± 0.7 ± 0.5 ± 0.5 ± 0.5 ± 0.7 ± 0.8 ± 0.5 Induksi Keragaman Genetik Tanaman Anthurium Wave Of Love (Anthurium plowmanii Croat.) dengan Radiasi Sinar Gamma Dari 60Co Secara In Vitro

Pengaruh Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co terhadap Pertumbuhan Tunas Anthurium Wave of Love In Vitro Tinggi Tunas a. Subkultur I Tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro diukur mulai dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi. Dosis radiasi sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro mulai 1 MSR sampai dengan 6 MSR setelah subkultur I Tabel 5. Analisis ragam tinggi tunas setelah subkultur I disajikan pada Lampiran 2. Tabel 5. . Tinggi Tunas Anthurium Wave of Love In Vitro pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur I Keterangan : = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 tn = tidak berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 a = data yang diuji merupakan hasil transformasi x + 0.5 12 KK = koefisien keragaman Dosis radiasi sinar gamma mulai berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas pada 7 MSR dan 8 MSR. Tinggi tunas tanaman yang diradiasi selalu lebih rendah dari tinggi tunas tanaman kontrol Tabel 5. Pada akhir pengamatan setelah subkultur I 8 MSR tinggi tunas kontrol adalah 3.7 ± 0.5 cm, tinggi tunas yang diradiasi menyebar mulai dari 2.8 ± 0.2 cm sampai 3.2 ± 0.3 cm. Gambar 3 menunjukkan grafik pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro hasil radiasi sinar gamma. Pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro semakin tertekan seiring dengan peningkatan dosis radiasi sinar gamma yang diaplikasikan. Pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro pada perlakuan dosis radiasi 10 Gy masih relatif baik. Dosis radiasi Dosis Radiasi Gy Minggu Setelah Radiasi Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 ....................cm....................

