BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tulang merupakan rangka pembentuk dan penopang tubuh utama manusia, termasuk jaringan dan organ didalamnya. Kerangka manusia terdiri dari tulang
keras, tulang rawan kartilago, sendi, serta ligament jaringan ikat dan tendon. Tulang adalah jaringan keras yang merupakan komponen utama pembentuk
rangka Iskandar, 2009. Ketika usia semakin bertambah ada satu kelainan yang dinamakan
osteoporosis atau tulang keropos yang mengakibat kan punggung mulai membungkuk, tulang rapuh , mudah patah dan tubuh tampak semakin pendek. Hal
ini jelas suatu masalah kesehatan pada saat menghadapi masa tua nantinya dan tanpa di sadari masalah kesehatan ini bisa dicegah sejak dini oleh diri sendiri
Hans, 2009. Osteoporosis adalah suatu penyakit dengan tanda utama berupa
berkurangnya kepadatan massa tulang, yang berakibat meningkatnya kerapuhan tulang dan meningkatkan resiko patah tulang. Masa tulang laki-laki dan
perempuan akan berkurang seiring bertambahnya usia. Massa tulang pada perempuan berkurang lebih cepat dibanding kan dengan laki-laki. Hal ini
disebabkan pada masa menopause, fungsi ovarium menurun drastis yang berdampak pada berkurangnya produksi hormone estrogen dan progesterone. Saat
hormone estrogen turun kadarnya karena usia yang lanjut menopause, terjadilah penurunan aktivitas sel osteoblas pembentukan tulang baru dan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kerja sel osteoklas penghancuran tulang. Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa Osteoporosis lebih banyak menyerang perempuan, yaitu 2,5 kali lebih sering
dibandingkan laki-laki Iskandar, 2009. Beberapa dekade ke depan, saat generasi semakin tua, dampak ekonomi dan
sosial patah tulang akibat osteoporosis akan semakin meningkat. Saat ini dana yang dihabiskan sekitar 140 triliun rupiah per tahun untuk mengatasi patah tulang
akibat osteoporosis dan dampak-dampaknya. Pada tahun 2020 diperkirakan, angka ini akan dua kali lebih besar, dengan perkiraan biaya sebesar 300 triliun
rupiah per tahun. Dinegara Eropa Barat dan Amerika utara, 20 persen penderita usia lanjut yang patah tulang panggul meninggal dalam waktu 6 bulan, catatan
pada tahun 2003 di Amerika, patah tulang belakang setiap tahun mencapai 1.200.000 kasus dan telah dikatakan tiap 20 detik osteoporosis menimbulkan
patah tulang, sementara penderita Osteoporosis Negara Indonesia jauh lebih besar yang mematok angka 19,7 persen dari seluruh penduduk. Cataan dibeberapa kota
seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan bahkan sudah mencapai 30 persen lebih tinggi dari persentase luar negeri. Berkenaan dengan
statistic yang sangat mengejutkan ini, tugas pelayanan kesehatan berusaha mengurangi jumlah penderita dan mencegah kemungkinan terjadinya
Osteoporosis Felecia, 2009 dan Hans 2009. Usaha-usaha yang perlu di lakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis
adalah dengan mengurangi kebiasaan merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung hormone steroid dan tiroid
atau mengurangi dosis penggunaannya jika diperlukan dalam pengobatan tertentu,
Universitas Sumatera Utara
nutrisi yang baik khususnya asupan kalsium yang cukup, melakukan olah raga secara teratur, berjemur ± 15 menit dibawah sinar matahari pagi atau sore,
upayakan mencapai berat tubuh yang ideal, batasi penggunaan garam dapur NaCl terdiri dari unsur natrium Na dan klorida Cl, mengko nsumsi suplemen
dan vitamin seperti : Boron, Tembaga, Mangan, Magnesium, Asam Lemak Omega-3, Fitoestrogen, Ipriflavon, Vitamin A, Vitamin B Asam Folat, Vitamin
B12, Vitamin B6, Vitamin C, Vitamin K, Zink dan Bantu dengan obat-obatan yang telah banyak dikembangkan dalam dunia kedokteran di antaranya adalah
estrogen, kalsitonin, biophosphonat, dan testosteron. Estrogen merupakan hormon yang menurun jumlahnya dalam tubuh apabila wanita mengalami menopause.
Hal ini ditengarai sebagai penyebab osteoporosis utama pada wanita. Obat berisi hormon estrogen yang diberikan pada wanita pasca menopause diharapkan dapat
mencegah osteoporosis Felecia, 2009. Berdasarkan data yang diperoleh dari kepala instalasi Rekam Medik Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tanggal 31 Maret 2010, terdapat pasien osteoporosis berjumlah 4 pasien pada bulan Januari sd Desember 2009
yang berkunjung dipoli Penyakit Dalam. Jumlah wanita usia produktif dari bulan Januari sd Desember 2009 sekitar 1200 pasien yang berkunjung di poli Penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, penting di lakukan penelitian
tentang upaya Pencegahan Osteoporosis Pada Wanita Usia Produktif 20-45 tahun Di Poli Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah