2 2.68 6.98 4 12.38 0.29 Sumber : Sitorus Zuriah, 2010 merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

3. Biosludge : Merupakan campuran dari endapan limbah cair. kandungan utamanya adalah selulosa dan bakteri yang mati. Gambar 2.3 Biosludge Tabel 2.4 Komposisi Kimia Limbah Padat Pulp No Parameter Komposisi Grit Dreg Biosludge 1 Al 2 O 3

12.02 2

SiO 1.78 2

41.61 2.68

3 MgO

5.83 6.98

1.07 4

CaO 53.11

15.94 12.38

5 Fe 2 O 3

1.47 0.29

6 LOI 39,28 21,98

83.58 Sumber : Sitorus Zuriah, 2010

Dari ketiga jenis limbah padat pulp diatas, yakni dreg, grit dan biosludge. Ketiga jenis limbah ini yang digunakan peneliti sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sampel keramik konstruksi. Adapun alasan peneliti menggunakan limbah ini adalah dengan alasan bahan limbah ini mengandung silika bahan pengisi, dimana dreg mengandung 41,61 , grit mengandung 1,78 dan biosludge mengandung 2,68 silika. Dimana silika inilah yang akan membuat sampel keramik memiliki kuat tekan yang kuat. Disamping itu dreg mengandung senyawa alumina sebesar 12,02 . Dengan adanya silika dan alumina membuat sampel keramik dapat menjadi kuat dan keras. Karena itulah sifat kedua bahan ini mengikat dan mengisi. Universitas Sumatera Utara Namun disamping mengandung alumina dan silika, ketiga bahan limbah ini mengandung senyawa yang dianggap beracun dan berbahaya, ini dapat diketahui dari kandungan masing-masing limbah. Contohnya adalah senyawa CaO, Fe 2 O 3 . Senyawa ini dapat berbahaya jika masuk kedalam tubuh dengan kadar yang tidak esensial bagi tubuh. Dengan memperhatikan senyawa diatas, penulis juga menyadari akan bahayanya senyawa diatas jika digunakan dalam pembuatan sampel keramik. Dengan memperhatikan kandungan senyawa limbah dreg, grit, dan biosludge yaitu Al, Fe, Mg, dan Ca yang dianggap berbahaya, maka peneliti berusaha menghilangkan senyawa yang dianggap berbahaya ini dengan cara dibakar. Tabel 2.5 Titik Cair Berbagai Unsur Unsur Simbol Titik Cair C Aluminium Al 660,4 Besi Fe 1538 Calsium Ca 839 Magnesium Mg 649 Oksigen O 218,4 Silikon S 1414 Sumber : Van Vlack, 2004 Dengan pembakaran yang digunakan peneliti dalam pembuatan keramik yaitu sebesar 900 C senyawa-senyawa yang dianggap berbahaya akan habis terbakar dan tidak akan berbahaya dalam pembuatan keramik konstruksi. Universitas Sumatera Utara

2.4 Keramik