, kerusakan jaringan otak pada awal cedera, skor awal 1 Universitas Sumatera Utara Glasgow Coma Scale GCS, diameter pupil dan reaksi cahaya, keadaan hipotensi dan gambaran CT scan pada pemeriksaan awal Sastrodiningrat,2006. Menurut Madikian 2006 faktor-faktor lain yang secara signifikan berpengaruh terhadap prognosis pasien cedera kepala meliputi kadar gula darah, suhu tubuh, konsentrasi laktat otak dan jumlah platelet. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk memahami patofisiologi cedera kepala berat serta faktor- faktor yang mempengaruhi prognosisnya. Apabila dokter telah mengetahui faktor-faktor tersebut akan mempermudah dalam memberikan penjelasan yang akurat terhadap keluarga penderita, untuk menentukan apakah suatu tindakan agresif dan suportif akan diteruskan atau dihentikan Sastrodiningrat,2006.

1.2. Rumusan Masalah