SRTM Resolusi 90 m Jawa Timur
Langkah awal adalah pembuatan DAS di tubuh gunungapi menggunakan peta sungai dan kontur. Maksud dari pembuatan DAS adalah untuk melihat
besarnya daya tampung material piroklastik yang diendapkan pada tubuh gunungapi di setiap DAS tersebut. Piroklastik adalah produk erupsi vulkanik
berupa bahan lepas-lepas yang menjadi material dasar aliran lahar. Langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan kerapatan aliran sungai Dd di
masing-masing DAS dengan menggunakan rumusan morfometri sebagai berikut Goudie et al. 1990:
Keterangan: Dd
: Drained density Kerapatan aliran sungai mm² RL
: River Length panjang total sungai dalam suatu DAS m A
: Luas DAS m² Dalam hal ini, kerapatan aliran menggambarkan peluang terhadap endapan
piroklastik di dalam DAS untuk terbawa air hujan masuk ke dalam saluran sungai. Dengan demikian, semakin tinggi nilai kerapatan aliran sungai, maka semakin
tinggi peluang endapan piroklastik membentuk lahar.
Untuk curah hujan CH, perhitungannya dilakukan melalui perkalian antara proporsi luas CH tertentu di dalam DAS dengan nilai CH nya karena dalam satu
DAS terdapat beberapa nilai CH yang berbeda Gambar 9. Daftar stasiun klimatologi beserta curah hujannya dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2.
Perhitungan gradien lembah digunakan rumus sebagai berikut: Hidrartan 1994 dalam Arifanti 2011 dimodifikasi
Keterangan: G
: Gradien lembah
Elev
max
: Elevasi Tertinggi pada daerah proksimal m
Elev
min
: Elevasi Terendah pada daerah proksimal m L
: Lenght Panjang jarak puncak ke kaki gunungapi secara horizontal m Untuk melakukan pendetilan kelas bahaya dalam DAS, maka digunakan
variabel bentuklahan lembah dan non lembah. Bentuklahan lembah diberi nilai 1, sedangkan non lembah diberi nilai 0. Perbedaan nilai ini dikarenakan piroklastik
lebih banyak berpeluang terakumulasi di bagian lembah terutama yang bersumber dari aliran piroklastik dibandingkan dengan di daerah punggungan.
Bahaya aliran lahar proksimal selanjutnya oleh penulis digambarkan dengan pemodelan morfometri sebagai berikut
Keterangan: Wlh
: Lahar Hazard from Watershed Bahaya DAS th Dd
: Drained density Kerapatan aliran sungai mm² P
: Precipitation Curah hujan di daerah proksimal mth G : Gradien lembah
Dd= RLA
Wlh= Dd x P x G x Lf G = Elev
max
-Elev
min
L
BL : Landform Bentuklahan lembah dan non lembah pada kerucut vulkanik