perusahaan juga memiliki beberapa fasilitas pendukung untuk pekerjaan lanskap, antara lain ruang diskusi, ruang peralatan dan bahan, ruang pimpinan perusahaan.
Foto fasilitas yang ada di perusahaan dapat dilihat pada Gambar 20.
4.6 Cara Mendapatkan Proyek
Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia dalam menangani proyek perancangan design, perencanaan planning, dan pengelolaan
management, diperoleh melalui empat cara, yaitu: 4.6.1 Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung merupakan cara penerimaan proyek dimana perusahaan diminta langsung oleh klien. Proses ini tidak melalui pengajuan
penawaran kepada pihak lain. Untuk jenis klien pada proses penunjukan langsung berasal dari perorangan atau perusahaan yang memiliki kepercayaan terhadap
kinerja perusahaan. Klien tersebut merupakan klien yang lama ataupun baru dalam menggunakan jasa perusahaan.
Gambar 20. Fasilitas Di PT.Envirospace Consultant Indonesia a.Ruang Studio Gambar, b. Ruang Diskusi, c. Ruang Alat dan Bahan, dan d.
Ruang Principal Foto: Fauzi, 2011
a b
c d
4.6.2 Kerjasama dengan konsultan atau profesi lain Kerjasama dengan profesi lain merupakan penerimaan proyek oleh
perusahaan dari hasil kerjasama dengan konsultan lain, baik konsultan lanskap atau konsultan selain lanskap seperti konsultan arsitektur, konsultan sipil,
konsultan ME. Jenis proyek yang dikerjakan merupakan proyek skala besar sehingga memerlukan kerjasama dari berbagai spesialisasi profesi untuk
menghasilkan produk yang baik. 4.6.3 Pengajuan penawaran tender
Tender dilakukan perusahaan dengan cara mengajukan penawaran suatu rancangan atau konsep perencanaan beserta rencana anggaran biaya RAB
kepada klien yang merupakan penyelenggara proyek yang akan ditangani. Cara ini melalui beberapa proses penilaian teknik dari penyelenggara proyek untuk
selanjutnya dipilih untuk menangani proyek. 4.6.4 Kerjasama dengan Lembaga
Kerjasama dengan lembaga dilakukan perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan suatu instansi, baik lembaga pemerintahan maupun swasta.
Contoh lembaga pemerintahan, yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Tata Kota dan Wilayah, sedangkan untuk lembaga swasta yaitu perusahaan-
perusahaan swasta.
4.7 Proses Perancangan PT. Envirospace Consultant Indonesia
Pekerjaan proyek yang dilaksanakan perusahaan pada umumnya mengikuti prosedur yang dilakukan perusahaan arsitektur lanskap lainnya.
Perusahaan ESCI memiliki standar proses perancangan yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis tapak, konsep desain concept design, preliminary concept
design dan final concept, desain skematik schematic design, rencana induk master plan, pengembangan desain design development, gambar konstruksi
construction drawing, pelaksanaan implementation, pemeliharaan maintenance. Pada Gambar 21 disajikan diagram proses perancangan
perusahaan ESCI.
Gambar 21. Tahapan Perancangan Di PT.Envirospace Consultant Indonesia Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011
Kegiatan Magang Inventarisasi
Preliminary Concept Design Konsep Dasar
Concept Plan Analisis Tapak
Pengambangan Desain Design Development
Desain skematik Schematic Design
Rencana Induk Site Plan
Detail Konstruksi Detail Engineering Design
Tahap Persiapan
Tahap Administrasi Tahap Tender
Tahap Perancangan
4.7.1 Tahap Persiapan Tahapan ini yang pertama dilakukan perusahaan ESCI pada proses kerja.
Tahapan ini merupakan persiapan berbagai teknis proyek, administrasi dan legalitas yang bertujuan untuk memberikan kelancaran dalam pekerjaan proyek.
