Umpan-balik Kestabilan Model Pendulum

. Sistem dengan jumlah output lebih dari satu dinamakan single input multiple output system. Untuk selanjutnya, yang menjadi perhatian utama adalah posisi kereta, sehingga output sistem pendulum terbalik akan menggunakan persamaan 3.12. Persamaan 3.11 dan 3.12 merupakan salah satu dari sekian banyak representasi state space dari pendulum terbalik. Sistem pendulum terbalik dapat pula direpresentasikan dengan menggunakan fungsi transfer. Fungsi transfer yang ekivalen dengan persamaan 3.11 dan 3.12 adalah: . Proses penurunan fungsi transfer diberikan pada Lampiran 6 Dalam kasus ini, beberapa parameter akan dimisalkan untuk mempermudah perhitungan, yaitu: , , , , . Dengan menggunakan permisalan tersebut, persamaan 3.11 dan 3.12 dapat dituliskan sebagai berikut 3.13 dengan , , .

3.2 Kestabilan Model Pendulum

Terbalik Berikut ini akan dikaji kestabilan dari sistem pendulum terbalik tersebut, dengan melihat akar ciri nilai eigen atau poles dari matrik pada persamaan 3.13. Jika semua nilai eigennya bernilai negatif, maka sistem tersebut merupakan sistem yang stabil, karena , pada saat ∞. Akar ciri dari matriks adalah: , , .

3.2.1 Umpan-balik

State dan Pole Placement Dari akar ciri yang diperoleh, dapat dilihat bahwa sistem pendulum terbalik tidak stabil. Sistem pada persamaan 3.13 tersebut dapat distabilkan dengan cara memilih sinyal inputkontrol yang tepat. Persamaan sistem dinamik dari pendulum terbalik adalah . 3.14 Dengan mensubstitusikan sinyal kontrol , sistem pada persamaan 3.14 akan menjadi . Diagram balok untuk sistem pada persamaan 3.14 dapat dilihat pada Gambar 6. Selanjutnya, akan dipilih vektor yang berukuran sedemikian rupa sehingga memiliki nilai eigen yang dikehendaki. Proses mendapatkan dinamakan pole placement. Syarat agar pole placement dapat dilakukan adalah dengan melihat apakah sistem tersebut terkontrol ataukah tidak. Jika suatu sistem terkontrol, maka pole placement dapat dilakukan. Misalkan poles yang dikehendaki dari suatu sistem untai tertutup adalah , , … , . Dengan memilih matriks penyesuai gain matrix yang sesuai dalam kasus ini vektor , dimungkinkan untuk memaksa sebuah sistem yang takstabil memiliki poles yang diinginkan. Sebagai contoh, misalkan suatu sistem didefinisikan sebagau berikut x Ax u = + 3.15 dengan , . Gambar 6. Sistem pendulum terbalik dengan umpan-balik state Sistem pada persamaan 3.15 memiliki poles di . . , dan , . Poles tersebut menunjukkan bahwa sistem diatas tidak stabil. Dengan menggunakan umpan-balik state , sistem tersebut akan dipaksa untuk memiliki poles di dan . Selanjutnya, perlu dilihat keterkontrolan dari sistem tersebut. Matriks dari sistem tersebut adalah . Dapat dilihat bahwa matriks dari sistem tersebut berpangkat penuh, sehingga pole placement dapat dilakukan. Selanjutnya, akan dicari vektor sehingga | | sama dengan persamaan karakteristik dari poles yang dikehendaki. Persamaan karakteristik yang dikehendaki adalah: . Sedangkan | | . Oleh karena | | harus sama dengan persamaan karakteristik yang dikehendaki, maka , , . Sehingga diperoleh . Dalam kasus sistem pendulum terbalik, matriks controllability adalah sebagai berikut: 3.16 dengan , , , . Karena det , maka matiks berpangkat penuh, sehingga persamaan 3.13 merupakan sistem yang terkontrol. Agar persamaan 3.13 merupakan sistem yang stabil, nilai dari | | dipaksa sama dengan nilai dari persamaan karakteristik yang dikehendaki dengan cara menaruh pole di posisi stabil. Pole yang di kehendaki adalah , , , ; √ i, √ i, , , dengan dan adalah pasangan closed- loop poles yang dominan. Sedangkan dan ditempatkan di sebelah kiri dan agar pengaruh dari respon dan kecil. Persamaan karakteristik yang dikehendaki dari sistem tersebut adalah √ i √ i dengan , , , . Untuk memudahkan percarian vektor , state equation pada persamaan 3.13 akan ditransformasi ke dalam bentuk kanonik. Untuk mentransformasi persamaan 3.13, didefinisikan matriks transformasi , yaitu dengan adalah matriks controllability, yaitu: dan , dengan adalah koefisien polinom dari persamaan karakteristik | | . Dalam kasus ini persamaan karakteristik dari sistem pendulum terbalik adalah: | | 4 2 3 1 0. 4 g l s s l l ϕ ϕ − + = + = + 3.17 Dari persamaan 3.17, diperoleh 3.18 Didefinisikan pula vektor , dengan . Karena pangkat dari penuh, maka memiliki inverse, sehingga persamaan 3.13 dapat ditransformasi menjadi . 3.19 Misalkan persamaan karakteristik yang dikehendaki adalah 3.20 sedemikian sehingga sistem pendulum terbalik stabil. Misalkan pula . 3.21 Dipilih . Setelah sinyal kontrol disubstitusikan ke persamaan 3.19, persamaan pendulum terbalik menjadi . 3.22 Akan ditunjukkan bahwa persamaan karakteristik dari sistem pada persamaan 3.22 sama dengan persamaan karakteristik dari sistem pada persamaan 3.13 yang menggunakan . Persamaan karakteristik dari sistem pada persamaan 3.22 adalah | | . Sedangkan persamaan karakteristik dari persamaan 3.13 dengan adalah | | | | | | . Sehingga persamaan karakteristik dari sistem pendulum terbalik dapat dituliskan | | s -1 s -1 -1 a n + δ n a n-1 + δ n-1 a n-2 + δ 2 a 1 + δ 1 . 3.23 Persamaan 3.23 adalah persamaan karakteristik dari sistem yang disertai umpan- balik state. Persamaan 3.23 harus sama dengan persamaan 3.20 agar sistem tersebut stabil. Dengan menyamakan koefisien dari polinom pada persamaan 3.20 dan 3.23, diperoleh . Jika nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan 3.21, akan diperoleh . 3.24 Dari persamaan 3.16 dan 3.18, diperoleh . Secara explisit, sistem pendulum terbalik yang telah ditransformasi ke bentuk kanonik adalah sebagai berikut: . dengan , , disediakan di Lampiran 7. Dari persamaan 3.24, umpan-balik state untuk kasus pendulum terbalik adalah | | | - 4l 2 4+l φ 9g - l 4+l φ 3g - 4l 2 4+l φ 9g - l 4+l φ 3g - l 4+l φ 3 - l 4+l φ 3 dengan , , , . Sehingga sistem pendulum terbalik pada Gambar 6 merupakan sistem yang stabil. Untuk memperoleh umpan-balik state, dapat pula digunakan formula Ackermann yang disajikan dalam Lampiran 8. Gambar 7. Sistem pendulum terbalik dengan umpan-balik state dan output

3.2.2 Umpan-balik