Bentuklahan Kerucut Vulkanik Denudasional Gunungapi Wilis dan
Lembah-lembah sungai yang dilewati aliran lahar adalah lembah-lembah yang berhulu di puncak Gunungapi Kelud. Aliran lahar umumnya mirip dengan
aliran banjir, yang membedakan adalah bahwa lahar mempunyai aliran yang bersifat lebih kental dibandingkan dengan banjir karena mengandung material
vulkanik dalam jumlah yang besar.
Bahaya aliran lahar merupakan bahaya yang mengancam daerah di sekitar aliran sungai. Kejadian lahar dapat dikatakan bahaya jika 1 lahar yang melewati
sungai yang kapasitas tampungnya lebih kecil daripada jumlah lahar yang dihasilkan, sehingga dapat meluap ke daerah di sekitar sungai, 2 Terdapat
pendangkalan sungai akibat banyaknya endapan sedimen dari kejadian lahar masa lalu kapasitas tampung berkurang, akibatnya jika lahar baru yang
dihasilkan lebih besar dari daya tampung sungai tersebut, maka akan terjadi luapan sungai, dan 3 Terdapat sumbatan pada saluran sungai, sehingga airlahar
akan meluap ke kanankiri sungai.
Untuk menilai bahaya lahar di daerah proksimal, diperlukan peta daerah aliran sungai DAS di wilayah kerucut vulkanik. Hasil pemetaan DAS di wilayah
proksimal menunjukkan ada 8 DAS utama yang berisi sungai-sungai dan berpotensi melahirkan lahar dan akan mengalirkan ke daerah medial dan distal.
Gambar 18 memperlihatkan persebaran spasial 8 DAS, sedangkan Tabel 4 menyajikan nilai kerapatan aliran, besarnya gradien sungai utama, curah hujan,
dan nilai bahaya lahar dari setiap DAS Wlh.
Tabel 4 Kerapatan aliran sungai di DAS proksimal, curah hujan, gradien sungai, dan Wlh
Nama DAS Total
Panjang Sungai m
Luas DAS m² Kerapatan
Aliran Sungai
mm² Gradien
Lereng CH
mth Wlh th
Konto 52.364,80
15.362.039,32 0,00341
0,119 3,4906
0,00141 Puncu
49067,17 14.199.544,76
0,00346 0,133
3,4908 0,00160
Ngobo 39.333,30
12.418.196,60 0,00317
0,090 3,4725
0,00099 Sumberagung
27.021,21 7.523.912,88
0,00359 0,086
3,4435 0,00107
Gedog 32.350,95
11.156.123,78 0,00290
0,081 3,3779
0,00079 Petungkobong
14.859,29 6.872.794,89
0,00216 0,064
3,3030 0,00046
Serinjing 18.198,63
6.476.427,48 0,00281
0,079 3,2721
0,00072 Mangli
54.876,98 11.803.222,61
0,00465 0,092
3,3613 0,00143
Dari Tabel 4 terlihat bahwa dari 8 DAS yang ada, DAS Sumberagung mempunyai nilai kerapatan aliran sungai terbesar, yaitu 0,00359, sedangkan DAS
Petungkobong mempunyai nilai kerapatan aliran sungai terkecil, yaitu 0,00216. Artinya DAS Sumberagung berpotensi melahirkan lahar yang lebih besar daripada
DAS-DAS lainnya. Selain itu, terbentuknya lahar juga dapat dilihat dari gradien sungai dan curah hujan. Semakin besar nilai gradien sungai dan curah hujan, maka
akan semaikn besar peluang terbentuknya lahar. Gambar 19 menampilkan peta bahaya aliran lahar proksimal.