± 0.3 ± 1.0 ± 1.6 ± 2.9 10.8 ± 2.8 ± 3.1 Induksi Keragaman Genetik Tanaman Anthurium Wave Of Love (Anthurium plowmanii Croat.) dengan Radiasi Sinar Gamma Dari 60Co Secara In Vitro

Tabel 7. Jumlah Daun Anthurium Wave of Love In Vitro per Eksplan pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur I Keterangan : = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 1 tn = tidak berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 a = data yang diuji merupakan hasil transformasi x + 0.5 12 KK = koefisien keragaman Setelah subkultur I, penekanan pertumbuhan daun juga terlihat dari ukuran daun baru Anthurium Wave of Love in vitro. Daun baru tanaman Anthurium Wave of Love in vitro pada perlakuan dosis radiasi 20 Gy, 30 Gy, 40 Gy dan 50 Gy memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan daun baru tanaman kontrol. Secara visual bisa diamati walaupun tidak dilakukan pengukuran Gambar 4. a b Gambar 4. Daun Baru Anthurium Wave of Love In Vitro pada 8 MSR a Daun Baru Tanaman Kontrol tanda panah b Daun Baru Tanaman pada Perlakuan Dosis Radiasi 30 Gy tanda panah Dosis Radiasi Gy Minggu Setelah Radiasi Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 2.5 ± 0.4 2.9 ± 0.3

3.6 ± 0.3

6.2 ± 1.0

8.3 ± 1.6

10.1 ± 2.9 10.8 ± 2.8

12.1 ± 3.1

10 2.4 ± 0.3 2.6 ± 0.3 2.9 ± 0.4 5.0 ± 0.4 6.4 ± 1.2 7.4 ± 1.3 8.5 ± 1.0 10.4 ± 1.7 20 2.2 ± 0.2 2.6 ± 0.1 2.9 ± 0.2 3.9 ± 0.1 3.9 ± 0.5 4.1 ± 0.5 4.2 ± 0.4 4.7 ± 0.3 30 2.5 ± 0.4 3.0 ± 0.3 3.4 ± 0.3 4.8 ± 0.4 5.1 ± 0.6 5.7 ± 1.1 6.0 ± 1.0 6.1 ± 0.9 40 2.5 ± 0.2 2.8 ± 0.2 3.3 ± 0.4 3.9 ± 0.5 3.9 ± 0.6 4.0 ± 0.5 4.1 ± 0.4 4.6 ± 0.5 50 2.7 ± 0.5 3.1 ± 0.2 3.1 ± 0.2 4.4 ± 0.6 4.5 ± 0.6 4.8 ± 0.7 5.2 ± 0.8 5.3 ± 0.7 Uji F tn tn KK 10.94 a 7.09 a 8.78 13.23 a 14.98 a 20.24 a 18.97 a 20.97 a Pengaruh radiasi sinar gamma juga terlihat pada warna daun. Warna daun tunas tanaman Anthurium Wave of Love in vitro pada dosis radiasi 20 Gy sampai 50 Gy mulai menguning pada 2 MSR hingga akhir pemeliharaan setelah subkultur I. Handayani 2007 melaporkan bahwa dosis radiasi sinar gamma menghambat terbentuknya daun baru pada Euphorbia milli secara in vivo. Penghambatan pertumbuhan daun mulai terjadi pada dosis 45 Gy, dan tidak terjadi pembentukan daun baru pada dosis radiasi 60 Gy. Rinawati 2007 juga melaporkan bahwa pertumbuhan daun tanaman stevia in vitro mulai terhambat pada dosis radiasi 10 Gy. b. Subkultur II Dosis radiasi sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro pada 9 MSR sampai dengan 12 MSR Tabel 8. Analisis ragam jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro setelah subkultur II disajikan pada Lampiran 7. Mulai 10 MSR jumlah daun tertinggi diperoleh pada perlakuan dosis radiasi 10 Gy. Perlakuan dosis radiasi sinar gamma berpengaruh nyata terhadap jumlah daun Anthurium Wave of Love in vitro mulai 13 MSR sampai akhir pengamatan subkultur II. Mulai 13 MSR sampai akhir pengamatan setelah subkultur II jumlah daun pada perlakuan dosis radiasi 10 Gy lebih tinggi daripada jumlah daun tanaman kontrol dan jumlah daun perlakuan dosis 20 Gy sampai 50 Gy Tabel 8. Tunas yang diberi perlakuan dengan dosis radiasi 20 Gy, 30 Gy, 40 Gy dan 50 Gy tidak mampu membentuk daun baru. Setelah subkultur II daun pada perlakuan dosis radiasi 20 Gy sampai 50 Gy semakin menguning dan tanaman berangsur-angsur mati. Pertambahan jumlah daun hanya terjadi pada kontrol dan dosis radiasi 10 Gy. Pertumbuhan daun pada dosis radiasi 10 Gy lebih tinggi daripada perlakuan kontrol. Jumlah daun yang menurun mulai dari 11 MSR dikarenakan tunas banyak yang mati. Pada 16 MSR sebagian besar tunas dari perlakuan dosis radiasi 20 Gy sampai 50 Gy telah mengalami kematian. Tabel 8. Jumlah Daun Anthurium Wave of Love In Vitro per Eksplan pada Perlakuan Dosis Radiasi Sinar Gamma dari 60 Co setelah Subkultur II Keterangan : = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 = berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 1 tn = tidak berpengaruh nyata berdasarkan uji F pada taraf 5 a = data yang diuji merupakan hasil transformasi x + 0.5 12 KK = koefisien keragaman Ichikawa dan Ikushima 1967 melaporkan bahwa kerusakan sel pada meristem yang diradiasi menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, namun pada tingkat dosis radiasi yang relatif rendah dapat merangsang pertumbuhan tanaman karena hilangnya kemampuan sebagian sel pada meristem untuk membelah menyebabkan aktivitas sel lain meningkat. Hal ini yang menyebabkan jumlah daun tanaman Anthurium Wave of Love in vitro pada dosis radiasi 10 Gy lebih tinggi dari jumlah daun tanaman kontrol. Wijaya 2006 melaporkan bahwa dosis radiasi sinar gamma pada 15 Gy meningkatkan jumlah daun tanaman seledri secara in vivo. Jumlah daun pada dosis 15 Gy lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah daun tanaman kontrol dan perlakuan lainnya. Kaniasari 2005 melakukan radiasi sinar gamma pada 3 kultivar mawar Rosa hybrida L secara in vitro, yaitu mawar kultivar Megawati, Talitha dan Putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mawar kultivar Megawati dan Putri memiliki nilai rataan jumlah daun tertinggi pada dosis 15 Gy, dan jumlah daun tertinggi pada mawar kultivar Talitha adalah pada dosis 5 Gy. Jumlah daun mengalami penurunan pada dosis radiasi 20 Gy sampai 50 Gy pada mawar kultivar Megawati dan Putri. Pada mawar kultivar Talitha penurunan rataan jumlah daun terjadi pada dosis radiasi 10 Gy sampai 50 Gy. Aryani 1990 Dosis Radiasi Gy Minggu Setelah Radiasi Minggu 9 10 11 12 13 14 15 16 2.2± 0.7 2.3 ± 0.7