Karakteristik Keluarga Karakteristik Anak Kesejahteraan Keluarga

sosial emosi anak. Pengukuran dan penilaian variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Karakteristik Keluarga

Karakteristik keluarga diukur dan dinilai dengan cara sebagai berikut: a. Tipe keluarga dibedakan menjadi 0 keluarga inti dan 1 keluarga luas. b. Besar keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil ≤4 orang, keluarga sedang 5-6 Orang, dan keluarga besar ≥7 orang. c. Usia ayah ibu dibedakan menjadi dewasa awal 20-40 tahun, dewasa madya 41-65 tahun, dan dewasa akhir 65 tahun. d. Pendidikan orangtua contoh diukur berdasarkan lama sekolah pada pendidikan formal tahun. e. Pekerjaan ibu dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu 1 tidak bekerja, 2 petani kayu manis, 3 pedagang. f. Pendapatan dan pengeluaran keluarga dibedakan menjadi kurang dari Rp500.000,00, Rp500.00,00-Rp999.999,00, Rp1.000.000,00-Rp1.999.999,00, dan lebih dari atau sama dengan Rp2.000.000,00. g. Kepemilikan aset diukur berdasarkan kepemilikan rumah, kendaraan, alat elektronik, mebel, alat rumah tangga, dan lain-lain.

B. Karakteristik Anak

Karakteristik anak meliputi usia anak, jenis kelamin, dan urutan kelahiran. Pengukuran dan penilaian komponen karakteristik anak, yaitu: a. Usia anak dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu anak usia 10 tahun, 11 tahun, dan 12 tahun. b. Jenis kelamin anak terdiri atas 1 laki-laki dan 2 perempuan. c. Urutan kelahiran dikategorikan menjadi 1 anak tunggal, 2 anak sulung, 3 anak tengah, dan 4 anak bungsu.

C. Kesejahteraan Keluarga

Tingkat kesejahteraan keluarga diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu indikator garis kemiskinan BPS, indikator keluarga sejahtera BKKBN, dan a simple poverty scorecard for Indonesia. a. Berdasarkan garis kemiskinan perdesaan Provinsi Jambi 2010, keluarga dibedakan menjadi dua kategori menurut tingkat kemiskinan, yaitu: 1 Miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan ≤Rp193.834,00. 2 Tidak miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan Rp193.834,00. b. Berdasarkan indikator keluarga sejahtera BKKBN, keluarga dikelompokkan menjadi: 1 Keluarga prasejahtera PraKS, jika tidak memenuhi kriteria KS I 2 Keluarga sejahtera I KS I, jika memenuhi enam kriteria KS I 3 Keluarga sejahtera II KS II, jika memenuhi enam kriteria KS I dan delapan kriteria KS II 4 Keluarga sejahtera III KS III, jika memenuhi 14 kriteria KS II dan lima kriteria KS III 5 Keluarga sejahtera plus KS III Plus, jika memenuhi 19 kriteria KS III dan dua kriteria KS III Plus Lampiran 2 Berdasarkan pengelompokan tersebut, keluarga dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1 Miskin, jika termasuk dalam keluarga PraKS dan KS I. 2 Tidak miskin, jika termasuk dalam keluarga KS II, KS III, dan KS III Plus.

c. Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia terdiri atas sepuluh

pertanyaan dan masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda satu sama lain Lampiran 3. Skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga diperoleh skor minimum adalah nol kemungkinan besar berada di bawah garis kemiskinan dan skor maksimum adalah 100 kecil kemungkinan berada di bawah garis kemiskinan Chen Schreiner 2009.

D. Gaya Pengasuhan