BAB II WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PRINSIP
CORPORATE OPPORTUNITY YANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG
PERSEROAN TERBATAS
A. ORGAN PERSEROAN TERBATAS
Ketentuan-ketentuan yang memuat persyaratan konstitutif badan hukum dapat ditemukan dalam anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang
menunjuk orang-orang yang mana yang dapat bertindak untuk dan atas nama tanggung jawab badan hukum.
41
Orang-orang tersebut disebut sebagai organ badan yang merupakan suatu esensial organisasi itu.
42
Menurut ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan:
“Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham; Direksi; dan Dewan Komisaris.”
Jadi, Organ Perseroan Terbatas terbagi atas 3 tiga bagian antara lain sebagai berikut:
a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dimaksud dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang menyatakankan:
41
Ridwan Khairandy, Pengantar Hukum Dagang, Yogyakarta : FH UII Press, 2006, hal. 49.
42
Ali Ridho, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung : Alumni, 1986, hal. 17.
Universitas Sumatera Utara
“Rapat Pemegang Umum Saham yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan undang-undang ini dan atau anggaran dasar.”
1. Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
undang-undang perseroan dan anggaran dasar. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan
perseroan dari Direksi dan atau komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tepat perseroan melakukan kegiatan
usahanya, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar, tempat tersebut harus terletak di wilayah Negara Republik Indonesia.
43
Setiap pemegang saham mempunyai hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Undang-Undang Perseroan pada masa modern mengatur
ketentuan yang mengatur ketentuan yang menegaskan hak tersebut. Begitu juga dengan Anggaran Dasar AD Perseroan, mengatur ketentuan Perseroan harus
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS paling tidak satu kali satu tahun. Pada dasarnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS pemegang
saham melakukan kontrol atas jalannya kepengurusan Perseroan yang dilakukan
43
Frans Satrio Wicaksono, Op. Cit, hal. 4.
Universitas Sumatera Utara
Direksi.
44
Di dalam perseroan, jabatan pemegang saham bukanlah pemegang kedaulatan tertinggi namun acapkali digunakan untuk mempengaruhi kebijakan
perseroan. Sehingga di dalam perseroan seharusnya peegang saham tidak mempunyai kekuasaan sama sekali di luar forum, namun para pemegang saham baru
mempunyai kekuasaan atas Peseroan Terbatas PT, apabila mereka dalam suatu ruangan pertemuan atau forum yang dinamakan Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS.
45
Batas-batas dan ruang lingkup kewenangan yang dapat dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dalam suatu Perseroan Terbatas PT, antara lain
sebagai berikut: 1.
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tidak dapat mengambil keputusan yang bertentangan dengan hukum yag berlaku dan ketentuan dalam anggaran
dasarnya meskipun anggaran dasar dapat diubah oleh Pemegang Umum Saham RUPS asal memenuhi syarat untuk itu.
2. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tidak boleh mengambil keputusan
yang bertentangan dengan kepentingan yang dilindungi oleh hukum, yaitu kepentingan stakeholders, seperti pemegang saham minoritas, karyawan,
kreditor, masyarakat sekitar dan lain sebagainya.
44
M. Yahya Harahap, Op. Cit, hal. 305, yang dikutip dari James D. Cox, Thomas Lee Hazen, Hedge O’ Neal, Corporations, Alpen Law Business, 1977, hal. 306.
45
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan, Jakarta : Pustaka Yustisia, 2009, hal. 91.
Universitas Sumatera Utara
3. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tidak boleh mengambil keputusan
yang merupakan kewenangan Direksi dan Dewan Komisaris, sejauh kedua organ perusahaan tersebut tidak menyalahgunakan kewenangannya.
46
2. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS memiliki beberapa kewenangan, antara lain sebagai berikut:
a. Pasal 19 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas tentang perubahan anggaran dasar yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
b. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
tentang pembelian kembali saham atau pengalihannya hanya boleh dilakukan berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, kecuali
ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. c.
Pasal 41 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tentang penambahan modal perseroan dilakukan dengan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. d.
Pasal 44 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tentang pengurangan modal perseroan.
46
Munir Fuady, Perlindungan Pemegang Saham Minoritas, Bandung : CV Utomo, 2005, hal. 126-127.
Universitas Sumatera Utara
e. Pasal 64 Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
tentang memberikan persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan atau perhitungan keuangan
f. Pasal 69 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas tentang persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris dilakukan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS. g.
Pasal 71 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tentang penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan
untuk cadangan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. h.
Pasal 105 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tentang penetapan mengenai penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan.
i. Pasal 123 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
tentang penetapan pembubaran perseroan.
3. Bentuk Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Menurut Pasal 78 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan:
1. RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya.
2. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 enam
bulan setelah tahun buku berakhir. 3.
Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari laporan tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat 2.
4. RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan annual general meeting
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tahunan bertujuan memberikan penilaian dan pengambilan keputusan atas laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan