Distribusi dan variabilitas konsentrasi klorofil-a

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Distribusi dan variabilitas konsentrasi klorofil-a

Berdasarkan hasil analisis data SeaWiFS, konsentrasi klorofil-a rata-rata bulanan untuk lokasi A periode September 1997-Desember 2007 memiliki nilai terendah 0,17 mgm 3 Des 2001 dan tertinggi 1,22 mgm 3 Feb 2006 dengan nilai rata-rata adalah 0,46 mgm 3 dan simpangan baku 0,18 Gambar 5, Tabel 7. Hasil analisis konsentrasi klorofil-a dari Aqua-MODIS pada lokasi yang sama periode Juli 2002-Desember 2007 menunjukan fluktuasi konsentrasi klorofil-a terendah sebesar 0,18 mgm 3 Nov 2004 dan tertinggi sebesar 0,93 mgm 3 Jan 2004 dengan nilai rata-rata sebesar 0,42 mgm 3 dan simpangan baku 0,17 Gambar 5, Tabel 8. Terdapat beberapa kekosongan data terutama pada Musim Barat yang disebabkan derajat penutupan awan yang tinggi di Teluk Jakarta pada musim tersebut. Menurut Suprapto dan Kustiyo 1999 in Gaol 2003 derajat tutupan awan rata-rata dalam satu tahun di sekitar pulau Jawa adalah 70, sedangkan pada kondisi cerah 30. Estimasi Konsentrasi klorofil-a di Teluk Jakarta untuk lokasi B dari satelit SeaWiFS untuk periode yang sama dengan lokasi A memiliki nilai terendah 1,10 mgm 3 Okt 2004 dan tertinggi 16,20 mgm 3 Jul 2005 dengan rata-rata konsentrasi klorofil-a sebesar 5,28 mgm 3 dan simpangan baku 3,25 Gambar 6, Tabel 9. Estimasi konsentrasi klorofil-a dari satelit Aqua-MODIS pada daerah dengan kurun waktu yang sama dengan lokasi A menunjukan fluktuasi nilai konsentrasi klorofil-a terendah dengan nilai 0,58 mgm 3 Des 2003 dan tertinggi 13,95 mgm 3 Apr 2004 dengan rata-rata konsentrasi klorofil-a sebesar 4,77 mgm 3 dan simpangan baku 2,98 Gambar 6, Tabel 10. Pada pengamatan variabilitas konsentrasi klorofil-a Teluk Jakarta lokasi B terdapat kecocokan kejadian dimana nilai konsentrasi klorofil-a dari satelit SeaWiFS pada bulan Mei 2004 9,94 mgm 3 tinggi bercocokan dengan kejadian meledaknya populasi mikroalga berbahaya Harmful Algae Bloom HAB pada bulan Mei 2004 dan bulan Juli 2005 16,20 mgm 3 dengan kejadian HAB pada bulan Agustus 2005. Data dari Aqua-MODIS bulan April 2004 13,95 mgm 3 dan Desember 2004 13,94 mgm 3 berkecocokan dengan kondisi HAB pada bulan yang sama dan menyebabkan terjadinya kematian massal ikan di Teluk Jakarta Wouthuyzen, 2006. Kekosongan data lebih banyak terjadi pada lokasi B dibandingkan lokasi A yang kemungkinan terjadi akibat derajat penutupan awan yang tinggi pada Musim Barat dan Musim Peralihan II. Selain itu proses tumpang tindih darat landmasking pada pengolahan data SeaWiFS dan Aqua-MODIS level 3 resolusi 9 km diprogram SeaDAS 5.2 diduga turut menambah kekosongan data pada lokasi B yang lebih berdekatan dengan daratan dibandingkan lokasi A. Secara umum pada kedua lokasi A dan B di Teluk Jakarta ditemukan dua pola variabilitas konsentasi klorofil-a yaitu kecenderungan nilai konsentrasi klorofil-a yang tinggi pada Musim Barat dan Musim Timur, sedangkan nilai-nilai relatif rendah terjadi pada Musim Peralihan I dan II. Gambar 5. Variasi temporal klorofil-a di Teluk Jakarta lokasi A Gambar 6. Variasi temporal klorofil-a di Teluk Jakarta lokasi B Tabel 7. Konsentrasi klorofil-a dari citra SeaWiFS di Teluk Jakarta lokasi A Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm 3 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata Jan ND 0.30 0.52 0.67 0.48 0.67 0.60 ND 0.69 0.55 0.36 0.54 Feb ND 0.22 0.59 ND 0.55 0.48 0.84 0.58 0.50 1.22 0.53 0.61 Mar ND 0.31 0.42 0.41 0.36 0.49 0.64 0.37 0.86 0.95 0.38 0.52 Apr ND 0.24 0.34 0.29 0.27 0.27 0.25 0.22 0.37 0.25 0.36 0.28 Mei ND 0.35 0.22 0.32 0.26 0.28 0.30 0.33 0.50 0.20 0.27 0.30 Jun ND 0.34 0.68 0.62 0.56 0.67 0.74 0.39 0.66 0.74 0.83 0.62 Jul ND 0.34 0.59 0.65 0.57 0.58 0.58 0.49 0.60 0.68 0.64 0.57 Ags ND 0.43 0.51 0.55 0.39 0.45 0.34 0.53 0.52 0.57 0.58 0.49 Sep 0.36 0.45 0.59 0.51 0.36 0.46 0.41 0.38 0.40 0.50 0.50 0.45 Okt 0.25 0.43 0.42 0.35 0.18 0.26 0.51 0.27 0.29 0.43 0.44 0.35 Nov 0.25 0.48 0.39 0.55 0.20 0.27 0.31 ND 0.48 0.27 0.35 0.36 Des 0.25 0.36 0.72 0.52 0.17 0.37 0.71 0.67 0.69 0.31 0.46 0.48 Ket : ND = No Data Tidak ada data Tabel 8. Konsentrasi klorofil-a dari citra Aqua-MODIS di Teluk Jakarta lokasi A Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm 3 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata Jan ND 0.55 0.93 0.62 0.42 0.31 0.57 Feb ND ND 0.63 ND 0.87 0.61 0.71 Mar ND 0.66 0.34 0.30 0.67 0.36 0.47 Apr ND 0.26 0.23 0.28 0.26 0.26 0.26 Mei ND 0.35 0.31 0.41 0.22 0.27 0.31 Jun ND 0.68 0.27 0.57 0.53 0.71 0.55 Jul 0.52 0.52 0.42 0.47 0.54 0.54 0.50 Ags 0.33 0.33 0.42 0.42 0.56 0.51 0.43 Sep 0.40 0.34 0.29 0.34 0.41 0.42 0.37 Okt 0.21 ND 0.22 0.27 0.30 0.48 0.30 Nov ND 0.25 0.18 0.26 0.22 0.29 0.24 Des 0.360 0.55 ND 0.67 0.32 0.38 0.46 Ket : ND = No Data Tidak ada data Tabel 9. Konsentrasi klorofil-a dari citra SeaWiFS di Teluk Jakarta lokasi B Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm 3 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata Jan ND 1.45 10.38 ND ND 10.29 7.43 10.48 11.26 ND 8.24 8.50 Feb ND 4.29 ND ND 1.97 15.68 ND 4.83 6.85 10.08 5.36 7.01 Mar ND 3.94 2.49 1.83 7.08 10.09 9.49 3.01 3.32 4.76 4.55 5.06 Apr ND 4.99 2.70 10.34 9.39 4.73 4.69 8.67 1.98 9.14 9.58 6.62 Mei ND 6.03 5.93 5.66 4.46 5.46 3.70 9.99 5.55 10.47 8.29 6.55 Jun ND 6.47 3.42 2.13 7.00 2.81 2.89 4.72 12.28 3.49 8.34 5.36 Jul ND 4.45 6.05 4.71 4.00 6.15 3.35 3.07 16.20 4.80 3.35 5.61 Ags ND 4.84 2.46 3.35 3.22 4.20 2.32 2.31 4.19 4.38 3.12 3.44 Sep 2.90 3.94 2.31 3.97 3.74 2.79 2.72 2.26 7.31 3.28 2.63 3.44 Okt 1.11 11.98 ND ND 4.53 ND 1.86 1.10 6.70 1.71 1.60 3.82 Nov 1.11 4.47 4.46 5.28 13.84 ND ND ND 3.54 1.40 6.38 5.06 Des 2.45 3.11 1.36 2.77 10.04 4.39 5.45 3.04 ND 4.11 ND 4.08 Ket : ND = No Data Tidak ada data Tabel 10. Konsentrasi klorofil-a dari citra Aqua-MODIS di Teluk Jakarta lokasi B Bulan Konsentrasi klorofil-a mgm 3 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata Jan ND 6.87 3.58 ND ND 5.02 5.16 Feb ND ND 6.11 1.00 6.54 ND 4.55 Mar ND 3.99 3.16 5.76 4.95 1.16 3.80 Apr ND 3.56 13.95 3.29 1.14 6.01 5.59 Mei ND 9.46 2.88 3.11 5.70 3.40 4.91 Jun ND 2.34 7.44 9.11 3.04 7.04 5.79 Jul 1.60 5.07 3.88 5.08 6.18 5.95 4.62 Ags 5.14 1.81 7.13 4.47 3.77 3.44 4.29 Sep 1.15 7.85 2.29 2.17 2.24 3.82 3.25 Okt ND ND 3.94 7.13 1.70 ND 4.25 Nov ND 4.67 ND ND 2.67 11.57 6.30 Des 6.84 0.58 13.94 1.99 ND ND 5.84 Ket : ND = No Data Tidak ada data Pendugaan konsentrasi klorofil-a untuk lokasi A dan B dari satelit SeaWiFS dengan menggunakan algoritma OC4v4 secara umum cenderung menghasilkan nilai duga yang lebih tinggi over estimate daripada satelit Aqua-MODIS dengan algoritma OC3M dengan rata-rata perbedaan konsentrasi klorofil-a 0,035 mgm 3 lokasi A dan 0,516 mgm 3 lokasi B perbulannya. Hal ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan algoritma dan sensitivitas sensor kedua satelit tersebut dalam menduga konsentrasi klorofil-a. Berdasarkan analisis data spasial, secara umum konsentrasi klorofil-a di lokasi B jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan lokasi A baik yang diduga menggunakan satelit SeaWiFS maupun Aqua-MODIS. Pada lokasi B rentang konsentrasi klorofil-a dari SeaWiFS adalah 1,10-16,20 mgm 3 dan dari Aqua-MODIS adalah 0,58-13,95 mgm 3 . Sedangkan kisaran konsentrasi klorofil-a daerah A dari SeaWiFS adalah 0,17- 1,22 mgm 3 dan dari Aqua-MODIS adalah 0,18-0,93 mgm 3 . Peningkatan konsentrasi klorofil-a khususnya di lokasi B daerah dekat pantai secara umum mengikuti pola peningkatan jumlah curah hujan atau jumlah debit sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta. Nilai konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi pada Musim Barat dan Musim Timur pada wilayah Teluk Jakarta berdasarkan data satelit SeaWiFS dan Aqua MODIS serta nilai konsentrasi klorofil-a yang relatif rendah pada Musim Peralihan sesuai dengan pola hasil pengukuran konsentrasi klorofil-a in situ yang dilakukan oleh Wouthuyzen 2006 Gambar 7. Secara khusus tingginya konsentrasi klorofil-a pada Musim Timur diduga disebabkan oleh pengadukan nutrien dari perairan yang lebih dalam ke permukaan upwelling. Kejadian ini diindikasikan dengan rendahnya SPL dan tingginya salinitas pada tanggal 21 Juni 2004 Gambar 8 dan 9. Gambar 7. Rata-rata dan simpangan baku dari konsentrasi klorofil-a berdasarkan data insitu P2O-LIPI Wouthuyzen, 2006 Gambar 8. Rata-rata dan simpangan baku dari suhu permukaan laut berdasarkan data insitu P2O-LIPI Wouthuyzen, 2006 Gambar 9. Rata-rata dan simpangan baku dari salinitas berdasarkan data insitu P2O- LIPI Wouthuyzen, 2006

4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi variabilitas konsentrasi klorofil-a

Dokumen yang terkait

Pemodelan Algoritma Penduga Konsentrasi Klorofil-a Menggunaltan Citra Satelit Terra MODIS di Perairan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu

0 10 68

Kajian konsentrasi dan sebaran spasial klorofil-A di perairan teluk Jakarta menggunakan citra satelit Aqua Modis

0 14 86

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Pendugaan Konsentrasi Klorofil-a dan Transparansi Perairan Teluk Jakarta dengan Citra Satelit Landsat.

3 18 123

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dari citra satelit seawifs di Perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

0 12 67

Penentuan Pola Sebaran Konsentrasi Klorofil-a di Selat Sunda dan Perairan Sekitarnya dengan Menggunakan Data Inderaan AQUA MODIS.

1 40 81

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Variasi Distribusi Spasial Dan Temporal Klorofil-A Dan Suhu Permukaan Laut Menggunakan Data Satelit Aqua Modis Di Pantai Barat-Selatan Nanggroe Aceh Darussalam

1 23 61

Estimasi Distribusi Klorofil-A di Perairan Selat Madura Menggunakan Data Citra Satelit Modis dan Pengukuran In Situ Pada Musim Timur

0 0 10

Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data In situ (Studi Kasus: Perairan Selat Makassar)

0 0 6