Pada tahapan persiapan, perusahaan melakukan pertemuan dan diskusi dengan klien untuk membicarakan perjanjian legalitas proyek, keinginan klien dan
harapan proyek yang akan dikerjakan. Setelah itu perusahaan melakukan usulan mengenai sistem kegiatan proyek secara detail seperti bentuk produk, time line
progres produk dan biaya. Tahapan ini telah dilalui jika ada persetujuan diantara dua pihak, yaitu dari pihak perusahaan maupun klien.
Pada tahapan ini teknik dalam komunikasi dan presentasi yang baik dapat meyakinkan klien. Selain itu, diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap klien yang dapat mengakibatkan pembatalan proyek cut off. Komunikasi yang baik antara perusahaan dengan klien merupakan kunci
keberhasilan dalam pekerjaan proyek yang dapat memberikan keuntungan kepada dua belah pihak.
4.7.2 Inventarisasi Tahapan inventarisasi adalah kegiatan untuk melihat kondisi tapak di
lapang. Tujuan dari tahap ini adalah melakukan cross check antara data yang sudah diberikan klien dengan kondisi di lapang. Data tersebut antara lain ukuran
tapak eksisting, aksesibilitas, utilitas, jenis pengguna tapak user, tata guna lahan, elemen biofisik, vegetasi, topografi dan hidrologi.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh di lapangan. Metode untuk
pengumpulan data primer yaitu melalui site survey ke lokasi dan wawancara terhadap klien dan pengguna tapak. Sebelum melakukan site survey perusahaan
menyiapkan peta awal base plan yang biasanya diperoleh dari pihak klien atau berasal dari google map. Cara yang kedua yaitu pengambilan data secara tidak
langsung atau data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bank data yang sudah ada sebelumnya.
Dalam pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder diperoleh secara team work yaitu kerjasama antara pimpinan perusahaan dan staf pemegang
proyek untuk mencari data. Semua data yang diperoleh merupakan dasar dari proses perancangan selanjutnya.
4.7.3 Analisis Tapak Tahap ini dilakukan setelah tahap inventarisasi selesai. Tujuan dari tahap
analisis adalah mengevaluasi data yang diperoleh pada tahap inventarisasi untuk menentukan proses selanjutnya. Analisis diperlukan untuk menentukan awal dari
pembuatan konsep desain yang memaksimalkan fungsi dan estetika serta sesuai keinginan klien, kebutuhan pengguna dan tidak merusak tapak dan lingkungan
sekitar. Perusahaan melakukan proses analisis dengan sistem diskusi antara
pimpinan dan staf perusahaan. Selain itu, dilakukan pembagian kerja kepada staf atau tim untuk menganalisis aspek yang diperlukan untuk pembuatan rancangan.
Proses analisis dilakukan pada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap perancangan. Contoh aspek tersebut adalah letak dan luas tapak, iklim,
aksesbilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Jumlah aspek yang dianalisis tergantung dari jenis perancangan yang akan dibuat atau diterapkan.
Proses analisis yang dilakukan perusahaan juga memperhitungkan waktu dan dana yang ada, sehingga proses analisis bisa dilakukan secara efektif dan efisien serta
mendapatkan hasil analisis yang baik. 4.7.4 Konsep Dasar Concept Plan
Tahap konsep dasar dilakukan setelah sintesis dari tahap analisis dihasilkan. Tahapan ini merupakan perumusan awal untuk menetapkan dasar
pemikiran yang meliputi tema, karakter dan fungsi yang akan direncanakan. Produk dari tahapan ini berupa gambar grafis atau penjelasan deskriptif yang akan
dipresentasikan kepada klien. Pembuatan konsep dasar dilakukan dari hasil diskusi eksternal dan
internal. Diskusi eksternal dilakukan dengan pihak klien dan pihak yang terkait diluar keanggotaan perusahaan ESCI. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan
keinginan klien dan saran dari konsultan lanskap. Diskusi internal dilakukan dengan tim proyek di dalam perusahaan yang meliputi principal dan divisi
perancangan.
