Limbah Padat Pulp merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Tabel 2.3. Sifat fisis bahan baku pembuatan keramik No Sifat Kaolinit Feldspar Pasir 1 2 3 4 5 Rumus Plastisitas Fusibilitas Titik Cair Pembakaran Al 2 O 3 2SiO 2 2H 2 Plastis Refraktori 1785 o K C Sangat cair 2 O Al 2 O 3 6SiO 2 , Nonplastis Perekat mudah lebur 1150 o SiO C Lebur 2 Nonplastis Refraktori 1710 o C Tidak cair Sumber : Joelianingsih, 2004

2.2.4 Clay

Pada umumnya ada dua jenis clay yaitu: ball clay dan fire clay. Ball clay digunakan pada keramik putih karena memiliki plastisitas tinggi dan tegangan patah tinggi dan tidak pernah digunakan tersendiri. Fire clay terdiri dari tiga kelas yaitu : 1. flin fire clay yang memiliki struktur kuat 2. plastic fire clay yang memiliki workabilitas yang baik 3. High alumina clay dipergunakan untuk refraktori dan bahan tahan api

2.3 Limbah Padat Pulp

Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, Lumpur, atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Sumber limbah padat contohnya adalah pabrik gula, pulp, kertas, rayon, dan lain sebagainya. Pulp adalah kumpulan serat-serat yang diambil dari bagian tumbuhan yang mengandung serat antara lain dari bagian batang, kulit, akar, daun, dan buah. Pulp yang berasal dari kayu disebut pulp kayu wood pulp. Universitas Sumatera Utara Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat kayu maupun non kayu melalui berbagai proses pembuatannya mekanis, semikimia, kimia. Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen antara lain : - Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena panjang dan kuat. - Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang. Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pluping. - Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selulosa secara signifikan. - Ekstraktif, meliputi hormone tumbuhan, resin, asam lemak dan unsure lain. Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efluen industri kertas. Rini D.S 2002 Proses pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis , kimia , dan semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya PGW Pine Groundwood, SGW Semi Groundwood. Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP Chemi Thermo Mechanical Pulping dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft . Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang ter degradasi lebih banyak lignin, ekstraktif , dan mineral . Pembuatan pulp dengan cara kimia kekuatan dan derajat putih kertas lebih diutamakan, cocok untuk kertas tulis HVS. Zat pencemar dari proses pembuatan pulp yang berpotensi mencemari lingkungan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Efluen limbah cair, misalnya padatan tersuspensi, senyawa organic koloid terlarut serat hemisellulosa, bahan organic terlarut NaOH dan lain-lain. 2. Partikulat, misalnya abu dari pembakaran kayu atau sumber energi lain. 3. Gas, misalnya gas sulfur yang berbau tidak sedap seperti H 2 4. Solid Wastes, misalnya sludges dari penggolahan limbah primer dan sekunder serta limbah padat seperti potongan kayu. S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping, oksida sulfur dari pembakaran bahan baker fosil. Jadi limbah padat pulp adalah limbah yang diperoleh dari sisa-sisa pengolahan industri pulp. Limbah ini berupa gumpalan-gumpalan yaitu grits, dregs, dan biosludges. Universitas Sumatera Utara 1. Grit : Berasal dari proses recousstisizing, berupa bahan yang tidak bereaksi antara green liquoer dan kapur tohor, kandungan utamanya adalah pasir yang mengandung hidroksida. Grit mempunyai berat jenis 1,88 gramcm 3 . Gambar 2.1 Grit 2. Dreg : Merupakan bahan endapan dari green liquoer yaitu smelt yang dilarutkan dengan weak wash dari lime mud washer. Kandungan silica dan karbon residu organic yang tidak sempat terbakar dalam boiler. Bahan ini kaya akan karbon karena tidak bereaksi. Gambar 2.2 Dreg Universitas Sumatera Utara 3. Biosludge : Merupakan campuran dari endapan limbah cair. kandungan utamanya adalah selulosa dan bakteri yang mati. Gambar 2.3 Biosludge