Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Aliran Idealism Dalam Pendidikan Jasmani

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman yang modern seperti saat ini, terkadang pendidikan jasmani masih di pandang sebelah mata.Pendidikan jasmani terkadang diabaikan oleh para pelajar.Padahal pendidikan jasmani sangat perlu untuk kita pelajari, mengapa demikian?Karena pendidikan jasmani tidak hanya menggunakan otot saja tetapi juga menggunakan otak untuk berpikir rasional.Program pendidikan jasmani berbeda dengan program olahraga. Pendidikan jasmani merupakan sebuah proses pembentukan. Sedangkan olahraga adalah sebuah prodak. Kedua program ini sebenarnya saling berhubungan, dimana hubungannya adalah terletak pada program pendidikan jasmani dasarnya sedangkan program olahraga merupakan kelanjutan daripendidikanjasmani. Akan tetapi apa yang terjadi? Terkadang orang menyamakan olahraga dengan pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani dijauhi oleh generasi muda yang tidak menyukai olahraga padahal pendidikan jasmani dapat menambah pengetahuan kita.Pendidikan jasmani juga memiliki filsafat, pendidikan jasmani tidak hanya sekedar teori tetapi juga kerangka berpikir. Pendidikan jasmani mempelajari aliran-aliran filsafat yang berhubungan dengan penjas.Salah satunya adalah idealisme.Pendidikan jasmani merupakan sebuah pendidikan yang bersifat fisik. Namun meskipun demikian pendidikan jasmani itu tidak hanya sekedar fisik saja akan tetapi pikiran pun termasuk didalamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana idealisme dalam pendidikan jasmani? 2. Fokus apa yang diambil dari idealisme dalam pendidikan jasmani? 3. Bagaimana pandangan idealisme dalam pendidikan jasmani?

C. Tujuan

1 Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Supaya mahasiswa tidak lagi memandang sebelah mata pendidikan jasmani 2. Supaya mahasiswa lebih memahami tentang pendidikan jasmani terutama aliran filsafat pendidikan jamani 3. Supaya mahasiswa memahami idealisme dalam pendidikan jasmani. BAB II 2 KAJIAN TEORI A . Filsafat

1. Pengertian Filsafat

PengertianfilsafatsecaraetimologiberasaldariYunani, Philosopia dari philein berarti mencintai, atau philia berarti cinta dan Sophia berarti kearifan, kebenaran.Dan saat ini lebih dikenal dengan kata Inggris Philosophy, yang artinya cinta kearifan. Filsafat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu filsafat umum dan filsafat khusus. 1. filsafat umum atau filsafat murni yang memiliki objek: a. metafisika, hakikat kenyataannya adalah segala sesuatu,yang termasuk didalamnya: -ontologi : hakikat kenyataan secara keseluruhan -kosmologi : kenyataan tentang alam atau kosmos -humanologi : kenyataan tentang manusia -teologi : kenyataan tentang tuhan b. Epistomologi, hakikat mengetahui kenyataan c. Logika, hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan d. Aksiologi, hakikat yang menilai keadaan, antara lain tentang: -etika : hakikat nilai yang berhubungan dengan baik dan jahat -estetika : nilai yang berhubungan dengan indah dan buruk 2. filsafat khusus atau filsafat terapan Yang objeknya adalah kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang penting.Contohnya : hukum, sejarah, seni, ilmu, pendidikan , dan sebagainya.