4.7.5 Preliminary Concept Design dan Final Concept design Tahapan ini berupa pembuatan gambar-gambar ilustrasi dan penggunaan
image references untuk menggambarkan konsep yang akan diajukan kepada klien. Penggunaan gambar-gambar tersebut untuk memperlihatkan gambaran nyata
mengenai konsep yang akan digunakan. Image references yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu lokasi yang pernah dikunjungi,
hasil implementasi produk desain, buku sumber, dan website. Image references yang digambarkan tersebut meliputi elemen hard material dan soft material.
Gambar ilustrasi berasal dari pekerjaan studio yang dilakukan tim proyek dari perusahaan. Gambar tersebut berupa gambar potongan atau tampak potongan
general general section, gambar potongan atau tampak potongan tipikal typical section, dan gambar perspektif artist impression.
Tahapan konsep desain awal preliminary concept design biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Proses revisi ini dilakukan sesuai keinginan
klien dan kesepakatan bersama semua pihak. Setelah proses revisi tersebut berakhir selanjutnya dihasilkan konsep desain akhir final concept design
4.7.6 Desain Skematik Schematic Design Tahap desain skematik adalah proses penggambaran penggunaan ruang
dan pola hubungan secara skematik. Untuk proyek skala kecil seperti perumahan, rencana induk dan rencana skematik dirumuskan secara umum. Namun, untuk
proyek berskala besar yang memiliki tata guna lahan yang banyak, rencana skematik dibuat secara detail.
4.7.7 Rencana tapak Site Plan Tahapan ini bertujuan untuk menggambar rencana garis besar suatu
proyek. Produk dari rencana induk ini memiliki bagian-bagian tertentu yang sesuai dengan konsep seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari
struktur elemen keras. Produk dari tahapan ini selanjutnya akan diperhalus dan diperbaiki pada tahap selanjutnya. Produk ini dibuat oleh pimpinan perusahaan
dan selanjutnya akan dikembangkan oleh staf perancangan dan perencanaan.
4.7.8 Pengembangan Desain Design Development Tahapan ini merupakan pengembangan dari konsep desain. Tujuan dari
tahap ini adalah membuat dan menyajikan gambar-gambar detail yang sudah memiliki kelengkapan material baik soft material maupun hard material. Pada
tahapan ini, gambar pengembangan desain dibuat beberapa alternatif yang sesuai dengan konsep awal. Tahapan ini mengalami beberapa proses revisi dari klien dan
pihak lainnya. 4.7.9 Detail Konstruksi Detail Engineering Design
Detail konstruksi Detail Engineering Design merupakan tahapan pembuatan rancangan konstruksi yang dilengkapi dengan spesifikasi material
beserta dimensi yang akan diimplementasikan. Tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap pengembangan desain design development. Produk
dari tahapan ini dibuat oleh drafter dengan arahan dari divisi sipil dan struktur untuk menentukan jenis bahan material dan volume yang akan digunakan. Produk
yang dihasilkan harus memenuhi standar gambar teknik agar dapat dibaca oleh pihak kontraktor. Gambar konstruksi yang tepat akan memudahkan kontraktor
untuk membangun elemen-elemen yang ditentukan untuk dikerjakan atau dibangun. Produk dari tahapan detail konstruksi adalah rencana pelaksanaan
layout plan, planting plan, hardscape plan, rencana irigasi water tap point, rencana pencahayaan lighting landscape plan, detail soft material, dan detail
hard material. 4.7.10 Pelaksanaan Implementation
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan setelah dokumen gambar disetujui melalui tahap tender lelang. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membangun
rancangan dari gambar menjadi sesuatu yang terbangun. Pelaksanaan tersebut meliputi pembangunan hard material dan soft material yang sudah ditetapkan
dalam hasil perancangan pada gambar kerja working drawing. Kontraktor memulai melakukan pekerjaan pembangunan setelah kontrak ditandatangani.
Perusahaan melakukan pemantauan pada tahap pelaksanaan agar pembangunan yang dikerjakan sesuai dengan desain yang direncanakan sebelumnya.
4.7.11 Pemeliharaan Maintenance Tahapan ini bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap elemen tapak
yang dibangun seperti elemen soft material dan hard material agar kondisinya terjaga dengan baik dan bentuknya sesuai dengan rancangan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN