BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan Teknologi seperti dalam Pembangunan gedung bertingkat tinggi saat ini dapat dilakukan dengan cepat. Oleh karena itu, perlu diimbangi oleh suatu
bahan konstruksi bangunan yang siap pakai, dalam arti selain berkualitas juga bermanfaat bagi lingkungan. Keramik banyak konstribusinya dalam pembangunan
gedung seperti untuk dinding maupun lantai bangunan. Keramik adalah merupakan
bahan anorganik dan metalik yang merupakan campuran antara metal dan nonmetal yang terikat secara ionik dan kovalen yang susunannya sangat bervariasi, mulai dari
senyawa yang sangat sederhana sampai beberapa fasa kompleks. Umumnya bahan pembuatan keramik banyak tersedia pada kerak bumi, misalnya SiO
2
, Al
2
O
3
, CaO, MgO, Na
2
Indonesia yang memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah hampir diseluruh daerahnya memiliki berbagai macam potensi bahan galian industri. Dari
seluruh potensi tersebut, hampir diseluruh wilayah indonesia khususnya Surabaya terdapat bahan galian, yaitu kaolin. Kaolin adalah massa batuan yang tersusun dari
material lempung dengan kandungan besi yang rendah dan pada umumnya berwarna putih atau agak keputihan
.
Industri keramik merupakan hasil kerja keras yang intensif dan memerlukan bahan baku dalam jumlah banyak. Oleh karena itu sangat cocok
untuk dikembangkan di Indonesia karena bahan baku yang tersedia cukup banyak, tenaga kerja banyak dan relatif murah, juga jumlah penduduk yang besar akan
O, dan masih banyak yang lainnya. Walaupun keramik bersifat keras, kuat, dan stabil pada Temperatur tinggi, tetapi juga bersifat getas dan mudah pecah.
Keramik sebagai bahan konstruksi bangunan perlu diperbaiki sifat-sifat fisik dan mekanik seperti kuat tekan, kelembutan, keindahan dan kuat lenturnya. Kekuatan
keramik tergantung dari banyak faktor: proporsi dari campuran, besarnya suhu bakar dan kondisi temperatur dan kelembaman dari tempat dimana campuran diletakkan dan
mengeras. Demikian halnya untuk pembuatan keramik konstruksi sebagai bahan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
merupakan pasar yang baik. Sehingga sangat dibutuhkan berbagai inovasi untuk
mengolah bahan baku ini menjadi bernilai ekonomis tinggi oleh masyarakat sekitar demi peningkatan kesejahteraan hidup.
Berkembangnya industri-industri di tanah air dalam masa pembangunan ini telah disinyalir mengakibatkan berkurangnya kualitas lingkungan. Hal ini diakibatkan
oleh limbah-limbah industri sehingga dapat memberikan efek yang buruk bagi kehidupan manusia. Limbah industri adalah semua bahan sisa atau bahan buangan
yang berasal dari suatu proses industri. Limbah dapat di kelompokkan berdasarkan pada jenis, sifat dan sumbernya. Berdasarkan pada jenis, limbah di kelompokkan atas
dua jenis, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dari suatu industri adalah semua bahan sisa atau buangan yang tak berguna dan berbentuk padat. Sedangkan
limbah cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa zat cair. Berdasarkan pada sifat yang dibawanya, limbah dikelompokkan atas
limbah organik dan an-organik. Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokkan atas limbah rumah tangga atau limbah domestik dan limbah industri.
PT. Toba Pulp Lestari TPL yang memproduksi bubur kertas di sosorladang porsea kab.Tobasa mempunyai nilai strategis dan merupakan tulang punggung
pembangunan perekonomian masyarakat tobasa, pada khususnya dan indonesia pada umumnya. Sehingga perlu dikelola secara baik dan efisien agar diperoleh manfaat
semaksimal mungkin. Namun demikian disamping manfaat positif tersebut, ada juga dampak negatifnya. Limbah padat pulp adalah limbah yang diperoleh dari sisa-sisa
pengolahan industri PT. Toba Pulp Lestari TPL yang pada dasarnya menumpuk dan kalau tidak diolah secara baik dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan. Sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Menurut data di lapangan jumlah limbah padat pulp di PT. Toba Pulp Lestari Porsea cukup besar yaitu mencapai
hampir 7 ton perharinya, berupa grit, dreg, dan biosludge.
Menumpuknya limbah padat pulp setiap hari, telah mengakibatkan berbagai keresahan warga setempat. Setiap hari mereka mengeluh harus menghirup udara
berbau tidak sedap. Bagi kaum awam timbulnya bau ini dapat saja mereka langsung menyalahkan kehadiran pabrik PT.TPL Toba Pulp Lestari sehingga mengakibatkan
perbedaan pandangan di antara masyarakat. Oleh karena itu, timbul suatu pemikiran
Universitas Sumatera Utara
bagaimana caranya mengolah limbah agar tidak terus menumpuk, untuk dijadikan material baru yang berguna dan bernilai positif untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat. Perlunya pengolahan limbah PT. Toba Pulp Lestari TPL secara baik yang
dapat mengatasi pencemaran tersebut sangatlah diperlukan. Limbah yang dihasilkan oleh PT. TPL kebanyakan adalah limbah padat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan keramik konstruksi. Untuk menghasilkan kekuatan yang sangat tinggi maka perlu diperhatikan campuran yang tepat sehingga dapat mengurangi sifat-sifat
buruk keramik. Dengan pemanfaatan limbah PT. TPL grit, sludge, dan dreg dan kaolin surabaya diharapkan mampu menghasilkan keramik konstruksi dengan
kekuatan yang baik dan dapat dilihat penggunaannya pada bangunan yang tepat yang sesuai dengan jenis keramik konstruksi tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis melakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah padat pulp berupa grit, dreg, dan biosludge dengan
menambahkan bahan kaolin dari surabaya sebagai pengikat butirannya untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan keramik konstruksi.
1.2 BATASAN MASALAH