pengukuran panjang total tubuh rayap. Tubuh rayap yang utuh kemudian dipotong pada bagian kepala. Pengambilan foto diulang kembali pada bagian kepala dan
selanjutnya dilakukan pengukuran kepala rayap dari mandibel sampai pangkal kepala. Identifikasi pada penelitian ini berdasarkan kunci identifikasi oleh Tho
1992 dan Ahmad 1958.
3.4 Kondisi Umum 3.4.1 Lokasi dan Luas
HPGW terletak 2,4 km dari poros jalan Sukabumi - Bogor Desa Segog. Dari simpang Ciawi berjarak 46 km dan dari Sukabumi 12 km. Secara Geografis
Hutan Pendidikan Gunung Walat berada pada 106°4827BT sampai 106°5029BT dan -6°5423LS sampai -6°5535LS. Secara administrasi
pemerintahan HPGW terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Secara administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas
Kehutanan Kabupaten Sukabumi.Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah 359 ha, terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur Cikatomas seluas 120 ha,
Blok Barat Cimenyan seluas 125 ha, dan Blok Tengah Tangkalak seluas 114 ha.
3.4.2 Topografi dan Iklim
HPGW terletak pada ketinggian 460 –715 m dpl. Topografi bervariasi dari
landai sampai bergelombang terutama di bagian selatan, sedangkan di bagian utara mempunyai topografi yang semakin curam. Pada punggung bukit kawasan
ini terdapat dua patok triangulasi KN 2.212 670 m dpl dan KN 2.213 720 m dpl. Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe B,
dengan dengan nilai Q = 14,3 –33 dan banyaknya curah hujan tahunan
berkisar antara 1600 –4400 mm. Suhu udara maksimum di siang hari 29°C dan
minimum 19°C di malam hari.
3.4.3Tanah dan Hidrologi
Tanah Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW adalah kompleks dari podsolik, latosol dan litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit,
sedangkan bagian di barat daya terdapat areal peralihan dengan spesies batuan
karst, sehingga di wilayah tersebut terbentuk beberapa gua alam karst gamping. HPGW merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya
terutama di bagian selatan mempunyai anak sungai yang mengalir sepanjang tahun, yaitu anak sungai Cipeureu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas dan Legok
Pusar. Kawasan HPGW masuk ke dalam sistem pengelolaan DAS Cimandiri.
3.4.4 Vegetasi
Tegakan Hutan di HPGW didominasi tanaman damar A. lorantifolia, pinus P. merkusii, puspa S. wallichii, sengon Paraserianthes falcataria,
mahoni Swietenia macrophylla dan spesies lainnya seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia, Gliricidae
sp., Shorea sp., dan akasia Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 spesies tumbuhan, termasuk 2 spesies rotan dan 13 spesies bambu. Selain itu
terdapat spesies tumbuhan obat sebanyak 68 spesies. Potensi tegakan hutan ± 10.855 m
3
kayu damar, 9.471 m
3
kayu pinus, 464 m
3
puspa, 132 m
3
sengon dan 88 m
3
kayu mahoni. Pohon damar dan pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus damar, pinus,
kayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sebaran rayap tanah di berbagai vegetasi