Prosedur Pengujian Sampel Keramik

3.4 Prosedur Pengujian Sampel Keramik

3.4.1 Pengujian porositas

Porositas dalam suatu material keramik dinyatakan dalam persent atau fraksi volume dari suatu rongga yang ada dalam bahan tersebut. Porositas dinyatakan dalam yang menghubungkan antar volume pori terbuka terhadap volume benda keseluruhan yang memenuhi persamaan : 100 1 x x V Mk Mb porositas air t ρ − = 3.1 Dimana : M b = massa basah sample uji, setelah direndam air selama 1 x 24 jam gram M k = massa kering sample gram Vt = volume total cm 3 ρ air = massa jenis air 1 gramcm 3 v m = ρ

3.4.2 Pengujian Densitas

Densitas merupakan pengukuran massa setiap satuan volum benda. Semakin tinggi desitas massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumnya. Densitas rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumnya. Sebuah benda yang memiliki densitas lebih tinggi akan memiliku volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki densitas lebih rendah. Secara matematis densitas dirumuskan sebagai berkut: 3.2 Universitas Sumatera Utara Dimana: = densitas ; 3 cm gram m = massa gram; v = volume cm 3 100 1 x d d d Susutbakar o o − =

3.4.3 Pengujian susut bakar

Susut bakar adalah perubahan dimensi atau volume bahan yang telah dibakar. Salah satu parameter yang menunjukkan terjadinya proses sintering adalah akibat adanya perbuahan mikrostruktur butir atau batas butir. Sebelum dan sesudah dibakar diameter sampel diukur dengan jangka sorong. Persamaan yang digunakan dalam menentukan besarnya susut bakar adalah : 3.3 Dimana : d o = diameter sampel uji sebelum dibakar mm d 1 A P f c = = diameter sampel uji sesudah dibakar mm

3.4.4 Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekkan dilakukan dengan menggunakan alat UTM Universal Testing Machine, memposisikan jarum skala gaya merah dan hitam pada skala 0. Sampel keramik diletakkan pada dasar penekanan alat UTM. Dihidupkan ON UTM, dan dinyalakan tombol penekan UTM. Ketika sampel sudah menunjukkan keadaan retak, tombol penekan UTM dapat dimatikan, dan nilai kuat tekan dapat dilihat yang ditunjukkan jarum skala hitam. Secara matematis besarnya kuat tekan suatu bahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 3.4 Universitas Sumatera Utara Dimana : f c = Tekanan Pa P = beban maksimum kgf A = luas penampang cm 2 1. Pilih potongan kecil sampel keramik yang permukaannya rata

3.4.5 Pengujian Kekerasan

Kekerasan Hardness dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan keramik terhadap penetrasi pada permukaan. Pengujian kekerasan dilakukan dengan menggunakan Microhardnes Tester Vickers. Prosedur pengujian kekerasan dengan menggunakan Microhardness Tester Vickers Sebagai berikut: 2. Permukaan sampel dihaluskan dengan menggunakan amplas 3. Permukaan dipoles rata dan mengkilap 4. Sampel siap diuji kekerasasnnya. Sampel diletakkan di tempat sampel, kemudian dilakukan penekanan hingga intan piramida tepat mengenai permukaan sampel tersebut. 5. Jejak yang terbentuk setelah proses penekanan, diukur diagonalnya dan dapat dilihat nilai kekerasannya. Nila kekerasan Vickers ditentukan oleh persamaan berikut: 2 854 , 1 d xP HV = 3.5 Dengan: HV = kekerasan Vickers kgfmm 2 P = beban yang diberikan kgf d = panjang rata-rata garis diagonal bekas penekanan mm Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASN

4.1. Hasil Penelitian