commit to user 3
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam
hubungannya dengan judul yang dipilih : 1. Objek wisata apa saja yang akan dikunjungi oleh wisatawan dalam paket
ekowisata di Kabupaten Klaten Utara. 2. Bagaimana menentukan harga paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.
3. Bagaimana cara pemasaran hasil penyusunan paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitiannya. Serta untuk dapat memberikan kegunaan, baik bagi peneliti
maupun kepentingan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui objek wisata apa saja yang akan dikunjungi oleh wisatawan dalam paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.
2. Untuk mengetahui bagaimana menentukan harga paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pemasaran hasil penyusunan paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara.
commit to user 4
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca kaitanya tentang Manajemen dan Pengembangan Paket Ekowisata Cokro Tulung,
Janti dan Agrowisata Ace di Kabupaten Klaten Utara. 2. Bagi kalangan akademik dapat digunakan sebagai referensi tambahan
dalam melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan di masa mendatang.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang objek wisata yang terkait dan disusun menjadi sebuah paket ekowisata.
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pariwisata Menurut Karyono A.Hari, 1997:115 adalah merupakan rangkaian
kegiatan yang di lakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah Negara sendiri atau di Negara lain. Kegiatan
tersebut dengan menggunakan kemudahan jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah atau masyarakat, agar dapat
mewujudkan keinginan wisatawan.
commit to user 5
2. Definisi Wisatawan Wisatawan diartikan sebagai seseorang, tanpa membedakan ras,
kelamin, bahasa, dan agama, yang memasuki wilayah suatu negara yang mengadakan perjanjian yang lain dimana orang itu biasanya tinggal dan
berada di situ tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan di dalam jangka waktu 12 bulan berturut – turut, untuk tujuan non-imigran
yang legal, seperti misalnya perjalan wisata, rekreasi, olahraga, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan, atau urusan usaha bussiness Oka A.
Yoeti, 1983 : 124. 3. Pengertian Objek Wisata
Menurut peraturan pemerintah No. 24 tahun 1979 menayatakan bahwa objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan Sumber : Peraturan
Pemerintah No. 24 tahun 1979 4. Tempat Tujuan Wisata
Daerah Tujuan Wisata adalah daerah objek wisata yang khas, ditunjang oleh sarana dan prasarana pariwisata yang lengkap maupun oleh
keramahtamahan masyarakat yang memiliki daya tarik atau daya pikat sehingga banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu Sumber : R.S
Damrjati, 1995 :6
commit to user 6
Unsur pokok yang mendapatkan perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut
perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan meliputi 5 unsur yaitu: a. Objek dan daya tarik wisata
b. Prasarana wisata c. Sarana wisata
d. Tata laksana atau infrastruktur e. Masyarakat atau lingkungan Sumber : R.S Damrdjati, 1995 :7
5. Manajemen Menurut The Liang Gie, manajemen adalah suatu proses kegiatan
untuk menggerakkan dan mengendalikan suatu usaha kerjasama dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. 6. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu hal yang sangat penting bagi keberadaan suatu obyek wisata. Dengan adanya pengembangan pariwisata maka
potensi yang ada di suatu obyek wisata akan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pengembangan merupakan suatu prosesusaha untuk menggali
atau memanfaatkan, memperluas atau meningkatkan potensi suatu daerah untuk menjadi lebih baik, maju dan sempurna baik yang sekarang maupun
yang akan datang Direktorat jenderal Pariwisata,1987 .
commit to user 7
7. Jenis Pariwisata a. Wisata pertanian
Wisata pertanian adalah perjalanan yang dilakukan ke proyek – proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana
wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat – lihat keliling sambil menikmati
segarnya tananman beraneka warna dan suburnya pembibitan, berbagai jenis sayur – mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
b. Wisata Cagar Alam Wisata cagar alam yaitu perjalanan yang mengkhususkan usaha –
usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam lindung, hutan, daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang – undang. c. Wisata Budaya
Wisata budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau keluar negeri, mempelajarai keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup,
budaya dan seni dari penduduk setempat. d. Wisata Kesehatan
Wisata kesehatan adalah perjalanan yang dilakukan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkkungan tempat sehari – hari dimana ia
tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan
commit to user 8
rohani atau tempat – tempat yang menyediakan fasilitas – fasilitas lainnya.
e. Wisata Olah Raga Yang dimaksud wisata olah raga adalah suatu perjalanan dengan
tujuan berolah raga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga disuatu tempat atau negara seperti Asian
Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain – lain. f. Wisata Pilgram
Yang di maksud wisata pilgram adalah perjalanan yang dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau
kelompok dalam masyarakat. Wisata ini banyak dilakukan oleh orang perorang atau rombongan ke tempat – tempat suci, ke makam – makam
orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang di anggap keramat Nyoman S. Pendit, 1994 : 41-47.
g. Wisata Buru Wisata buru ini biasanya dilakukan di negeri – negeri yang memang
memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan
wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan.
h. Wisata Studi Wisata studi adalah wisata dengan melakukan perjalanan wisata
sambil belajar.
commit to user 9
i. Wisata Ziarah Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat Sumber : Nyoman S. Pendit, 2002
j. Wisata politik Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
rombongan pelajar atau mahasiswa,orang-orang awam dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan
wisata industri ini. k. Wisata sosial
Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat
ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan misalnya kaum buruh Nyoman S Pendit, 1986:36.
l. Wisata Industri Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
m. Wisata Maritim dan Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air,
lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar,
commit to user 10
balapan mendayung, melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah dibawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan.
8. Bentuk Pariwisata a. Menurut jumlah wisatawan
Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlahnya wisatawan yang datang, apakah wisatawan tersebut datang sendiri atau dalam suatu
rombongan. Maka timbullah istilah – istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.
b. Menurut asal wisatawan Asal wisatawan terbagi menjadi 2 yaitu wisatawan domestik dan
wisatawan asing. Wisatawan domestik adalah wisatawan hanya berpindah tempat sementara didalam wilayah negerinya sendiri selama ia
mengadakan perjalanan. Sedang wisatawan asing jika wisatawan itu datang dari luar negeri.
c. Menurut alat angkut yang digunakan Dari penggunaan alat angkut yang dipergunakan oleh wisatawan
maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil darat, tergantung apakah
sang wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil. Nyoman S. Pendit, 1994 : 39-40.
d. Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan disuatu tempat atau negara
diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal ditempat atau
commit to user 11
negera yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah – istilah pariwisata jangkapendek dan jangka panjang, yang mana tergantung
kepada ketentuan – ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengatur panjang dan pendeknya waktu yang dimaksud.
e. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata
uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjungi
wisatawan. Ini disebut pariwisata aktif, sedangkan kepergian seseorang warga negara ke luar negeri memberi efek negatif terhadap neraca
pembayaran luar negeri negaranya. Ini dinamakan pariwisata pasif. 9. Paket Wisata
Menurut R.S Damardjati dalam buku istilah-istilah dunia pariwisata tahun 1995 halaman 77, sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yang
telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya-biaya untuk pengangkutan, fasilitas akomodasi, objek-objek wisata
dan atraksi-atraksi yang telah tercantum di dalam acara itu. Biasanya harganya akan jatuh lebih murah dibandingkan dengan wisata yang
direncanakan secara khusus atas permintaa. Paket wisata biasanya mempunyai masa laku tertentu pula. Sumber : R.S Damardjati, 1995 : 77
10. Ekowisata Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang
dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan
commit to user 12
kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. The Ecotourism Society : 1990
11. Komponen Paket Wisata a. Harga Paket
Dalam suatu paket wisata harga dicantunkan secara langsung kepada konsumen melalui leaflet, brosur atau dengan penawaran langsung adapun
perhitungan harga didasarkan pada : 1 Biaya Transportasi
Sukses dan tidaknya suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan tergantung juga pada ketepatan perencanaan
perjalanan dalam keadaan bus yang baik dan bagus, serta fasilitas perencanaan dalam menentukan harga transportasi tersebut. Dalam
pelayanan perjalanan wisata penggunaan sarana transportasi didasarkan atas pertimbangan :
a. Jumlah peserta, transportasi dapat dibagi menurut kelompoknya sebagai berikut :
1 Kelompok 1-3 peserta digunakan kendaraan sedan 2 Kelompok 4-6 peserta digunakan kendaraan mini bus
3 Kelompok 7-14 peserta digunakan kendaran micro bus 4 Kelompok 14-19 peserta digunakan kendaraan bus besar
5 Kelompok 20 keatas peserta digunakan kendaraan bus besar.
commit to user 13
Adapun kelas pelayanan bus pariwisata antara lain seperti kelas utama Duluxe Class, kelas satu first class, kelas ekonomi economy class.
2 Biaya Akomodasi Dalam pelayanan perjalanan wisata memerlukan perencanaan
yang matang dalam hal sarana akomodasi. Hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya macam kelas dan suatu akomodasi dengan harga yang
bervariasi, yang harus diperhatikan dalam sarana akomodasi adalah penentuan harga, lokasi akomodasi, serta syarat-syarat
pembayarannya. Adapun jenis akomodasi dapat berupa : Hotel, Losmen, Penginapan, Bungalow, dan lain-lain.
3 Biaya Makanan Dalam pelayanan paket wisata harga biasanya sudah termasuk
untuk fasilitas makan baik makan pagi, makan siang, makan malam dan juga makanan ringan tergantung pada permintaan wisatawan.
Penentuan harga paket didasari pada kelas makanan yaitu macam yang diinginkan serta banyaknya menu makanan.
4 Biaya Parkir Selama berlangsungnya perjalanan wisata, kendaran yang
digunakan berhenti pada objek-objek wisata yang dituju dan daerah tujuan wisata, yaitu objek tujuan wisata yang tertulis dalam susunan
acara perjalanan tour Tour Itinerary sehingga dapat diketahui adanya biaya parkir. Besarnya biaya parkir berbeda untuk tiap-tiap
transportasi yang digunakan.
commit to user 14
5 Biaya Pajak Jalan Raya Kemacetan lalu lintas dapat mengurangi kelancaran
penyelenggaraan perjalanan wisata, sehingga ada alternatife lain dengan menjaga kelancaran dari pada penyelenggaraan perjalanan
wisata itu sendiri yaitu dengan menggunakan jalan bebas hambatan Jalan Tol yang disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan ODTW
yang dikunjungi. 6 Pemandu Wisata
Untuk pemandu wisata berdasarkan tingkat kemampuan pemandu dalam menguasai bahasa asing dan materi objek yang
dimaksud. 7 Biaya Tak Terduga
Dalam perjalanan wisata selalu akan ada pengeluaran tak terduga yang tidak termasuk dalam komponen yang tercantum.
Biasanya perencanaan paket akan menambahkan pada harga paket tour untuk menutup pengeluaran tak terduga tersebut.
8 Biaya ODTW Untuk mengunjungi objek wisata dikenakan pembayaran
perorangannya untuk biaya masuk, harga tergantung kebijaksanaan masing-masing ODTW.
commit to user 15
9 Biaya Pajak Dalam setiap usaha selalu dibebani oleh pajak pemerintah,
lebihnya yang berorientasi dibidang bisnis, penetapan dalam harga paket harus sudah termasuk pajak tersebut.
10 Keuntungan Profit Tujuan utama dalam suatu perusahaan atau usaha adalah
keuntungan, tetapi untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh membutuhkan suatu pemikiran yang tidak mudah. Besar
kecilnya keuntungan yang ditetapkan harus didasarkan pada penganalisaan yang tepat, akurat dan mempertimbangkan suasana pasar
dan pesaing. Menurut Musanef dalam buku Management Usaha Perjalanan
di Indonesia tahun 1996 halaman 33 menjelaskan berdasarkan komponen- komponen diatas dapat dihitung besarnya harga paket untuk tiap-tiap
orang. Masalahnya penentuan harga paket wisata seperti penentuan kamar hotel, transportasi, masalah makan dan lain-lain dipengaruhi oleh biaya
investasi, profit wisatawan, persaingan, elastisitas permintaan , keuntungan yang diharapkan Sumber : Musanef : 33
b. Jadwal Perjalanan
Menurut Oka A. Yoeti dalam buku Tour and Travel Management tahun 1982 halam 131, penyusunan paket wisata selalu disertai dengan
itinerary, karena merupakan suatu jadwal daftar dengan keterangan lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Tour itinerary adalah
commit to user 16
memuat hal-hal penting antara lain hari, tanggal, jam, ODTW yang dikunjungi, akomodasi, restoran, shopping center, free program, waktu
keberangkatan, lama berkunjung di ODTW dan waktu tiba Sumber : Oka A. Yoeti, 1982 : 131
12. Pengembangan Objek Wisata Menurut Samsuridjal D. dan Kaelany dalam buku peluang di Bidang
Pariwisata tahun 1997 pengembangan objek dan daya tarik wisata dapat menggunakan analisis 4 A dan SWOT. Analisis 4 A meliputi :
a. Atraksi Wisata Yaitu bahwa daerah tersebut harus mempunyai iklim yang baik,
pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan juga didukung oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan ditempat
tersebut seperti kongres, pameran atau peristiwa olah raga. b. Aksesibilitas Mudah dicapai
Tempat tersebut harus dekat jaraknya atau terjadinya transportasi ketempat itu secara teratur, sering, murah, nyaman dan aman.
c. Amenitas Yaitu terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat penginapan,
restoran, hiburan, transportasi lokal, yang memungkinkan wisatawan bepergian ditempat tersebut serta alat komunikasi lain.
d. Aktifitas Yaitu kegiatan yang dilakukan di objek wisata seperti memancing,
berenang, jelajah hutan, trekking dan lainnya Sumber : Samsuridjal
commit to user 17
D. dan Kaelany H.D, 1997 Analisis SWOT menurut Janianto dan Helmut F.Webber dalam buku
Perencanaan Ekowisata dari teori ke aplikasi tahun 2006 halaman 27 meliputi Streng kekuatan, Weakness kelemahan, Opportunity
kesempatan, Threats ancaman Sumber : Janianto Damanik dan Helmut F.Webber, 2006 : 27.
F. Metode Penelitian