2. Cabang-cabang filsafat khusus adalah :

a. Filsafat hukum Yang menyelidiki hukum sebagai suatu bentuk yang sangat khas dari pengawasan sosial dalam sebuah masyarakat ynag terorganisasi berdasarkan politik yang dianut, 3 bagaimana masyarakat tersebut mempertahankannya, danbagaimana pelaksanaannya melalui suatu proses yuridis dan administratif. Roscoe Pound, Philosophy of law, living schoolss of philosophy,hal.67 b. Filsafat sejarah Menyelidiki metafisika sejarah yang berkenaan dengan latar belakang, sebab-sebab dan hukum-hukum yang mendasar, makna dan motivasi perkembanganmanusia sebagai makhluk sosial dalam batas-batas kausalias psikofisik, serta logika sejarah yang berkenaan dengan pemahaman sejarah. Ligmar Von Verse, Philosophy of History, A Dictionary of Philosophy, hal. 127 c. Filsafat seni Yang menyelidiki hakikat nilai-nilai estetis, yaitu nilai-nilaikeindahan yang terkandung dalam alam dan karya seni dalam segala bentuk dan maknanya. Harold M. Titus, Living Issues of Philosophy. Hal. 360. d. Filsafat moral Menyelidiki makna baik, yang berhubungan dengan tujuan hidup,makna kewajiban yang berhubungan dengan hukum, dan makna kebajikan yang berhubungan dengan kesetujuan dan ketidak setujuan. Thomas English Hill, Contemporary Ethical Theories, hal. 157-158. e. Filsafat sosial termasuk politik dan ekonomi menyelidiki masalah keberadaan saling berhubungan antara manusia dengan masyarakat, perangkat nilai-nilai asosiatif yang tertuju pada proses sosial yang terarah, kekuatan dan kekuasaan negara, pengawasan sosial yang berkenaan dengan hukum dan hak, kewajian politik, dan keadilan. Robert N. Beck, Handbook in Social Philosophy, hal. 4-5. f. Filsafat olahraga Yang menyelidiki hakikat olahraga aktif yang berkenaan dengan seluk beluk gerak yang dilakaun dalam olahraga, dan hakikat olahraga pasif atau penghayatan terhadap pergelaran olahraga. Edward Wiecrozek,editor, Problems of Sport, Medicine, and Sport Training and Coaching. g. Filsafat religi Yang menyelidiki religi sebagai hubungan dengan tuhan dan hubungannya dengan pengalaman lainnya, kebenaran kepercayaan-kepercayaan religius, serta nilai-nilai, sikap- sikap, perbuatan-perbuatan religius. Egdar Sheffield Brightman, A Philosophy of Religion, hal. 22. h. Filsafat logika 4 Yang menyelidiki kebenaran, tata bahasa, lingkup dan penyimpangan logika sebagai seni dan ilmu penalaran. W.V. Quine, Philosophy of logic, hal.xi. i. Filsafat ilmu Yang menyelidiki struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah serta makna teoretis dan praktis dari ilmu. Victor F. Lenzen, Philosophy of science, living schools of philosophy, hal. 94. j. Filsafat pendidikan Yang menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaanya. B. Othanel Smith, Philosophy of Education, Encyclopedia of educationl Research, hal. 957-963.

3. Pengertan Filsafat Menurut Para Tokoh :

 Menurut Webster filsafat adalah sebagai cinta kebenaran love of wisdom . Filsafat ini merupakan suatu proses berfikir yang sistematis, mendasar serta mendalam sehingga dapat memberikan penjelasan tentang kehidupan dan prinsip- prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.  Pengertian filsafat secara etimologi. Filsafat menurut etimologi berasal dari kata Philosophy Yunani.PhilosPhilaen artinya cinta atau hasrat yang berkobar-kobar sedangkan shophia adalah kebajikan. Sehingga kita dapat mengartikan bahwa filsafat adalah cinta akan kebajikan atau kebenaran.  Pengertian Filsafat Menurut Al-Farabi. Filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.  Menurut Sukintaka 2003:3 menyebutkan bahwa : Filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal untuk mencapai hakikat atau esensi dapat juga dikatakan 5 bahwa filsafat itu ilmu yang menggambarkan usaha manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran kenyataan yang baik mengenai diri sendiri maupun segala sesuatu yang dijadikan objeknya. Objek itu diselidiki secara kritis, mendasar, radikal, dan integral.  Pengertian Filsafat Menurut Paus Leo XIII. Filsafat tidak berkepentingan untuk mencari kebenaran, dengan masing-masing premis atau subjek proposisi bagi sebuah penelitian yang cermat.  Pengertian Filsafat Menurut Sarwoko. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bersumber dari nur cahaya kodrati dan akal budi untuk mencari informasi tentang sebab musabab pertama azas tertinggi dari segala sesuatu.  Pengertian Filsafat Menurut R.F. Beering. Filsafat adalah suatu usaha untuk mencapai radix atau akar kenyataan dunia wujud, juga akar pengetahuan tentang diri sendiri.  Pengertian Filsafat Menurut Prof. Mr.Mumahamd Yamin. Filsafat ialah pemusatan pikiran menemui kepribadiannya kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.  Pengertian Filsafat Menurut William James. Filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.  Pengertian Filsafat Menurut Aristoteles. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip- prinsip dan dari realitas yang ada. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang yang berupaya mempelajari “peri ada selaku peri ada” being as being atau “peri ada sebagaimana adanya” .  Pengertian Filsafat Menurut Rene Descrates. 6 Filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai tuhan, alam, dan manusia.  Pengertian Filsafat Menurut Drs H. Hasbullah Bakry. Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Yang menjadi persamaan dari semua para ahli tentang filsafat yaitu sebuah ilmu untuk menyelidiki segala sesuatu secara mendalam. Sedangkan perbedaannya adalah kalau menurut plato dan Aristoteles filsafat adalah ilmu pengetahuan untuk mengetahui nilai kebenaran tentang segala sesuatu. Sedangkan menurut yang lainnya bahwa filsafat itu adalah ilmu untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, hakikat manusia.Perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri.  Pengertian Filsafat Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan. Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan.Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan- kesimpulan yang universal.  Pengertian Filsafat Menurut Marcus Tullius Cicero. Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.  Pengertian Filsafat Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan. Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan.Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan- kesimpulan yang universal.  Pengertian Filsafat Menurut Immanuel Kant. 7 Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: - Apakah yang dapat kita ketahui? dijawab oleh metafisika. - Apakah yang dapat kita kerjakan? dijawab oleh etika. - Sampai di manakah pengharapan kita? dijawab oleh agama. - Apa itu manusia dijawab oleh Antropologi .  Pengertian Filsafat Menurut Stephen R. Toulmin. Filsafat adalah Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur- prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.  Pengertian Filsafat Menurut Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.  Pengertian Filsafat Menurut Bertrand Russel. Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah- masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.  Pengertian Filsafat Menurut Al Kindi. 8 Pengertian filsafat di kalangan umat Islam membagi filsafat itu dalam tiga lapangan : - Ilmu Fisika al-ilmu al-tabiyyat, merupakan tingkatan terendah; - Ilmu Matematika al-ilmu al-riyadil, tingkatan tengah; - Ilmu Ketuhanan al-ilmu ar-rububiyyat, tingkatan tertinggi.  Pengertian Filsafat Menurut Paul Nartorp. Filsafat sebagai Grunwissenschat ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .  Pengertian Filsafat Menurut Johann Gotlich Fickte. Filsafat sebagai Wissenschaftslehre ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.  Pengertian Filsafat Menurut Driyakarya. Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.  Pengertian Filsafat Menurut Sidi Gazalba. Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.  Pengertian Filsafat Menurut Harold H. Titus. 9 - Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. - Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan. - Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian konsep . - Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.  Filsafat dalam pendidikan jasmani - Menjelaskan makna, hakikat, pentingnya, dan nilaidari pendidikan jasmani. - Menghasilkan perbaikan dalam pelaksanaanpendidikan jasmani. - Memberikan tuntunan bagi tindakan seseorang. - Memberikan arah bagi profesi pendidikan jasmani. - Membantu mempererat hubungan antara anggotaprofesi. - Menjelaskan hubungan antara pendidikan jasmanidengan pendidikan umum.

B. Idealisme

1. Pengertian Idelisme

Idealisme berarti pikiran menafsirkan peristiwa-peristiwa dan menciptakan kebenaran.Arti dari kata idealisme sendiri adalah suatu setandar kesempurnaan, Keunggulan, Keindahan, dan kebaikan, dapat juga diartikan sebagai objek tujuan sempurna dan hasrat untuk mencupai suatu keinginan, Dalam Filsafat idealisme doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya bias difahami dengan ketergantungan pada jiwa dan spitirit. Istilah ini diambil dari kata “idea” yang berarti jiwa. Secara mudah idealisme dapat diartikan sebagai cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok orang. Idealisme bukan sebarang cita-cita, namun cita-cita yang tinggi dan luhur, suatu nilai kebenaran dan harga diri, serta hasrat untuk mencapai hasil yang istimewa. Pada dasarnya setiap orang mempunyai idealisme, dan merupakan salah satu hal penting dalam hidup seseorang. Dengan idealisme orang dapat melakukan hal yang 10 luar biasa, bertahan pada suatu prinsip yang diyakini bahkan rela hidup menderita demi mempertahankan pandangan dan kehormatan. Untuk apa mempertahankan idealisme? Jawabnya, untuk mendapatkan kepuasan jiwa yang begitu mahal harganya. Kepuasan dan kebahagiaan itu, tentu saja tidak dapat diukur dengan nilai uang atau materi.

C. Pendidikan Jasmani

1. Hakekat Pendidikan Jasmani

Pada hakekatnya pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfatkan atau menggunakan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan yang holistikdalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memandang dan juga memberlakukan peserta didik sebagai kesatuan yang utuh , makhluk total. Itu dianggap lebih penting daripada hanya menganggap peserta didik sebagai seseorang yang tepisah kualitas fisik dan mentalnya saja. 2.PengertianPendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan formal atau bukan non formal yang proses pendidikannya melalui cara aktivitas jasmaniragabadan, permainan, aktivitas gerak atau pun aktivitas fisik manusia untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan yaitu dalam bentuk teori pendidikan jasmani atau pun dalam bentuk pendidikan praktik. Pendidikan jasmani dalam kegiatannya memanfaatkan alat fisik untuk mengembangkan keutuhan manusia. Keutuhan manusia artinya tidah hanya aspek fisik saja yang dapat berkembang dena aktivitas pendidikan jasmani tetapi aspek mental dan emosional juga dapat berkembang. Pendidikan jasmani berupaya untuk mengajak individu untuk menjalankan hidup aktif serta hidup sehat. 11

3. Pengertian Pendidikan Jasmani Menurut Para Tokoh

 Menurut Arma 1994:3 menjelaskanbahwapendidikanjasmaniadalahuntukmemeliharadanmeningkatkanke segaranjasmanidankesehatan.  Menurut Singer 1976:9 menerangkanbahwapendidikanjasmanisebagaipendidikandarijasmani yang berbentuksatu sistem atau program aktivitasjasmani yang intensifmelibatkanotot- ototbesar yang dirancanguntukmerangsang organ-organ tubuh agar bermanfaat bagikesehatan. Aktivitasitudapatdiperolehpelakunya.  Menurut Dauer1992 menjelaskanbahwapendidikanjasmanimerupakanbagiandari program pendidikanumum yang memberikankontribusi, terutamamelaluipengalamangerakterhadappertumbuhandanperkembangananaksec aramenyeluruh.  Menurut Nixon dan Cozehs pendidikan jasmani adalah fase dari proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dngan aktivitas berat yang mencakup sistem otot dan hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut.  Menurut William, Brownel, dan Verniel Pendidikan jasmani megandung aktifitas fisik yang terpilih, diperoleh pada hasil yang diperoleh karena partisipasi dalam aktivitas tersebut.  Menurut Bucher : Pendidikan jasmani adalah bagian integral dan proses pendidikan menyeluruh, mempunyai tujuan untuk pengembangan warga secara fisik.  J.B Nars : Pendidikan Jasmani sebagai sebuah aspek dari proses pendidikan keseluruhan dengan menekankan pada akktivitas fisik yang mengembangkan fitness, fungsi organ tubuh, control neuro-muscular, kekuatan intelektual, dan pengendalian emosi.  Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organic, neuromuskuler, intelektual, dan emosional. Abdul Kadir Ateng, 1993:3.  Beley dan Field : Pendidikan jasmani sebagai proses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar gerak, neuro-muscular, intelektual, social, kebudayaan, baik emosional dan etika sebagai akibat yang timbul sesuai pilihannya melalui aktifitas fisik yang menggunakan sebagian besar otot tubuh. 12 BAB III PEMBAHASAN

A. Aliran Idealism Dalam Pendidikan Jasmani

Aliran ini lahir + 2000 SM yaitu pada masa Yunani Purba.Plato, Hegel dan Kant merupakan tokoh pada aliran ini.Aliran idealism ini memiliki paham bahwa manusia merupakan dua bagian yang dapat dipisahan.Dua bagian tersebut adalah rohani dan jasmani. Kedua bagian tersebut memiliki peranan yang berbeda, akan tetapi menurut aliran ini bagian rohani atau sering disebut sebagai pikiran merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan. Oleh karena itu memandang rohani merupakan hal yang terpenting dibandingkan dengan jasmani.Rohani merupakan pusat pikiran yang dapat menggerakan seluruh anggota badan. Tangan akan bergerak atas perintah pikiran, kaki akan melangkah apabila 13 diperintahkan, oleh karenanya pikiranlah pusat perilaku manusia. Jasmani berfungsi sebagai alat atau wahana dari sebuah hasil karya dari pikiran.Sehingga pikiran manusia dapat terbaca dari gerak-gerik setiap manusia atau sikap setiap manusia. Filsafat ini berpendapat bahwa pikiran dan kecerdasan merupakan hal yang penting sebagai kebenaran hakiki.Seorang idealis berpendapat bahwa dari balik dunia kenyataan terdapat dunia pikiran dan kerohanian.Tak ada yang penting dalam kejadian – kejadian, dalam gerak atau kekuatan, yang penting adalah pikiran, kecerdasan, kepribadian, dan nilai – nilai.Dunia materi dengan hukum mekaniknya adalah nomor dua dan akibat daripadanya.Jadi idealisme menentang naturalisme.Manusia bukan ukuran dari segala – segalanya.Ada sistem yang lebih besar daripadanya.Manusia hidup tidak hanya dalam alam spritual.Keyakinan – keyakinannya mengatasi dunia kasarnya.Manusia adalah rokh yang hidup tidak hanya oleh kebenarannya di dunia tapi juga oleh karena iapun ihsan rokhani.Dalam kerohaniannya manusia menemukan kebahagiaan dan kekuatan dan didorong menemukan dirinya.Idealisme terhadap pendidikan dalam bentuk pendidikan tradisionil.Pelajaran – pelajaran kecerdasan pikiran sangat diutamakan.Filsafat ini mengatakan kebenaran dari budi kemauan, pilihan, dan keputusan – keputusan manusia.Kebebasan dari rokhani.

B. Jenis-Jenis Idealisme