prospektif yang diambil datanya dari Traumatic Coma Data Bank TCDB memperlihatkan kecelakaan kenderaan bermotor, 55 terjadi pada usia 15-25
tahun usia muda lebih banyak dari usia dewasa tua.
Dari karakteristik umur ini didapati adanya hubungan dengan skor Indeks Barthel sebagai salah satu dari sekian banyak faktor prediktor outcome dari pasien
cedera kepala dengan hasil analisa uji statistik Chi-Square, yang didapati hasil Asymp. Sig = 0,002 p0,05. Hasil ini sesuai dengan dengan pernyataan bahwa
usia adalah faktor yang kuat dalam mempengaruhi prognosis pada umumnya disepakati bahwa usia muda bernasib lebih baik daripada orang
orang tua berusia lanjut. Pengaruh yang bermakna dari usia bukan karena adanya
komplikasi sistemik atau hematoma intraserebral sesuai dengan pertambahan usia. Meningkatnya usia adalah faktor independen di dalam prognosis, terjadi
peningkatan outcome buruk yang bermakna pada usia 60 tahun Letarte, 2008; Sastrodiningrat,2006.
4.2.3. Glasgow Coma Scale awal
Variabel berikutnya dalam penelitian ini adalah nilai Glasgow coma scale awal pasien. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan yang menyatakan
bahwa Glasgow coma scale juga merupakan faktor prediksi yang kuat dalam menentukan prognosis, suatu skor GCS yang rendah pada awal cedera
berhubungan dengan prognosis yang buruk Davis dan Cunningham, 1984.
Universitas Sumatera Utara
Nilai GCS ini dianalisa secara uji statistik yang kemudian didapati hasil bahwa nilai GCS awal ini tidak memiliki hubungan atau peranan terhadap
prognosis outcome dari penderita cedera kepala Asymp. Sig. = 0,268; p0,05. Menurut Udekwu dkk 2004, nilai GCS sebelum resusitasi berhubungan
dengan angka kematian dan outcome fungsional pada pasien cedera kepala, tapi keterbatasan karakteristik yang melekat padanya harus disesuaikan dengan
kondisi prognosis klinis di setiap pasien dengan prediksi outcome di berbagai group populasi. Dalam penelitiannya di katakan bahwa terdapat banyak sekali
faktor-faktor yang mengakibatkan adanya hubungan antara GCS dengan outcome fungsional populasi yang diteliti. Faktor-faktor tersebut antara lain meliputi
perbedaan kaliberasi pengolahan data, bias waktu penanganan, kesalahan pengambilan data, dan banyaknya variabel yang diteliti.
Udekwu juga mengatakan bahwa skor GCS sebagai indikator spesifik pada cedera kepala sering
dikaburkan oleh beragam hal seperti kesenjangan suplai dan kebutuhan oksigen seperti disebabkan oleh keadaan anemia, hipotensi, atau hipoksia. Juga
diakibatkan efek depresi susunan saraf pusat akibat obat-obatan. Faktor pengambilan data GCS pada penelitian ini, yang dilakukan dirumah
sakit juga dianggap berperan terhadap perbedaan hasil parameter ini dibandingkan penelitian sebelumnya. Data GCS awal kejadian sebelum penderita mendapatkan
penanganan awal dan waktu penanganan awal terhadap pasien sejak masa kejadian kecelakaan dianggap berperan terhadap hasil penelitian ini. Dimana pada
penelitian sebelumnya, data GCS diambil sebelum pasien mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
penanganan awal dan bahkan dilakukan pengambilan data dilokasi kejadian oleh para tenaga pre hospital team management Davis dan Cunningham, 1984.
Berdasarkan keterangan diatas peneliti berasusmsi bahwa hal-hal tersebut mengakibatkan adanya perbedaan dalam kesimpulan akhir tentang hubungan nilai
GCS dengan hasil outcome yang didapat pada penelitian ini.
4.2.4. Tekanan darah sistolik awal