2.9 ± 0.7

3.0 ± 0.5

3.1 ± 0.5

3.4 ± 0.5

3.5 ± 0.5

3.5 ± 0.7

3.7 ± 0.8

3.7 ± 0.5

10 2.8 ± 0.6 2.8 ± 0.3 2.9 ± 0.4 3.0 ± 0.3 3.0 ± 0.3 3.0 ± 0.6 3.1 ± 0.6 3.2 ± 0.3 20 2.7 ± 0.5 2.7 ± 0.3 2.8 ± 0.3 2.8 ± 0.3 2.8 ± 0.3 2.9 ± 0.5 2.9 ± 0.6 3.0 ± 0.3 30 2.7 ± 0.5 2.7 ± 0.4 2.7 ± 0.3 2.7 ± 0.3 2.7 ± 0.3 2.8 ± 0.5 2.8 ± 0.5 2.9 ± 0.3 40 2.7 ± 0.5 2.7 ± 0.3 2.7 ± 0.2 2.8 ± 0.3 2.8 ± 0.3 2.8 ± 0.5 2.8 ± 0.5 2.8 ± 0.2 50 2.7 ± 0.5 2.7 ± 0.3 2.7 ± 0.3 2.7 ± 0.3 2.8 ± 0.3 2.8 ± 0.5 2.8 ± 0.7 2.8 ± 0.2 Uji F tn tn tn tn tn tn KK 8.49 8.49 8.64 10.53 10.12 10.01 9.99 a 9.82 a 20 Gy sampai 50 Gy sangat menghambat pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro . Grafik pertambahan tinggi tunas untuk keempat dosis tersebut relatif datar. Gambar 3. Grafik Pertambahan Tinggi Tunas Anthurium Wave of Love In Vitro pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur I Keterangan : D0 = 0 Gy D3 = 30 Gy D1 = 10 Gy D4 = 40 Gy D2 = 20 Gy D5 = 50 Gy Terhambatnya pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro yang diradiasi dengan sinar gamma diduga karena rusaknya sel-sel meristematik. Semakin tinggi dosis radiasi yang diaplikasikan, semakin banyak kerusakan sel yang terjadi, akibatnya pertumbuhan tanaman juga semakin terhambat. Menurut Grosch dan Hopwood 1979 radiasi sinar gamma dapat menyebabkan pengkerdilan pada tanaman karena terhambatnya aktivitas pembelahan sel meristem, termasuk sel-sel meristem pucuk tanaman. b. Subkultur II Dosis radiasi sinar gamma mulai berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro mulai 11 MSR sampai 16 MSR Tabel 6. Analisis ragam tinggi tunas setelah subkultur II disajikan pada Lampiran 6. Tabel 6. . Tinggi Tunas Anthurium Wave of Love In Vitro pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur II Keterangan : = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 1 tn = tidak berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 a = data yang diuji merupakan hasil transformasi x + 0.5 12 KK = koefisien keragaman Pertambahan tinggi tunas Anthurium Wave of Love in vitro hanya terjadi pada tanaman kontrol dan pada tanaman dengan perlakuan dosis radiasi 10 Gy. Mulai 12 MSR tinggi tunas tertinggi diperoleh pada tanaman kontrol. Pada dosis radiasi 20 Gy, 30 Gy, 40 Gy dan 50 Gy tidak terjadi pertambahan tinggi tunas. Tinggi tunas yang semakin menurun mulai 11 MSR pada dosis radiasi 20 Gy, 30 Gy, 40 Gy dan 50 Gy disebabkan setiap minggu semakin banyak tunas yang mati. Tinggi tunas terendah adalah pada perlakuan dosis radiasi 50 Gy. Radiasi sinar gamma menghambat perkembangan sel tanaman, diduga radiasi sinar gamma menyebabkan kerusakan pada sel-sel meristem. Rinawati 2007 melaporkan bahwa radiasi sinar gamma pada dosis 10 Gy sampai 50 Gy menghambat pertumbuhan tinggi tunas stevia Stevia rebaudiana Bertoni yang dikulturkan secara in vitro. Handayani 2004 melaporkan bahwa peningkatan dosis radiasi sinar gamma menyebabkan pertumbuhan tunas vanili Vanilla planifolia Andrews in vitro semakin terhambat. Sumarni 2005 melaporkan pada tanaman jati Tectono grandis Linn f., pertambahan tinggi tunas jati in vitro semakin terhambat dengan meningkatnya dosis radiasi sinar gamma. Dosis Radiasi Gy Minggu Setelah Radiasi Minggu 9 10 11 12 13 14 15 16 .....................cm...................... 1.8 ± 0.9 1.9 ± 0.9 1.9 ± 0.9 2.0 ± 0.7 2.1 ± 0.5 2.1 ± 0.3 2.2 ± 0.6 2.4 ± 0.8 10 1.6 ± 0.8 1.7 ± 0.6 1.7 ± 0.7 1.8 ± 0.8 1.9 ± 0.4 1.9 ± 0.6 2.1 ± 0.8 2.3 ± 0.9 20 2.2 ± 0.7 2.2 ± 0.7 1.7 ± 1.2 1.3 ± 1.2 1.2 ± 1.0 0.4 ± 1.4 0.3 ± 1.2 0.2 ± 1.4 30 2.4 ± 0.6 2.4 ± 0.4 1.3 ± 1.3 1.1 ± 1.2 1.0 ± 1.0 0.6 ± 1.2 0.4 ± 1.3 0.2 ± 1.3 40 2.3 ± 0.6 2.4 ± 0.6 1.6 ± 1.3 1.5 ± 1.1 1.2 ± 1.1 0.4 ± 1.1 0.2 ± 1.2 0.1 ± 1.5 50 2.2 ± 0.9 2.2 ± 0.8 1.5 ± 1.4 1.4 ± 1.2 1.3 ± 1.0 0.4 ± 1.0 0.3 ± 1.1 0.1 ± 1.6 Uji F tn tn KK 16.27 4.24 a 6.95 a 4.53 a 8.54 a 8.27 a 8.46 a 13.12 a Beberapa peneliti lain juga melaporkan bahwa tinggi tanaman famili Araceae secara in vivo semakin terhambat seiring dengan meningkatnya dosis radiasi sinar gamma yang diaplikasikan, pada dua kultivar A. andreanum, yaitu A. andreanum kultivar Mini dan A. andreanum kultivar Holland Faradilla, 2008, pada tanaman Philodendron xanadu dan Pilodendron kultivar Crocodile Teeth Melina, 2008, dan pada tanaman Caladium spp Nariah, 2008. Jumlah Daun a. Subkultur I Daun yang diamati dan dihitung adalah daun yang sudah membuka. Perlakuan dosis radiasi sinar gamma mulai berpengaruh nyata terhadap jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro saat 2 MSR Tabel 7. Dosis radiasi sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro pada 1 MSR dan 3 MSR. Analisis ragam jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro setelah subkultur I disajikan pada Lampiran 3. Jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro sangat nyata dipengaruhi oleh dosis radiasi sinar gamma mulai 4 MSR sampai akhir periode pengamatan setelah subkultur I 8 MSR. Mulai 3 MSR sampai 8 MSR, jumlah daun terbanyak diperoleh pada tunas tanaman kontrol Tabel 7. Secara umum jumlah daun tunas tanaman kontrol selalu lebih tinggi dibandingkan jumlah daun tunas tanaman yang diradiasi. Pada akhir pengamatan subkultur I 8 MSR jumlah daun tertinggi diperoleh pada tanaman kontrol, yaitu 12.1 ± 3.1 daun, dan jumlah daun terendah diperoleh pada perlakuan dosis radiasi 40 Gy, yaitu 4.6 ± 0.5 daun. Pertambahan jumlah daun terhambat pada dosis radiasi 20 Gy sampai 50 Gy. Menurut Harten 1998 radiasi dapat menurunkan aktivitas mitosis. Pada dasarnya radiasi sinar gamma merupakan perlakuan yang merusak. Kerusakan yang terjadi berlaku umum, yaitu semua sel akan dirusak sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan daun tunas yang diradiasi lebih lambat dibandingkan pertumbuhan daun tunas tanaman kontrol. Tabel 7. Jumlah Daun Anthurium Wave of Love In Vitro per Eksplan pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur I Keterangan : = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 1 tn = tidak berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 a = data yang diuji merupakan hasil transformasi x + 0.5 12 KK = koefisien keragaman Setelah subkultur I, penekanan pertumbuhan daun juga terlihat dari ukuran daun baru Anthurium Wave of Love in vitro. Daun baru tanaman Anthurium Wave of Love in vitro pada perlakuan dosis radiasi 20 Gy, 30 Gy, 40 Gy dan 50 Gy memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan daun baru tanaman kontrol. Secara visual bisa diamati walaupun tidak dilakukan pengukuran Gambar 4. a b Gambar 4. Daun Baru Anthurium Wave of Love In Vitro pada 8 MSR a Daun Baru Tanaman Kontrol tanda panah b Daun Baru Tanaman pada Perlakuan Dosis Radiasi 30 Gy tanda panah Dosis Radiasi Gy Minggu Setelah Radiasi Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 2.5 ± 0.4 2.9 ± 0.3